YOU BELONG WITH ME

57 13 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





----





Kami sudah seperti saudara. Atau mungkin pasangan yang sangat dekat karena saling mengerti satu sama lain. Bisa dibilang aku gadis yang paling tahu bagaimana harus menghadapi lelucon yang ia berikan. Mengerti makanan favorit bahkan kebiasaannya di pagi hari. Menjadi tetangganya selama hampir tiga tahun membuat kami sangat-sangat dekat.

Dekat sebatas teman biasa.

Yoongi namanya. Seseorang yang memang baik juga ramah. Pria yang malam Rabu ini tengah kulihat berbicara kesal dengan pacarnya di telepon. Aku melihat wajah tak suka itu dari jendela kami yang berseberangan. 

Tadinya aku sibuk dengan tugas sekolah dan hanya membiarkan pria itu mondar-mandir dengan ponsel di telinganya. Sampai akhirnya aku perhatikan dia saat terduduk menghadap padaku dengan ponsel yang diletakkan di atas ranjang. Segera aku mengambil selembar kertas dan spidol untuk menuliskan sesuatu padanya. Kemudian kertas itu kuangkat.

Kau baik-baik saja?

Pria itu tersenyum simpul dan ganti mengangkat papannya padaku. 

Lelah dengan drama ini

Aku menurunkan sudut bibir untuk mengerti siatusi hatinya yang agak buruk. Lalu kutunjukkan tulisan Maaf sebagai bentuk antusias. Yonngi mengendikkan bahunya tanpa mau menulis balasannya. Melihatku dari tempatnya dan mencoba tuk ukir senyum.

Kembali tangan ini menulis Aku mencintaimu untuk dilihatkan pada Yoongi, tapi sayangnya aku terlambat. Pria Min itu sudah menutup tirai kamarnya dengan begitu cepat. Sejenak aku menghela napas sambil melepas kaca mata, menilik tulisan yang kubuat dan kembali melihat tirai biru di seberang yang tertutup.

Untuk mengatakan padanya soal perasaan mungkin memang hal salah. Dia sudah memiliki seorang gadis yang menjadi pacarnya sejak lama. Aku ini hanya dianggap teman dekat, tidak lebih. 

Menyakitkan memang. Faktanya dia pasti suka gadis seksi yang memakai celana pendek dan selalu menebar pesona kecantikanya ketimbang aku yang selalu sibuk dengan buku, tugas, dan sialnya harus memakai kaca mata besar ini untuk hidup sehari-hari. Masalah pakaian juga aku pastikan kalah dengan pacar Yonngi.

Aku selalu hanya memakai kaos biasa dimanapun.

Aku melangkah mendekati cermin besar untuk melihat tubuhku. Memutar sedikit, lalu mengeluh karena ada coretan spidol tadi sore dari adik nakal. Oh, sialnya. 

Lost in The Story [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang