30

1K 151 5
                                    

Part ini wajib dengerin lagu di atas ya kawan

Jangan lupa vote

~~~~~~

Sudah 2 hari aran di Jakarta malam ini aran bersama rizal dan adit akan pulang ke Jakarta

Aran tidak memberikan kabar kepada anin ia ingin memberikan kejutan kepada istrinya itu,ia pun sudah menyuruh satpam rumahnya untuk mendekorasi kamarnya

Anin masih berada di rumah bundanya karena aran tidak mengizinkan istrinya sendirian di rumah

Sudah 4 jam perjalanan kini aran,rizal,dan adit sudah sampai di kantornya ada beberapa dokumen yang harus aran selesaikan malam ini

Di rumah anin tak henti-hentinya memandangi hpnya berharap ada kabar dari suaminya karena dari tadi sore suaminya tak kunjung memberikan kabar

"Apa aran lagi sibuk sama urusannya ya,atau dia lagi istirahat"gumam anin

Anin sudah mencoba menghubungi suaminya sudah 6 kali ia mencoba menelepon aran namun nomornya sedang tidak aktif

Aran sudah selesai dengan urusan kantor ia pun bergegas pergi menuju mobilnya,namun saat sudah dekat dengan mobilnya aran melihat ban belakangnya bocor sedangkan aran tak membawa ban serep

"Ah sial"umpat aran lalu melirik ke arah sekitarnya

"Ada motor kantor tuh,apa pulang pake itu aja ya"ucap aran lalu berjalan ke arah motor itu

"Mang ini kunci motornya mana ya"tanya aran pada penjaga gerbang

"Ini pa aran"ucapnya sambil memberikan kunci motornya kepada aran

"Makasih mang"ucap aran lalu menaiki motor itu dan melajukannya

Malam ini Bandung kembali di basahi dengan air hujan pada jam 22:14 menit

Pikiran anin tak tenang sejak tadi ia memikirkan suaminya yang belum memberikannya kabar

Anin sedari tadi masih menunggu kabar dari suaminya,detik berikutnya handphonenya berdering menandakan ada yang meneleponnya anin melihat siapa yang menelepon namun yang tertera adalah nomor tidak dikenal,namun anin tetap mengangkat telepon itu

"Hallo selamat malam"ucap wanita di telepon tersebut

"Malam,siapa ya mba"tanya anin

"Saya dari pihak rumah sakit,apa bener ini dengan mba anin istri dari pa Zahfran"tanyanya

"Benar mba,kenapa ya"ucap anin

"Ini mba suami mba dilarikan kerumah sakit akibat tabrak lari,rumah sakit antasa mba"ucapnya

Anin mematikan teleponnya

"GAK,GAK MUNGKIN"teriak anin

Melody yang mendengar teriakkan itupun langsung menghampiri anin,dan membawa anin kedalam dekapannya

"Kenapa sayang ada apa"tanya melody

"Aran bu-n,ar-an kecelakaan"ucapnya terbata

"Inalillahi yaudah kita kerumah sakit sekarang ya telepon tante shania"ucap melody

Flashback on

Dalam sisa perjalanan pulang,Aran sibuk bersenandung lagu indah. Sementara hujan menjelma bagai sahabat kala ia jatuh cinta. Seakan-akan ia menaburkan desir sayang yang tak ada habis-habisnya. Padahal Aran benci setengah mati pada hujan, tapi baru kali ini ia melihat hujan nampak begitu indah.

Bahkan saat lampu traffic menyala hijau, dunia seakan-akan merestui segenap perasaannya pada Anin Istrinya. Harusnya memang seindah itu, namun aran tidak mampu berpikir lebih jauh saat sebuah mobil Pajero melaju dengan kecepatan penuh dari arah kanan.

Tidak sampai sepuluh detik,mobil itu berhasil menghantam motor sekaligus tubuh Aran. Entah bagaimana kejadian persisnya, tapi Aran hanya merasa tubuhnya seperti mati rasa. Hujan kini jatuh membasahi wajahnya. Perlahan-lahan, memudarkan setiap ingatan. Hanya kelabu, lalu kelam. Setelah itu,Aran tidak menyadari apapun lagi.

Namun yang menabraknya pergi meninggalkan aran sendirian,hingga beberapa menit kemudian aran di tolong oleh warga yang melewati jalanan tersebut

Flashback off

Anin dan keluarganya juga keluarga aran sudah berada di rumah sakit

Anin tak henti-hentinya menangis di dekapan bundanya

"Aran ga kenapa-napa kan bun"tanya anin yang masih setia menangis

"Gapapa percaya sama bunda ya aran kuat"ucap melody meyakinkan anin

"Jangan sedih kamu lagi mengandung jangan terlalu di pikirin ya sayang"ucap shania ikut meyakinkan anin walau sebenarnya dirinya sendiri sedih melihat anak satu-satunya terbaring lemah di ruangan UGD

Setelah 23 menit menunggu dokter yang menangani aran akhirnya keluar

"Apa ada sodara korban disini"tanya dokter

"Saya orang tuanya dok"jawab boby

"Maaf sebelumnya pasien mengalami cedera serius dan telat di larikan ke rumah sakit,pasien banyak kehilangan darah,maaf pasien sudah meninggal jam 01:05 dini hari"ucap dokter tersebut

Tubuh anin mendadak melemah seketika namun herdi dengan sigap menahan agar tubuh anin tidak jatuh,sedangkan shania ia sudah menangis histeris pada suaminya

"Ga,ga mungkin aran ninggalin aku kan bun"ucapnya lirih

"GAK MUNGKIN KAN BUN"teriaknya

"Aran mas,aran ninggalin aku mas"ucap shania sambil menangis

Sedangkan boby yang mendengarnya pun sama terpuruknya namun ia memilih tegar dan menenangkan istrinya

Kursi-kursi telah dikeluarkan.
Kerabat-kerabat dan tetangga mulai
berdatangan, begitu pun awan gelap
berkelabu pagi itu.Anin pikir
ia hanya tersesat dalam sebuah
mimpi yang menakutkan saat ia
membuka mata disebuah bilik UGD.
Tapi kenyataan menuntunnya untuk
berada disini.

Tatapannya kosong menatap pada tubuh
Aran yang terbujur kaku tak jauh
dari tempatnya. Berbaring begitu
tenang seperti tak mendengar betapa
banyak tangis yang terurai sebab
kehilangannya,

Di samping aran,bunda shania terpekur
dengan perasaan hancur. Pagi ini,
Shania sudah tak sadarkan diri dua
kali.Sedangakan boby ia memilih tegar walau sama terpuruknya

Kerabat-kerabat datang bersama
berbungkus-bungkus kata
tabah. Diusapnya pundak shania
berulang-ulang kali. Kalimat
permintaan untuk merelakan dan
mengikhlaskan datang silih berganti.
Seolah-olah sedih ini memang
harus cepat disudahi. Namun Shania
menolak. Ia biarkan dirinya meratap
begitu parah saat menyadari bahwa
kepergian aran bukanlah sebuah
mimpi belakang

Tidak ada kata pamit, tidak ada
peluk perpisahan yang lebih layak.
Semuanya terjadi selayaknya hujan
yang jatuh membasahi bumi. Setelah
bermenit-menit dalam kegamangan.
Mama mulai menitihkan airmata lagi.

~~~~~~

Masih ada satu part lagi kawan

ZAHFRAN(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang