CUTD - 05 (18+?)

531 157 17
                                    

"Ayo, kita masuk sekarang."

"Tunggu!" tahan Elora.

"Apa lagi?"

Elora benar-benar bingung, ia juga ragu, bagaimana caranya agar ia bisa menjelaskan semuanya pada Anarion.

"Aku--"

"Sudahlah, ayo kita masuk sekarang."

Dengan terpaksa, Elora harus ikut bersama kakaknya itu, karena ia juga tidak punya pilihan lain lagi.

. . .

"Bawah goblin itu kesini sekarang!" suara tegas penuh penekanan, terdengar dari tahta raja, yang tak lain adalah Xion. Ayah Elora.

"Tapi tuanku Xion. Goblin itu sudah melarikan diri."

"APA!? KALIAN--"

"Ayah!" ucapan Xion terhenti, setelah mendengar panggilan lembut dari arah belakangnya.

"Elora! Putriku!" Xion berlari menghampiri anaknya itu dan langsung memberikannya pelukan hangat, "Darimana saja kau sayang? Ayah sangat khawatir!"

"Aku..aku pergi kerumah temanku," balas Elora berbohong.

Xion terlihat sangat senang, amarahnya tadi seakan-akan hilang begitu saja, "Dengar semuanya! Siapkan acara spesial malam ini, untuk menyambut kepulangan putriku!"

"Baik tuan."

Elora hanya tersenyum kecut mendengar pengumuman ayahnya. Ia masih saja memikirkan Taehyung.

"Ayo Elora, aku akan mengantarmu ke kamar sekarang," ucap Anarion pelan.

"Kau benar Rion, bawah adikmu ke kamar untuk istirahat."

Elora mendengus kesal, tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang selain mengikuti Anarion ke kamarnya.

. . .

"Kak! Kak Rion!"

Anarion yang tadinya berjalan cepat, menghentikan langkahnya, lalu berbalik menatap Elora, "Ada apa?"

"Em, aku mau bilang sesuatu. Tapi kakak janji, jangan bilangin ke ayah Xion yah?"

Anarion mengangguk kecil, pertanda ia mengiyakan pertanyaan Elora.

"Jadi, selama beberapa hari ini. Aku tinggal bersama seorang pria di dunia manusia. Dia sangat baik, dia mengajariku banyak hal, tapi aku pergi tanpa memberitahunya," jelas Elora.

"APA!?" dengan cepat, Anarion menarik adiknya itu untuk berbicara empat mata di tempat sepi, "Apa yang kau lakukan, Elora? Jika ayah tau, dia akan sangat marah padamu!"

"Aku tau, tapi dia pria yang baik. Aku merasa tidak enak karena sudah meninggalkannya tanpa mengucapkan salam perpisahan."

"Dengarkan aku Elora, apa dia tau identitasmu?"

Elora hanya mengangguk, menanggapi pertanyaan dari kakaknya itu.

"Kau benar-benar sudah membuat masalah besar. Kau tau kan? Ayah sangat benci dengan manusia!"

"Iya-iya, aku minta maaf. Aku hanya--"

"Sudah cukup! Ceritakan semuanya padaku. Bagaimana bisa kalian bertemu?" potong Anarion sedikit kesal.

Elora pun menceritakan semuanya pada Anarion. Dari awal ia bertemu dengan Taehyung, hingga kedekatan yang mulai tercipta di antara mereka berdua.

"Sekarang kakak ngerti kan? Aku ingin kembali kesana sekali saja. Aku ingin mengucapkan selamat tinggal, agar dia tidak mencariku lagi."

"Itu tidak mungkin, Elora. Ayah tidak akan mengijinkan itu, kau lihat? Dia sedang menyiapkan pesta kepulanganmu, bagaimana bisa kau pergi dari sini?"

"Kakak bisa kan bantu aku? Aku mohon, sekali ini, bantu aku untuk bertemu dengannya," pinta Elora, tapi Anarion masih terlihat bingung.

"Kak Rion? Kali ini saja."

"Baiklah, tapi kita pergi besok pagi-pagi sekali. Karena malam ini tidak mungkin, ayah pasti akan tau semuanya."

Elora tersenyum tipis lalu memeluk kakaknya itu dengan erat.

. . .

Waktu terus berputar, pagi hari pun tiba. Sebelum Xion dan semua orang yang ada di Kastil terbangun, Anarion dan Elora sudah lebih dulu pergi ke GUA Tink, dimana itu adalah jalan masuk mereka untuk menembus dunia manusia.

Sesampainya mereka disana, Anarion hanya berdiri di depan GUA, untuk menunggu Elora dan juga berjaga-jaga, takutnya ada yang diam-diam mengikuti mereka.

"Pergilah! Ingat, aku menunggumu disini. Cepatlah kembali."

"Hm!" Elora mengangguk pelan, lalu segera berlari memasuki hutan lebat.

. . .

Kira-kira 30 menit, waktu tempuhnya untuk sampai ke kediaman Taehyung. Elora sedikit gugup, tapi ia memberanikan diri untuk mengatakan semuanya pada Taehyung, kalau ia akan kembali tinggal di Kastilnya.

Ceklek~~

"Darimana saja kau pergi?"

Elora tersentak kaget saat mendengar pertanyaan Taehyung. Ternyata pria itu sudah bangun, dan barusaja keluar dari dapur.

"Aku..aku dari hutan."

"Hutan? Kenapa kau kesana? Aku dari tadi mencarimu. Kau tau? Aku sangat cemas," ucap Taehyung berjalan pelan mendekati Elora.

"Ada yang ingin ku katakan kepadamu."

"Apa itu?"

"Sebenarnya, aku baru kembali dari Negeriku. Aku kesini, hanya ingin mengucapkan terimakasih dan juga selamat tinggal," jawab Elora, membuat wajah Taehyung tiba-tiba berubah kecut.

"Kau akan pergi?"

"Hm! Terimakasih sudah membiarkanku tinggal di sini. Kau pria yang baik." Elora melangkah perlahan, lalu mengecup singkat bibir Taehyung, "Aku hanya bisa memberikan itu sebagai ucapan terimakasihku padamu."

Taehyung masih diam, entahlah, perasaannya tidak bisa menerima jika Elora akan pergi meninggalkannya, "Jangan tinggalkan aku."

Elora nampak kaget, matanya sedikit membulat, karena setelah berkata seperti itu. Taehyung kembali menyatukan kedua bibir mereka.

Entah apa yang merasuki mereka, Elora bahkan tak memberontak, ia membalas setiap lumatan yang di berikan oleh pria di hadapannya itu.

Makin lama, ciuman itu makin tak terkendali. Keduanya kini di selimuti nafsu yang menggebu-gebu. Tanpa melepas pangutan mereka, Taehyung membopong Elora, untuk menuju ke kamarnya.

. . .

Di baringkannya tubuh gadis itu dengan perlahan. Dengan tatapan polosnya, Elora membiarkan Taehyung melepas semua pakaian yang ia kenakan.

Pagi itu benar-benar terjadi sesuatu yang salah, Elora melanggar perintah ayahnya, bukan hanya tinggal dengan manusia, tapi dia juga melakukan hubungan terlarang itu.

. . .

Cukup lama pergulatan keduanya, Taehyung berbaring di sebelah Elora sambil menatap lekat kedua mata gadis itu.

"Jangan tinggalkan aku. Apa kau tidak bisa tinggal disini lagi? Jika tidak, tolong bawah aku bersamamu."

Elora diam sejenak, ia tidak tau, apa yang akan terjadi sekarang. bagaimana mungkin ia bisa membawah Taehyung bersama dengannya? Jika Xion tau, maka ia pasti akan menghabisi pria itu.

"Elora? Aku mencintaimu. Jika memang kau tidak bisa tinggal disini, apa aku bisa tinggal di Negerimu?"

. . .
BERSAMBUNG...

You can leave a trail to support this story, either in the form of votes or comments. Thank you💜

CINTA UNTUK TUAN DUDA[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang