[BD] Real Friends

30 7 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY YOONGI DAY🥳🥳🥳

Selamat atas bertambahnya umurmu. Semoga lekas menjadi yang lebih baik dari sebelumnya, dan selalu mendapatkan kebaikan pada takdirmu. Tetap jadi kucing kesayangan ARMY yaa, makasih udah live semalem.

.

.

.

Sebilah pisau menyayat pelan pada kulit putih yang tak terlapis kain tepat di lengan kanan Yunra, menelan ludah akibat sakit dan menahan tangis saat seseorang berusaha membantunya dalam menangani luka. Lelaki yang tadi cuma diam tidak peduli, namun berubah cemas setelah melihat luka yang besar. Yunra memejamkan mata saat lukanya ditekan agar darahnya deras keluar.

"Kalau tidak bisa tidak usah." Suara berat Yungi menyadarkan lamunan Yunra yang tidak berbuat banyak selain menerima perlakuan.

Detik selanjutnya kepala Yungi mendongak pada iris cokelat Yunra, "Kau dengar tidak?"

Yunra mengangguk, "Maaf, Kakak."

Dia mengaku semua salahnya. Nam Yunra itu payah dan punya trauma berat terhadap benda tajam termasuk pisau, yang malah memaksakan diri mengiris sosis untuk makan. Sengaja tidak mau memanggil Yungi yang sibuk pada pekerjaannya di ruang tamu tadi. Toh, sepupunya itu tidak banyak peduli harusnya.

Luka yang sudah dirasa bersih ditutup plester oleh Yungi yang tidak sama sekali bicara lagi. Hanya terdengar dengusan napas yang teratur dari sisi sang pria. Lantas kembali menengadah, "Kau lapar?" Telak, pertanyaan yang mengejutkan Yunra.

Spontan gadis itu menggeleng ragu yang dibarengi anggukan. Menarik tangannya sambil mengalihkan pandangan pada lain tujuan, sebab, Yungi Nampak selalu tidak bersahabat dalam kondisi apapun. Yunra tidak mengidap penyakit berat, tetapi Yungi kenal jika adik sepupunya itu perlu berulang kali mendatangi psikolog demi kesembuhan mental.

Dahulu Yunra mengalami hal tidak baik yang mengakibatkan trauma besar dalam hidupnya. Jadilah gadis cantik itu sedikit bicara, sekalinya bicara sangat lincah dan banyak. Kurang bisa dipahami, dan menonjolkan ketakutan pada siapapun yang baginya adalah ancaman. Yungi, sudah dengar dari ibu Yunra.

Namun sayang jika orang tua Yunra memanglah jenis manusia workaholic yang sibuk dan kurang perhatian pada putri mereka. Beruntung ibu Yungi memang menyayangi keponakannya, sampai meminta bantuan Yungi mengurus Yunra kalau ibu Yungi sedang tidak ada.

Yungi menghela napas panjang saat melihat gerak Yunra yang tidak mau melihat padanya. "Aku sedang bicara, Nam Yunra," ucapnya tegas.

Masih gadis itu tidak berpaling dari jam dinding.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost in The Story [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang