|14

788 82 1
                                    

Semenjak kejadian itu perekonomian keluarga hancur karena perbuatanku.
'Kenapa aku mengiyakan perkataannya dulu?' batinku

Tapi saat itu aku juga diancam, aku yang tak bisa melakukan perlawanan disaat seperti itu hanya diam membeku, tubuh ini terlalu lemah untuk membunuh pria brengsek saat itu.

"jika kau memberi tahu ayahmu atau siapapun itu aku akan membunuh ayah ibumu dengan tanganku sendiri, dan membunuhnya tepat dihadapanmu"

Ingatan kata² itu terngiang² dikepalanku

Aku bingung.

Dan dengan berat hati aku menuruti perkataannya, karna aku takut jika orangtua ku tiada karnaku, aku rela dibenci orangtuaku dari pada melihat mayat orangtua ku berlumuran darah tepat dimataku.

Dan ini jalan yang kupilih.

Keluarga menjauh i ku.

Membenciku.

Memakiku.

"kau itu biang masalah, kenapa dulu aku sangat menantimu dilahirkan didunia ini, aku sungguh² menyesal" -ayah

Degh.

"andai kau tau ayah, aku rela kau benci/caci maki daripada aku melihat kau tergeletak ditanah dengan bersimba darah dan tubuh yang dingin"

Ya, ini yang konsekuensiku.

—2 hari berlalu—

Aku masih enggan untuk keluar dari kamar.

Sampai suatu ketika–

Brakk!

Aku hanya menatap datar mengarah pintu kamarku yang didobrak paksa karena ulah ayah

"hey keparat pergi kau dari rumah ini!" -ayah y/n

"ayah, kata²mu terlalu menyakitkan" batinku sambil menatap datar ayah

Aku yang hendak mengemasi baju dan barang² yang kuperlukan, naasnya aku dipukul menggunakan tongkat berkali-kali.

Aku menahan rasa sakit itu sambil mengemasi barang barangku.

"i-ittai" lirihku

Jika kalian menanyakan mamaku akan kujawab dia...

Dia menceraikan ayahku.

Saat itu mamaku mengetahui jika suaminya/ayah y/n bangkrut, langsung mengurus surat dengan alasan ,"aku tak mau hidup miskin"

'dasar jalang' batinku

Pdhl mamaku adalah saksi dimana aku diancam dengan keparat itu.

Apa karna mama bersandiwara hanya karna ayah dulu pengusaha sukses?aku tak tau




- 💧 -

Jika kau bertanya aku dimana? Akan kujawab aku sudah keluar dari rumahku yang penuh luka itu

Aku sekarang berada ditaman yang sepi dimalam hari.

Mendung.

Setetes air mendarat dipipiku yang mulus bukan dari air hujan melaikan air mata ku sendiri

Dan disusul guyuran air hujan yang membasahi tubuhku

Dingin.

Sangat dingin.

Bolehkan aku bergeduh?.

ꜱᴀɴᴏ ᴍᴀɴᴊɪʀᴏ | ꜱᴛᴀʟᴋᴇʀ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang