Aleydis berusaha keras mendorong dada Eugene yang keras. Karena demi tuhan dia tidak ingin memecah keperawanannya di dalam kamar ganti tersebut disaat kapan saja sang madam atau pelayan nya bisa saja memergoki mereka.
Eugene melepas pelukannya dan memberi jarak pada wajah mereka, namun bibirnya masih bergerak gerak mencari bibir Aleydis.
" Buka mulutmu..! " Titah Eugene parau.
".Kenapa aku harus..? " Tanya Aleydis tidak fokus. Mata nya mengerjap kesana kemari karena takut kelakuan mereka di lihat orang lain, apalagi tirai ruang ganti tidak tertutup rapat akibat Eugene yang masuk tiba tiba.
Namun perkataan Aleydis justru membuat Eugene tersenyum. Pria itu mengira Aleydis masihlah sepolos bayi hingga tidak mengetahui apa pun tentang bagaimana caranya berciuman. Tapi sungguh, sesungguhnya Eugene salah besar. Tubuh Aleydis mungkin masih perawan tapi tidak dengan jiwa nya.
" Tentu saja agar aku bisa menggapai lidahmu.. " jawab Eugene yang membuat Aleydis terkejut. Dia tidak menyangka jika Duke of Victory yang dingin dan di anggap sebagai panglima perang yang kejam bahkan bisa menebas kepala istri sendiri tanpa pikir 12 kali, bisa berbicara sevulgar itu.
Tanpa sadar Aleydis menganga karena terkejut. Dan hal tersebut di manfaatkan oleh sang Duke untuk kembali menempelkan bibirnya pada milik Aleydis. Seperti kata Eugene sebelumnya, dia benar benar mencari lidah Aleydis dan tanpa segan membelitnya. Menimbulkan bunyi decap erotis di dalam ruang ganti nan sempit. Tangan kanan pria itu berada di punggung Aleydis dan meremasnya, sedang tangan kiri nya menarik sebelah kaki Aleydis untuk melingkar di pinggangnya hingga dirinya bisa menyelipkan dirinya di sela sela tubuh istri manisnya.
Pikiran Aleydis kosong, dia sudah sering bercinta dengan Eugene bahkan seluruh rasa dan lekuk tubuh lelaki itu Aleydis pun sudah hafal luar kepala. Tapi jujur saja ini adalah pertama kali nya dia merasa terbakar ketika Eugene menyentuhnya. Dan Aleydis tau Eugene tidak pernah menciumnya tanpa seks. Jadi, sebelum ini semua berlanjut dan Aleydis ikut ikutan mati akal gara gara godaan Eugene pada tubuhnya, Aleydis berharap bisa menghentikan Eugene bagaimana pun caranya.
Srekkk
" Duchess.. Apa anda sudah selesai, OH TUHAN MATAKU..!!! " pekik Madam Soffie panik dan segera membalikan badannya ketakutan.
Hanya dengan mendengar teriakan Madam Soffie, kekuatan Aleydis meningkat berkali kali lipat dan mendorong dada Eugene dengan kuat. Nafasnya terengah engah dan segera memungut gaun nya yang masih berada di lantai. Memakainya dengan secepat kilat tanpa berani melirik sedikitpun pada Eugene yang kini entah memasang ekspresi yang bagaimana.
Eugene sendiri hanya bisa bersandar pasrah di dinding akibat dorongan dari Aleydis. Dia tidak percaya jika dirinya bisa berbuat senekat itu di tempat orang. Aleydis terlihat sangat menggoda di mata nya dan sudah 2 bulan dia tidak pernah meminta hal lebih pada istrinya kecuali tidur bersama. Eugene sudah lama menahan diri karena takut Aleydis tidak nyaman dengannya. Tapi hari ini, ketika dia melihat tubuh putih mulus dan lembut itu, dia benar benar mati akal, Aleydis terasa manis dan nikmat hingga Eugene terus terusan ingin lebih.
Pria itu tidak tau entah apa yang dia rasakan pada istrinya itu, entah dia hanya merasa tertarik, suka ataupun cinta Eugene tidak bisa mendefinisikan nya begitu cepat. Namun ada daya magnet yang begitu besar dalam diri Aleydis yang membuatnya nyaman dan terasa akrab. Seakan akan mereka telah hidup lama selama bertahun tahun lamanya.
Bahkan terkadang Eugene secara tidak sadar seakan mengerti keinginan Aleydis, memahami pemikirannya hanya lewat ekspresinya. Dan yang lebih parah entah kenapa Eugene bisa mengetahui semua perihal apa pun yang disukai Aleydis maupun yang tidak di sukai nya. Seakan semua itu sudah terekam dan terpatri di dalam kepala nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever (Sudah Terbit)✔️
Ficción histórica* Medieval Era Cerita berlatar tahun 1840 Kekaisaran Eropa. Jangan lupa follow sebelum baca..! Di kehidupan pertama, Aleydis merasakan kejam nya neraka. Terlahir sebagai anak haram, Ber suami kan seorang Duke dingin, lalu di fitnah dengan kejam yang...