part 25

11.5K 1.1K 14
                                    

Kelima orang bangsawan yang berada di atas menara kuil itu pun segera turun dengan tergesa gesa dan dengan mengendarai kuda masing masing mereka kembali ke istana dan mempersiapkan pasukan yang hanya tinggal sedikit untuk menghadapi pasukan yang dibawa Marquess.


Beginilah kalau orang dalam berpihak pada kubu lawan.kebocoran informasi sudah pasti jadi resiko.apalagi Marquess Barnett termasuk bangsawan senior yang sudah tau seluk beluk kekaisaran.seperti cara menanggulangi memasuki kubah dengan membagikan darahnya pada pasukannya hingga mereka semua bisa melewati kubah tanpa hambatan.

Dan fireforks memiliki 5 bangsawan pengkhianat,bayangkan jika kelima orang tersebut membagikan darah mereka pada pasukan Darwin,maka keberadaan kubah pun akan menjadi percuma.

Ketika telah tiba di istana,Eddyson pun segera berlari menuju sang jendral pasukan dan memerintahkan untuk segera menutup semua gerbang istana dalam maupun luar.lalu Eddyson juga memerintahkan sisa pasukan yang berjaga untuk bersiaga karena musuh telah memasuki zona merah kekaisaran.

Sedangkan keempat orang lainnya segera memasuki ruang persenjataan di istana.Jack,Jason dan Shena yang memang memiliki kemampuan beladiri segera mengambil pedang terbaik untuk mereka gunakan.sedangkan Aleydis yang tidak sempat belajar beladiri itu malah berputar bingung di ruang persenjataan karena dia benar benar tidak bisa menggunakan senjata apa pun kecuali pisau dapur.

Aleydis mungkin hebat dalam berpikir tapi jika sudah dihadapkan dalam kondisi darurat seperti ini maka nyali nya nol besar.

Shena yang melihat kebingungan sang duchess pun mendekat.

"Anda belum memilih senjata apa pun duchess..?" Tanya nya sambil memegang pundak Aleydis.

Aleydis menggeleng dengan malu sambil menggaruk lehernya canggung.

"Aku..aku tidak bisa menggunakan senjata.." jawab Aleydis sambil meringis.

Mendengar hal itu,Shena pun hanya tersenyum tipis lalu mengedarkan pandangan nya kesekitar untuk mencari senjata yang cocok untuk Aleydis.kemudian dia merasa tertarik dengan sebuah cambuk sihir yang terpajang apik di dinding ruangan.sang baroness itu pun mengambilnya dan menyerahkannya pada Aleydis.

"Senjata ini sepertinya cocok untuk anda duchess..menggunakannya tidak perlu teknik khusus seperti seni pedang bukan..? Lagipula ini cambuk sihir..kekuatannya akan menyatu dengan sihir yang anda miliki duchess.."

Aleydis tersenyum dan mengambil cambuk itu dari tangan Shena.memandanganya dengan kagum untuk sesaat sebelum akhirnya mengangguk setuju

"Terimakasih baroness.."

Shena mengangguk lalu mereka pun segera keluar dari ruang penyimpanan senjata tersebut dan kembali menuju gerbang istana yang ternyata kaisar fireforks telah berada di sana dengan 5 ribu pasukan siap tempur.sedangkan beberapa ribu ksatria berpencar di segala penjuru kekaisaran untuk berjaga jaga.

Jika kalian bertanya kemana perginya seluruh rakyat fireforks,mereka semua telah di evakuasi di dalam ruangan bawah tanah yang terdapat di bawah gedung pemerintahan di tiap kota dan desa masing masing.dan Eddyson sangat khawatir dengan semua kondisi rakyatnya karena pihak musuh telah terlanjur mengetahui seluk beluk kekaisarannya termasuk tempat persembunyian rakyat akibat ulah dari para pengkhianat tersebut.

Eddyson menoleh pada keempat bangsawan yang bersama nya.

"Mereka akan tiba dalam beberapa menit..perkiraan jumlah pasukan mereka hanya 3ribu orang,tapi entah taktik licik apa yang akan mereka lakukan kali ini.." kata sang kaisar kemudian melirik kearah istana megahnya.

Dimana di tempat itu terdapat sang permaisuri yang masih tidak sadarkan diri.Eddyson tidak ingin jika nanti nya istrinya bangun dan kekaisaran mereka sudah tidak akan sama lagi.sang kaisar mengepalkan tangannya kuat kuat.dia ingin sekali membunuh kaisar Darwin yang telah menjadi dalang pembunuhan calon anaknya hingga membuat kondisi permaisuri menjadi separah ini.

Forever (Sudah Terbit)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang