part 15

21.7K 1.7K 79
                                    

Pagi berikutnya pun datang,sinar mentari menembus celah celah gorden untuk bisa menyinari sepasang umat manusia yang masih asyik bergemul di bawah selimut.saling melekat erat satu sama lain enggan untuk berpisah.

Eugene membuka mata nya lebih dulu dan hati nya langsung lega melihat Aleydis masih tertidur damai dalam pelukannya.pria itu mencium puncak kepala istrinya sebagai kecupan selamat pagi.

Kemarin hari,setelah adegan Melodramatis mereka,pasangan itu memutuskan untuk kembali beristirahat dan cuddle seharian dikamar.mereka tertidur seharian karena memang lelah dengan aktivitas malam sebelumnya.lanjut dengan bercinta sampai jauh malam hingga akhirnya kelelahan dan tertidur lagi sampai pagi ini.

"Sayang,bangun..sudah siang.." bisik Eugene di telinga Aleydis sambil sekalian icip icip mencium pipi tembem sang duchess.

sang gadis manis mengerang dan menggeliat,mengangkat tangan keatas untuk meregangkan otot padahal mata nya saja belum terbuka.Eugene terkekeh dan mencubit hidung Aleydis pelan.sebenarnya masih ingin menghabiskan waktu bersama tapi pekerjaan mereka berdua telah menunggu sejak kemarin.

Eugene sendiri siang ini ada jadwal laporan ke istana dan mungkin akan tetap tinggal sampai sore hari mengingat sang kaisar tidak bisa full bekerja karena kehamilan permaisuri hingga Eugene lah yang mengambil alih sebagian tugas pemerintahan.

"Kenapa pagi nya cepat sekali datang..aku masih mengantuk.." gerutu Aleydis dengan mata setengah terbuka.

"Bukan pagi yang terlalu cepat datang,tapi kita berdua yang tidur terlambat.." sahut Eugene geli mengacak acak rambut sang duchess yang memang sudah terburai tidak karuan.lalu dia beranjak lebih dulu turun dari ranjang dan menuju pintu keluar.

"Aku akan mandi di kamar tamu,kau cepat mandilah lalu kita sarapan bersama di bawah..hari ini aku akan berangkat ke istana lebih awal.." kata Eugene yang hanya dijawab dengan anggukan oleh Aleydis.

Tak butuh waktu lama,kini mereka berdua telah berada di ruang makan besar yang hanya diisi oleh mereka berdua.setelah selesai makan,Eugene berpamitan untuk segera berangkat ke istana kepada Aleydis,sang duchess mengikuti langkah Eugene sampai ke depan mansion untuk mengantarnya.

Namun,Aleydis tiba tiba melihat ada yang janggal dari sikap sang Duke pada ksatria nya itu.jika biasanya mereka terlihat akrab,kali ini justru terlihat seperti musuh bebuyutan yang sedang perang dingin.

"Duke,kau bertengkar dengan Kris..?" Tanya Aleydis bingung.

Eugene hanya mendengus sambil menatap tajam Kris yang sedang mempersiapkan kuda untuknya.ksatria lajang itu merinding dan mengkerut ketika dipandangi setajam itu oleh Duke nya.

Dalam hati Kris berpikir,apa salahku?

Tidak ada angin tidak ada hujan sang Duke tiba tiba saja menatapnya penuh permusuhan.

"Tidak..aku hanya sedang kesal saja padanya.." jawab Eugene seadanya.mana mungkin dia bilang bahwa dia masih terbawa suasana mimpi hingga merasa jika Kris benar benar akan menyakiti duchessnya.lagipula sejak saat kemarin Aleydis ketakutan akan mimpinya,Eugene sudah bertekad tidak akan lagi membahas mimpi itu di depan Aleydis

"Bukankah kemarin kau dan dia baik baik saja..? Duke,tidak baik kesal berlama lama dengan kris..bagaimana pun dia adalah tangan kanan mu.." kata Aleydis sambil mengusap bahu Eugene yang ada di sampingnya.

Eugene hanya bisa menghela nafas,kemudian mengangguk tidak ingin ribet.

"Dan apa jadwal mu hari ini duchess..?" Tanya Eugene mengalihkan perhatian

Aleydis mengelus dagu nya sebentar dan menoleh pada Cristy yang ada di belakangnya.Cristy yang paham pun segera berbisik pada Aleydis untuk mengingatkan sang duchess.

Forever (Sudah Terbit)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang