CUTD - 07 [KEPUTUSAN BESAR!]

473 163 27
                                    

Karena jarak tempuh yang cukup jauh, setibanya mereka di Worderstone, suasana di sana sudah mulai gelap dan para penduduk juga sudah berkumpul di rumah mereka masing-masing.

"Kita lewat pintu belakang saja, agar ayah tidak tau," usul Anarion.

"Kakak benar, Taehyung, kau harus terus menutupi keseluruhan tubuhmu. Mengerti?"

"Hm!" Taehyung mengangguk, mengiyakan ucapan Elora.

Mereka bertiga pun masuk dengan cara mengendap-endap lewat pintu belakang.

. . .

Saat tidak ada yang melihat, Taehyung dan Elora secepat mungkin berlari menuju ke kamar Elora. Sedangkan Anarion, mengawasi kondisi di dalam kastil, tumben saja, Xion tidak berada di tahtanya.

"Dimana ayah?" gumam Anarion heran.

"Kalian darimana saja?"

Anarion tersentak kaget, saat mendengar suara serak yang tak jauh dari tempatnya berdiri. Ia berbalik ke arah suara itu, "ayah?"

"Dimana Elora? Dari pagi sampai sekarang, ayah belum melihatnya. Dari mana saja kalian?" tanya Xion lagi.

"Kami...kami dari desa seberang, Elora ingin berjalan-jalan ke sana, jadi aku menemaninya," jelas Anarion dengan wajah risau.

"Benarkah? Lalu dimana Elora?"

"Dia ada di kamarnya saat ini."

"Baiklah, ayo panggil dia ke meja makan sekarang. Aku tau, perjalanan yang panjang pasti membuat kalian lapar, bukan?"

Anarion hanya mengangguk kecil dan langsung bergegas menuju ke kamar adiknya, Elora.

. . .

Di bukanya pintu dengan perlahan, terlihat Taehyung dan Elora sedang bercanda di atas ranjang.

"Elora, ayo keluar! Ayah memanggilmu untuk makan malam," ucap Anarion tanpa melangkah masuk ke dalam kamar adiknya itu.

"Aku akan pergi sebentar, kau tunggu disini. Jangan keluar, tetap disini sampai aku kembali. Oke?"

"Hm, pergilah."

Elora pun segera turun dari ranjangnya, dan bergegas pergi bersama dengan Anarion untuk makan malam.

"Ini seperti mimpi, peri, goblin, kurcaci, aku pikir itu hanya cerita mitologi biasa. Tapi sekarang, aku melihatnya sendiri. Banyak yang tidak kuketahui, ternyata makhluk seperti mereka itu nyata. Jika ku ceritakan semua ini pada orang lain, mungkin mereka akan menganggapku gila," ucap Taehyung sambil memandangi luasnya kota Wonderstone dari balik jendela, "Aku sangat beruntung, bisa bertemu dengan Elora. Dia sangat lucu dan menggemaskan, walaupun kami berbeda. Aku rasa, perbedaan itu yang menyatukan kami," lanjutnya.

Ceklek~~
Taehyung berbalik saat pintu kamar Elora terbuka. Yah, tidak ada yang lain, itu si pemilik kamar, Elora.

"Sudah selesai?" tanya Taehyung mengangkat kedua alisnya, pasalnya, baru beberapa menit Elora keluar dari kamarnya tadi, kenapa ia sudah kembali?

"Hm! Aku tidak bisa makan tanpamu. Jadi, aku membawah beberapa roti peri, untuk kita makan bersama. Ayo!" Elora menarik Taehyung untuk kembali duduk di tepi ranjang, dan menikmati roti yang ia bawah.

"Bagaimana rasanya?"

"Ehm, entahlah. Aku belum terbiasa dengan rasanya, tapi ini lumayan enak," balas Taehyung tersenyum.

Elora diam sejenak, ia memperhatikan wajah pria di sebelahnya itu dengan penuh saksama, "Apa kau benar-benar mencintaiku?"

Taehyung menoleh ke arah Elora, sambil mengusap pelan pipi gadis itu, "tentu saja. Aku sangat mencintaimu, tapi... Aku takut--"

CINTA UNTUK TUAN DUDA[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang