part 17

15.3K 1.5K 64
                                    



Akhirnya di pagi berikutnya,rombongan Eugene dan Aleydis pun tiba di dermaga Iceland.tanah yang di penuhi oleh salju sepenuhnya membuat Eugene dan para ksatria nya merapatkan mantel mereka sekencang mungkin.hanya Aleydis yang merasa tenang dan merasa hangat pada kedua telapak tangannya hingga dia merasa ada sesuatu yang menyengat di sana.

Gadis manis itu membuka sarung tangan kirinya karena mengira mungkin saja tangannya infeksi karena terlalu banyak membuat tangannya bekerja.namun ketika sarung tangannya terbuka,Aleydis refleks memekik ketika melihat telapak tangannya bersinar putih kebiruan.lalu setelah sinar itu meredup semua bekas luka nya langsung hilang tak berbekas.

"Ada apa duchess.." tanya Eugene yang kaget akan pekikan Aleydis.

Aleydis segera menyembunyikan tangannya dengan memasang kembali sarung tangan dan menggeleng.

"Tidak ada apa apa Duke..aku hanya kaget karena tidak terbiasa dengan suasana di disini.." kata nya berusaha tersenyum.

Eugene mengangguk dan menggandeng bahu Aleydis agar semakin merapat padanya.

"Kita mungkin akan berjalan kaki sebentar hingga menemukan kendaraan yang bisa membawa kita ke kota Regal..apa kau tidak apa apa..?" Tanya sang Duke lagi memandang cemas pada sang duchess yang terlihat lebih banyak diam semenjak mereka turun dari kapal.

"Iya Duke,tidak apa apa.."

Lalu rombongan berjumlah 14 orang itu pun kembali berjalan pelan menembus keramaian desa di dekat dermaga yang cukup tentram meski hidup di wilayah bersalju sepanjang tahun.namun tak seperti orang normal lainnya,masyarakat yang tinggal di Iceland sudah terbiasa dengan suhu dingin wilayah mereka, terlebih seluruh Iceland pun telah di lingkupi oleh sihir cahaya yang hangat dari para bangsawan pemimpin dari desa dan kota masing masing hingga membuat mereka tidak akan membeku meski beraktivitas di luar rumah.

"Aku tidak menyangka jika di wilayah ini cukup hangat,ku pikir suhu di Iceland akan membuat tubuh membeku.." celetuk Aleydis sambil menunduk memandangi sepatu boot nya yang tenggelam ketika melangkah di atas salju.

"Hangat..?" Seru Eugene tak percaya.apa nya yang hangat ketika bibirnya saja sudah membiru pucat dan kulitnya sudah sedingin balok es kutub Utara.beruntung dia memiliki sihir api di tubuhnya meski tidak banyak membantu karena rendahnya suhu iceland saat ini.tapi lihat para ksatria nya yang mungkin sudah hampir tidak merasakan kulit mereka sendiri.

Aleydis menoleh pada suaminya dan dia membelalak melihat wajah sang Duke yang memucat,begitu pula dengan keadaan pada ksatria yang lainnya yang bahkan jauh lebih parah.

"Astaga..ada apa ini..?" Tanya Aleydis keheranan.apa karena hanya dia pengendali es disini maka hanya dirinya yang tak berefek pada suhu iceland yang rendah.

"Duchess..sepertinya kami sudah tak bisa berjalan lebih jauh,kita akan mencari penginapan di sekitar sini dan melanjutkan perjalanan ketika tubuh kami sudah bisa beradaptasi dengan suhu iceland.." kata Eugene ketika melihat kondisi para ksatria nya yang telah gemetaran menggigil

Aleydis pun terpaksa mengangguk.apa tidak ada satu hal pun yang bisa dia lakukan untuk mengurangi penderitaan Eugene dan juga para ksatria.suhu di Iceland tidak akan berubah meski itu besok atau besoknya.dan jika Eugene yang berasal dari negara suhu hangat seperti fireforks tinggal lebih lama di Jeffrey mungkin mereka benar-benar akan mati cepat atau lambat.

Aleydis berpikir dengan cepat dan tiba tiba teringat dengan kondisi tangan kiri nya yang telah sembuh setelah mengeluarkan sinar biru yang aneh.sang duchess pun membuka sarung tangan kanan nya dan melihat apa kah juga ada sinar biru disana.

Forever (Sudah Terbit)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang