Arhan | Bagian 10

161 9 4
                                    

Sudah hampir seminggu jihan tidak bertemu dengan arhan, setelah terakhir arhan mengantar jihan pulang saat itu. dengar-dengar saat ini arhan sedang sibuk latihan dan mengambil cuti sekolah, katanya sih buat persiapan Kualifikasi Piala Asia nanti?

Ingin rasanya jihan mendial nomor arhan dan menekan tombol call pada ponselnya, ingin rasanya jihan mengetik sebuah pesan lalu mengirimkannya pada pria yang selama seminggu ini menghantui pikirannya. Namun apa daya, perempuan tetaplah perempuan, hidup yang selalu dipenuhi dengan rasa gengsi dan tidak enak.

"Gimana arhan? belum ada kabar?" tanya senja yang sedari tadi melihat jihan gelisah memandangi ponselnya, jihan menggeleng.

"belum, gue harus apa ya nja?" jawab jihan dengan muka yang terlihat sangat lesu. "udah seminggu gue gak denger kabar soal arhan"

"ya gitu deh resikonya suka sama seleb, mana selebnya sok misterius ,jarang banget bikin snapgram!" gerutu senja seraya mengunyah batagor yang sudah ia pesan daritadi, jihan hanya terdiam mendengarnya.

"kenapa gak lo chat aja sih? lo punya kontaknya kan?" lanjut senja,

"Gak deh,nja. siapa gue tiba tiba ngechat nanyain kabar? gak sopan banget" jawab jihan menundukkan kepalanya kembali.

"yaudah kalo gitu, lo tungguin aja sampe dia update story di instagram nya! dasar pengabdi gengsi"

Senja pun melanjutkan makannya, begitu juga dengan jihan. Jihan tadi memesan bakso di kedai wak haji, bakso wak haji ini terkenal banget di SMA Terang Bangsa! bakso wak haji menjadi favourite jihan kedua di SMA Terang Bangsa, yang pertama tentu saja Arhan. Arhan akan selalu menjadi hal favourite untuk jihan, apapun itu.

"Udah ngerjain tugas kelompok belum?"tanya jihan membuka obrolan, senja menggeleng
"belum, gak suka gue sama kelompoknya! pada nitip nama semua anjir!" gerutu senja dengan nada kesal.

"Apalagi si Eline, buset dah bossy banget. Masa gue disuruh-suruh ngerjain lapraknya? kenapa gak dia aja? kenapa nyuruh gue? dikata gue babu nya!" lanjut senja dengan perasaan kesal yang sudah tak terkontrol, terbukti dengan raut wajahnya yang mulai merah padam.

Jihan mengelus pundak senja lembut,
"udah jangan emosi, biasa lah namanya juga anak orkay. mungkin dia mikirnya semua hal bisa dia lakuin sama duitnya" ucap jihan berusaha menenangkan sahabatnya.
"Tapi bukan berarti gue mau dibeli sama duitnya! apalagi kalau udah flexing, pengen muntah gue rasanya kalau denger!"

Jihan terkekeh kecil saat mendengar keluh kesah sahabatnya itu, lalu memberinya segelas es teh yang tadi senja pesan agar bisa sedikit meredam amarahnya. Senja memang seperti itu, tipikal teman yang ceplas ceplos dan tidak takut apapun selain Tuhan, Orangtua dan kecoa. Apapun akan senja lawan jika mengusiknya, kecuali 3 hal di atas.

Saat sedang asik mengobrol, jihan merasa ponselnya bergetar menandakan ada notif pesan masuk. lalu jihan membuka ponselnya dan terlihat notif apa yang tadi sempat mengejutkannya.

 lalu jihan membuka ponselnya dan terlihat notif apa yang tadi sempat mengejutkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AAAAAAKKKKK!!!"

Jihan berteriak histeris, membuat hampir semua orang yang ada di kantin melihatnya, begitu juga dengan senja. Bahkan senja hampir tersedak saat mendengar jihan berteriak.

"Han? kenapa? ada apa?" tanya senja

"Ada apa neng? ada kecoa tah? kenapa teriak teriak?" ucap wak haji yang langsung menghampiri meja senja dan jihan sesaat setelah jihan berteriak.

Jihan pun hanya terdiam kikuk, ia merasa sangat malu sekarang, terlebih semua atensi di kantin sedang tertuju padanya sekarang.
"ma..maaf wak, bukan apa-apa, gak ada apa apa kok" ucap jihan,

"Beneran neng? terus kenapa teriak teriak?"

"itu.. anu.. tadi.. saya lihat ada cicak wak, kaget dikit jadi saya keceplosan teriak" ucap jihan beralasan, senja memandang jihan tak percaya. "terus sekarang dimana cicaknya neng? biar saya buangin" ujar wak haji,

"udah pergi wak, hehe" sahut jihan,
"iya wak udah pergi, gak kuat denger teriakan jihan" cecar senja

"Walaahhh gitu toh, kirain saya ada apa, bikin kaget aja" Kata wak haji seraya mengibaskan kain serbet yang hendak ia jadikan alat perangnya tadi, "Ya sudah kalau gitu, saya balik ke kedai dulu ya! kalau ada apa-apa bilang, jangan teriak teriak lagi ya" lanjut wak haji sebelum meninggalkan meja jihan dan senja,

"Hehe iya wak, maafin saya ya wak."

"Heh jihan! lo kenapa sih? gak mungkin kalau cuma gara gara liat cicak sampe segitunya, lo kan gak takut cicak" ucap senja yang masih penasaran, tapi bukannya menjawab jihan malah senyum-senyum sendiri seraya melihat ke arah layar ponselnya.

"Woyy! senyum-senyum lagi, kesambet lo?"

"Ckk, apa sih nja? berisik banget deh"

"Lo kenapa?" tanya senja sekali lagi,

Jihan pun mengarahkan ponselnya kedepan senja, "liat deh!" ucap jihan,

senja pun mengalihkan pandangannya ke ponsel jihan, terlihat dua notifikasi whatsapp di sana. senja pun menatap jihan tidak mengerti, "maksutnya? lo teriak kayak tadi cuma gara gara dapet wa?"

"Baca dulu dari siapa?" ucap jihan mengingatkan,

"Arhann.. "

"Hah? dari arhan? sumpahh?" ucap senja dengan nada yang terkejut dan sedikit keras,
"Ssstttt, pelan-pelan! jangan kenceng-kencang, nja"

"soryy-sorry, gue kaget aja. baru aja lo ngomongin dia, tiba-tiba udah di chat aja"

Jihan tersenyum, "jangan jangan ini pertanda gue sama arhan berjodoh?"

"cieee ada yang lagi seneng nih yee, akhirnya yang ditungguin kasih kabar jugaa" goda senja pada jihan,

Jihan hanya terdiam, lalu buru-buru membuka notifikasinya dan membalas pesan yang arhan kirim. arkhirnya jihan bisa sedikit bernafas lega, ia bisa menanyakan kabar arhan nantinya tanpa harus mengirim pesan terlebih dahulu.

Bersambungg

~Dari Jihan Untuk Arhan

SUPRISEE!! HEHEHE
tumben gak si ak update cepet? mwehehehe, oh iya gais, aku mau minta pendapat kalian. pengen bikin cerita alternative universe arhan and jihan ini di twitter, kalian setuju gak yah? kayak di tiktok tiktok gitu jugaakk!! kayaknya bakal seru? atau menurut kalian ini harus aku end in dulu baru up di twitter ya? jujur bingung!!😩😩 butuh pendapat kaliann bngtt!! komen yuk yuk!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dari Jihan Untuk ArhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang