sebelas

19 17 0
                                    

𝗔𝘀𝘀𝗮𝗹𝗹𝗮𝗺𝘂𝗮𝗹𝗹𝗮𝗶𝗸𝘂𝗺, 𝗮𝗹𝗹𝗵𝗮𝗺𝗱𝘂𝗹𝗶𝗹𝗮𝗵 𝗺𝗮𝘀𝗶𝗵 𝗯𝗶𝘀𝗮 𝗹𝗮𝗻𝗷𝘂𝘁𝗶𝗻 𝗵𝗵𝗲.

Qira'at saeida

" Syaa tungguin kita, "...

Nasya yang merasa dirinya di panggil seseorang kini menengok ke arah suara tersebut, oh ternyata Tiara dan Anita.

Mereka berdua kini mendekat ke arah Nasya.

" Anjir lo, gw manggil lu dari tadi, malah nyantai aja, " Sahut Tiara dengan ngos ngosan karena memang dari tadi mereka berlari ingin mendekati Nasya.

" Hm iya, kita cape tau, " Balas Anita, beda dengan Nasya, yang kini santai saja sambil memainkan kuku cantik nya.

" Sya, kita lagi ngomong loh, " Bentak Tiara lagi, karena tidak penting, Nasya melangkah kan kakinya acuh tak acuh.

" ANJIR, sial gw bisa bisanya punya temen ke lo, bangke deh. Sahut Tiara lagi dan lagi.

Akhirnya mereka sekarang telah ada di kelas, dan mengikuti pelajaran yang sangat baik, dan tidak ada kendala dari seorang Nasya Putri Amelia ini.

Setelah setengah hari di sekolah, kini waktunya pulang, semua murid di sekolah ini telah berhamburan untuk pulang, beda dengan Nasya kini masih berada di kantin dengan beberapa murid lainya.

" Bi pesen jus Mangga aja ya, " Sahut Nasya kepada penjual di kantin.

" Siap neng di tunggu ya, " Balas pemilik warung itu.

Tidak lama dari itu, Bibi Romlah kini menghantarkan jus itu kepada pemesan nya.
" Ini neng silahkan, " Tutur Bu Romlah.

" Malasih Bi," Balas Nasya langsung menyodorkan uang kepada Bu Romlah, agar nanti dirinya tidak lupa membayar nya.

" Trimakasih neng, " Balas Bu Romlah, kemudian kembali ke tempat semuanya.

Seorang pria gagah itu mendekat kepada Nasya, kemudian duduk di sebelahnya.

" Ngapain lo disini, " Ketus Nasya kepada Najriel.

" Liatin lo doang, " Balas santai dari Najriel.

"Plis lah, baru bbrpa minggu udh ngebaperin anak orang aja, "tutur Nasya dalam hatinya, tidak baper si, hanya sedikit dak dik duk aja, pasalnya cowok ini yang paling cuek sama cewe disekolah, dan di segani para murid disini karena Ayah nya Najriel lah yang mempunyai sekolah ini, hanya saja sekarang di urus dengan pengurus lain, karena Najriel tidak mau melanjutkan nya karena harus fokus dengan belajar, begitupun dengan perusahaan nya yang kini di lanjutkan dengan paman nya Najriel, karena kakeknya telah tua dan butuh istirahat.

" Lo ngapain bengog , " Tanya Najriel sambil mendekatkan mukanya kepada Nasya, Nasya yang kini tidak nyaman, malah menampar muka bagian kanan Najriel.

" Plak, "

" Anjir, gw salah apa sama lo,? " Tanya Najriel sambil memegang pipi kanan nya.

" Lo yang deket deket sama gw, " Balas Nasya sambil bersenyum garang.

" Gitu doang, ngapain gaplok gw, " Balas Najriel lagi.

" Udah ah gw mau pulang, " Ketus Nasya sambil berdiri dari duduknya.

" Gw anter ya?, " tanya Najriel.

" Gkush gw bawa motor sendiri, " Balas Nasya, tidak mau membuat dirinya semakin dekat dengan tu cowok.
Tampa berpamitan, Nasya pergi dari kantin itu, menuju arah tempat dia menaro motor besarnya.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seperti itulah gambaran motor Nasya





Setelah beberapa menit di jalan, kini Nasya sampai di rumahnya, kali ini rumah sepi, jadi Nasya bablas aj masuk tampa mengucapkan sallam.

" Heh Nasya, " Panggil ssorng dari kamar mamahnya, ya pasti itu Tita.

" Kalo masuk tu pake sallam bukan maen nyelonong aja, " Omel Tita, Nasya yang mls berdebat kini hanya diam saja.

" Ydh lupain," Blas Tita lagi.

" Mama mau kemana udah rapi,? " Tanya Nasya heran kepada mamanya.

" Oh ya, emng kamu lupa tiga hari lagi kan kamu masuk Pesantren, nah kita semua mau nganterin kamu beli peralatan pondok, " Jawab Tita panjang lebar.

" Astaga, emng bener ma tiga hari lagi,? " Tanya Nasya melongo karena ia benar-benar lupa kali ini.

" Iya, ysdh kamu siap siap trs kita sekeluarga ke Mall, " Perintah Tita, tampa berlama lama, Nasya berjalan menuju kamarnya, lbh tepat berlari, karena apa Nasya nurut?, karena Nasya sudah Terima kalo dirinya hrs ke pesantren, meskipun gamau ya kan mungkin ini juga untuk kebaikan nya, mulai sekarang Nasya akan belajar hijrah, ea ea.

𝗪𝗮𝗵, 𝗮𝗴𝗮𝗸 𝗯𝗲𝗿𝗯𝗲𝗹𝗶𝘁 𝘀𝗶, 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘀𝗮𝗺𝗽𝗲 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗶𝗻𝗶 𝗯𝗲𝗿𝗲𝘀 𝗱𝘂𝗹𝘂, 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗸𝗮𝗹𝗶𝗮𝗻, 𝗺𝗮𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵 𝘂𝗱𝗮𝗵 𝘀𝘂𝗽𝗼𝗿𝘁 𝗪𝗶𝗻𝗮, 𝗺𝗮𝗸𝘀𝗶𝗵 𝘆𝗮.

𝗢𝗸𝗲 𝗽𝗮𝗽𝗮𝘆, 𝗷𝗴𝗻 𝗹𝘂𝗽𝗮 𝘃𝗼𝘁𝗲 𝗻𝘆𝗮 𝘆𝗮,  𝘄𝗮𝘀𝘀𝗮𝗹𝗹𝗮𝗺𝘂𝗮𝗹𝗹𝗮𝗶𝗸𝘂𝗺

😾✊

Nasya✨[ Bersambung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang