ch. 3

662 78 2
                                    

2 hari kemudian.

Hari ini [Name] akan mengantar orang tua nya pergi ke bandara dengan Iwaizumi. Awalnya [name] tidak ingin merepotkan Iwaizumi tetapi dia memaksa.

"Hati-hati ibu ayah".

"Jaga diri kamu baik-baik ya". Ibu [name] mengelus pipi putri nya itu

[Name] mengangguk.

"Iwa jaga [name]". Ayahnya menitip pesan kepada Iwaizumi

Iwaizumi pun mengangguk.

"Jangan lupa bawa oleh-oleh yaa". [Name] sedikit berteriak sambil melambaikan tangan kedua orang tuanya pun tersenyum sambil melambaikan tangan.

Setelah mereka sudah pergi [name] berjalan akan pulang lalu perutnya bunyi yang membuat terdengar Iwaizumi.

'Kruuukk'

[Name] memegangi perutnya lalu hanya memasang wajah tersenyum.

"Kau lapar?".

"Iya hehe".

"Ayo pulang ibu ku sudah memasak". Iwaizumi menarik tangan [name], membuat hati [name] menjadi berdebar

"Makan dirumah mu?".

"Ibuku mengundang mu".

"Oh oke, ayo pulang".

Iwaizumi membawa [name] ke rumah nya, disana sudah ada ibu Iwaizumi yang sedang menyiapkan makanan. Melihat kedatangan mereka berdua ibu Iwaizumi pun tersenyum.

"Kalian darimana aja?". Tanya ibu [name]

"Nganter orang tua [name] ke bandara". Jawab Iwaizumi

"Silahkan [name] duduk, tidak apa kan ibu mengundang mu makan?".

"Tidak apa kok, maaf ngerepotin".

"Nggak repotin udah yuk makan". Ajak ibu Iwaizumi

[Name] duduk di meja makan yang diikuti oleh Iwaizumi, ibunya pun mengikuti sambil menikmati makanan dan melihat pemandangan anaknya dan teman anaknya itu terlihat akur dari dulu.

"Ternyata ibumu berangkat sekarang ya?".

[Name] hanya mengangguk.

"Masakan ibu enak".

"Tentu aja ibumu selalu mengajariku dulu".

"Benarkah? Wah hahaha". [Name] tertawa yang dibalas tawa juga oleh ibu Iwaizumi

Iwaizumi hanya mendengar pembicaraan mereka sambil memandang wajah [name] senang bahwa ibunya menyukai dirinya.

'kalo kau tidak menyukai Oikawa aku akan mendapatkan mu, jika kau menyukai Oikawa aku harus mengikhlaskan bukan?'. Batin Iwaizumi terus berbicara

"Iwa".

"Iwa".

"Iwaizumi-kun".

"Iya?".

"Kau sedang melamun apa?".

"Bukan apa-apa".

"Wajahmu terlihat sedih ada apa?". [Name] memegang wajah Iwaizumi sambil menatap hingga tidak sadar bahwa masih ada ibu Iwaizumi disana.

"Aku hanya melamun sebentar [name]".
Iwaizumi ikut memegang tangan [name] yang ada di wajahnya lalu membalas tatapan mata, hati [name] menjadi berdebar setiap Iwaizumi memegang tangan dan menatapnya. Kenapa ini?

"Ekhemm". Ibu Iwaizumi berdeham sambil tersenyum tipis membuat [name] panik kelabakan karena dia malu wajahnya menjadi tertunduk. Iwaizumi hanya membuang wajahnya, melihat respon mereka berdua membuat ibu Iwaizumi tertawa.

***

Ibu Iwaizumi angkat bicara ketika Iwaizumi ingin pergi ke kamarnya seketika membuat dia menghentikan langkahnya.

"Kau menyukainya kan?". Tanya ibunya

"Kita cuma sahabatan".

"Yakin? Kalo gitu [name] sama Oikawa aja kali ya cocok".

"Lah gak bisa begitu".

"Loh kok marah ibu cuma melihat [name] sepertinya cocok dengan Oikawa".

"Ibu tahu darimana mereka cocok?".

"Ya ibu hanya lihat aja".

"Nggak cocok pokoknya". Iwaizumi pergi memasuki kamar, ibunya hanya tertawa jail dengan respon Iwaizumi.

'Anak itu benar menyukainya'.

Iwaizumi di kamar kesal dengar ibunya menjodohkan [name] dengan Oikawa cocok apa-apaan itu? Mereka gak cocok sama sekali! Iwaizumi meraih ponselnya lalu membuka chat dengan [name].

Chat
Iwaizumi

Iwaizumi: besok berangkat bareng

[Name]: apakah bareng dengan Oikawa juga?

Iwaizumi: tidak, biarkan dia berangkat sendiri

[Name]: baiklah

Iwaizumi: kau juga tidak cocok dengannya

[Name]: ?😂

End chat


[Name] sedikit mengkerut kening karena bingung tidak mengerti, siapa yang tidak cocok dengan nya? Iwaizumi membuat [name] tertawa lalu menggelengkan kepala.

"Dia ini kenapa sih?". [Name] tertawa membaca pesan tersebut

Close Friend || Iwaizumi Hajime Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang