Pagi ini gue berangkat ke sekolah lebih awal, gue ada janjian sama senja buat nganterin dia ngurus iuran osisnya pagi ini. gue berangkat dari rumah sendiri,naik ojol. sesampainya di sekolah gue bertemu dengan senja yang udah nungguin gue daritadi ternyata.
"lama banget,nyet" ucap senja kesal,
"baru juga jam 6 njir," sahut gue seraya melirik arloji yang ada ditangan kiri gue.
"yaudah ayo,katanya mau nemenin gue ngurusin iuran osis"
"sabar buset, naro tas dulu bentar" ucap gue langsung berlari ke bangku gue dan meletakkan tas,setelah itu gue kembali ke senja.
setelah itu gue dan senja berjalan ke ruang osis, namun sebelum sampai di ruang osis, gue dan senja bertemu dengan dewangga,teman satu angkatan arhan.
"Hai, nja!" sapa dewa pada senja,
senja hanya membalas sapaan dewa dengan tersenyum,
"Nja, tar sepulang sekolah lo disuruh sama nyokap buat dateng ke rumah, katanya disuruh ikut makan malem" ucap dewa pada senja,
senja mengangguk, "iya nanti gue dateng"
gue terkejut saat mendengar percakapan dewa dan senja,mereka seolah sudah kenal lama,bahkan nyokap dewa ngundang senja buat makan malem? jangan-jangan senja dan dewa pacaran?
"senja?"
senja menoleh ke arah gue dan melihat raut wajah gue yang kebingungan
"Ooh, dewa sepupu gue han. bukan pacar gue" ucap senja seolah mengerti apa yang gue pikirkan.
"kok lo ga pernah cerita ke gue kalau dewa itu sepupu lo?"
senja berdecih, "gak mutu juga gue nyeritain dia ke lo"
dewa pun menoyor kepala senja pelan,
"sialan lo"dewa melihat ke arah gue,
"lo yang namanya jihan,ya?" katanyague pun mengangguk,"iya kak"
"panggil dewa aja. oh iya kemarin gua nyicipin nasi goreng buatan lo loh, enak banget" ucap dewa memuji masakan gue yang entah gimana caranya dia bisa makan nasgor buatan gue.
"kok bisa?"
"iya kemarin kan si arhan dikasih kotak bekel sama senja, katanya itu nasgor buatan lo, terus gua minta dikit sama arhan di kasih" jelas dewa, pipi gue pun berubah menjadi merah semu, perempuan mana yang tidak blushing saat masakannya dipuji? apalagi buat gue yang gak jago banget soal masak.
"ooh gituu, btw thanks yaa udh suka sama masakan gue"
dewa mengangguk, "besok-besok bawain gua juga ya?" katanya seraya terkekeh.
"yee mauan banget lo" cibir senja,
"suka suka gua kek, lagian juga gua mintanya ke jihan bukan ke lo"
"tapi jihan kan temen gue, gausah han, nanti dewok keenakan"
"sirik aja lo kutil"
gue terkekeh melihat perdebatan antar sepupu ini,lucu juga ya, kaya gue sama marvel kalo lagi debat.
"udah udah. besok gue bawain lagi buat lo bertiga" ucap gue menengahi
"bertiga?"
gue mengangguk," iya sama arhan"
"arhannya mana,wa? biasanya bareng terus sama lo" lanjut gue,
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Jihan Untuk Arhan
Historia CortaIni cerita tentang perjalanan cinta Jihan Arsyela yang mengagumi sosok idolanya Pratama Arhan. Alih-alih mengagumi,lama kelamaan Jihan merasa ada sesuatu yang mengganjal dalm dirinya.