Oikawa message (1)
"Aku akan berangkat".
[Name] pun telah siap dengan pakaian yang ia pakai hanya hoodie dan celana mungkin ia pikir Oikawa hanya ajak bermain?
Tok tok tok.
"Sebentar". [Name] berjalan ke arah pintu luar
"Langsung berangkat aja yuk".
"Baiklah".
Di dalam perjalanan [name] hanya bingung dengan Oikawa ingin membawa nya kemana tengah malam begini?
"Oikawa kita mau kemana sih?".
"Emm entar liat aja deh".
[Name] pun menurut dengan Oikawa, ia ikut saja. Kemudian berhentilah mereka di sebuah tempat cafe.
"Kamu ingin pesan apa?".
"Apa ya aku coba liat dulu". [Name] mengambil buku menu yang tersedia di meja
"Tumben ngomong pake kata 'kamu' Oikawa".
"Vanilla latte sama kentang aja deh". Ucap [name]
"Itu aja?". Tanya Oikawa, [name] hanya mengangguk
Oikawa dan [name] makan bersama, kadang bercanda tawa. Namun ketika Oikawa berbicara kepada [name] dengan serius membuat keduanya menjadi canggung.
"[Name] aku menyukaimu".
"Haha kau sedang bercanda kan Oik?".
"Tidak, kali ini aku serius".
"Ha? Tapi aku tidak menyukaimu".
"Sudah kuduga". Oikawa hanya tersenyum kecil
"Kau menyukai Iwa kan?". Lanjut nya lagi
"Maaf Oik a-aku". [Name] menjadi gugup
"Sudah tidak apa, ayo balik diluar sudah gerimis". Oikawa mengulurkan tangan sambil tersenyum, [name] sedih melihatnya ia pun mengangguk
"Kalau aku menerima nya itu pasti karena kasihan itu tidak mungkin kan? Karena aku tidak mencintainya jika aku memaksa perasaan ku ini nanti akan membuat hati nya makin sakit". Batin [name] terus berbicara
Hujan diluar semakin deras Oikawa dan [name] terlihat berlari karena kehujanan. Mereka berdua lama mencari teduhan menjadi kedua baju mereka sudah basah.
"Apakah ini isi hati nya? Maafkan aku Oik".
"Udah reda mau langsung jalan?". Tanya Oikawa
"Iya tubuhku udah kedinginan".
***
"Maaf [name] tubuh mu menjadi kedinginan".
"Tidak apa Oikawa santai".
"Kita pisah di jalan ini aja ya".
"Kau tidak ingin mampir terlebih dahulu Oik?".
"Udah malem, aku pulang aja sampai jumpa [name]".
"Sampai jumpa Oikawa hati-hati". Oikawa hanya melambaikan tangan
[Name] berjalan ke arah rumah yang sedikit lagi akan sampai, tetapi [name] memicingkan kedua matanya Iwaizumi sedang apa di depan rumahnya?
"Iwaizumi".
"[Name] kau darimana aja tubuh mu basah kuyup seperti ini". Iwaizumi melepas jaket yang ia gunakan lalu diberikan kepada [name]
"Tidak usah Iwa nanti jaket mu kaan basah".
"Pake aja tidak usah bawel".
"Aku pergi keluar tadi".
"Aku sangat khawatir sekarang udah malem". Iwaizumi menatap [name] dengan penuh khawatir
"Makasih udah khawatir, aku masuk ya?". Ucap [name] tersenyum
"Iya hangatkan lah tubuhmu agar tidak kedinginan".
"Oyasumi Iwaizumi".
"Oyasumi [name]".
Iwaizumi
[Name]: tadi kenapa menunggu ku di pintu depan rumah?
Iwaizumi: ada makanan tadi, apa kau udah makan?
[Name]: udah kok tadi diluar
Iwaizumi: baiklah
***
Keesokan pagi hari.
Hatsyi.. Hatsyi..
"Sial aku terkena demam flu padahal semalam baik-baik aja".
"Sangat pusing jika ingin bangun".
Ponsel.. Aku butuh ponsel..
Ibu is calling
"Halo bu, tolong izinin [name] sedang sakit".
"HAH?! Kamu sakit ibu pulang sekarang ya?".
"Ehhh tidak usah ibu hatsyi.. [Name] cuma demam flu doang".
"Yakin? Baiklah kalo kamu memaksa".
"Makasih ya bu".
"Sama-sama sayang cepat sembuh ya".
[Name] di rumah hanya tidur untuk hari ini, makanan tersedia mie instan [name] hanya bisa memakan itu jika ia memaksa untuk memasak juga pusing nya akan semakin bertambah.
"Untung ada vitamin".
Tok tok tok.
"[Name] kau tidak apa?". Tanya Iwaizumi
"Aku tidak Hatsyi...". [Name] menutup mulut dan hidung nya agar tidak menular dengan yang lain
"Ibu mu tadi memesankan beberapa obat untukmu".
"Untukku?".
"Ya kau juga tidak masuk sekolah lalu izin sakit, apa gara-gara kemaren?".
"Seperti itulah".
"Duduk kemari sini [name]".
"Kau belum makan?". Lanjutnya lagi
"Sore ya belum hehe". [Name] hanya menjawab sambil cengir
"Aku udah masak bubur dimakan terlebih dulu lalu minum obat". Iwaizumi menunjukkan masakan yang dia buat dari rumah
"Ibu ada di rumah?". Tanya [name]
"Tidak ada lagi pergi".
"Ayo dimakan lalu minum obat". Lanjut Iwaizumi, [name] pun mengangguk memakan bubur buatan Iwaizumi hingga menghabiskan nya.
"Enak". Puji [name], Iwaizumi hanya menatap [name] sambil tersenyum
"Kapan-kapan akan aku masak lagi untukmu".
KAMU SEDANG MEMBACA
Close Friend || Iwaizumi Hajime
Science FictionIwaizumi Hajime x Fem! Reader Bagaimana jadinya jika Iwaizumi menyukai teman dekatnya? "[Name] itu spesial." -Iwaizumi Hanya sebuah kisah cinta anak kelas tiga di masa sekolah Aoba Johsai. © Haikyu from Haruichi Furudate © Fanfic by me 2021. »»...