ch. 12 [End]

721 62 3
                                    

Hari ini adalah Aoba Johsai bertanding melawan sekolah lain. [Name] menonton Iwaizumi bermain Voli, sang Ace yang ada di sekolah tersebut. Para pemain voli Aoba Johsai sudah berangkat, [name] juga akan berangkat sendiri. Anna mempunyai acara sendiri dia tidak ikut, Kirisaki sakit dalam beberapa hari terakhir.

Setelah sampai di tujuan [name] turun dengan membawa air minum untuknya dan juga untuk Iwaizumi. Keadaan diluar sangat sepi mungkin orang-orang sudah berada didalam. Sebelum masuk ke dalam [name] diberhentikan oleh seorang laki-laki terlihat seumuran dan juga dari sekolah lain.

"Ano- cantik nomor ponsel mu berapa?" Tanya laki-laki itu yang ada dihadapan [name]

"Eh maaf aku tidak kenal, permisi." [Name] pun ingin berjalan tetapi laki-laki itu masih menutupinya

"Jangan pergi dulu dong cantik."

Laki-laki itu ingin menghampiri [name] untuk lebih dekat tapi sebelum itu terjadi Iwaizumi datang memeluk [name] dari belakang.

"Jangan ganggu dia!" Ucapan Iwaizumi sedikit tegas membuat laki-laki itu pergi

[Name] masih terkejut bahwa yang memeluk dirinya Iwaizumi, syukurlah. Dia sedikit takut jika orang lain tiba-tiba memeluknya.

"Kamu tidak apa?" Tanya Iwaizumi dengan memegang pundak [name]

"Aku tidak apa, kan ada dirimu tadi." [Name] memegang wajah Iwaizumi dengan tersenyum

"Dirimu adalah spesial untukku." Iwaizumi pun memeluk [name] dengan erat

"Terimakasih sudah menganggap diriku spesial."

Terlihat seseorang yang sedang menatap kejadian itu. Oikawa awalnya juga ingin menghampiri [name] namun dia urungkan ketika Iwaizumi sudah datang.

"Ekhem, pada tidak ingin masuk?"

Tanya Oikawa ketika menghampiri mereka yang ada di depan pintu masuk, Iwaizumi hanya mendengus kesal dengan Oikawa, dia datang dengan waktu yang tidak tepat.

Mereka bertiga pun berjalan bersama memasuki tempat lapangan. Banyak fans yang melihat keakraban [name] dengan Iwaizumi dan Oikawa. Mereka iri melihat [name] yang begitu akrab.

"Kenapa sendiri?" Iwaizumi bertanya ketika mereka sambil berjalan masuk ke tempat lapangan

"Anna pergi, Kirisaki kan sakit."

"Pertandingan sebentar lagi dimulai, kau bisa duduk di sana [name]." Oikawa menunjuk arah tempat duduk yang direkomendasi. "Aku duluan." Oikawa pergi biarkan mereka bicara berdua.

"Itu dekat jadi nanti setelah tanding selesai, dirimu bisa menghampiri diriku." Iwaizumi mengacak-acak rambut [name] sebelum tim Aoba Johsai berkumpul.

Pertandingan akan dimulai para pemain menyiapkan diri untuk set pertama. [Name] duduk di kursi penonton melihat mereka di lapangan.

***

Pertandingan sudah selesai lapangan sudah sedikit sepi tim Aoba Johsai belum balik. [Name] ingin menghampiri Iwaizumi namun ada seseorang yang menahan dirinya dengan orang yang berbeda. [Name] sedikit risih sebenarnya didekati orang yang tidak dikenal.

Iwaizumi menghampiri [name] dengan perasaan gelisah bahwa takut laki-laki itu akan merebutnya. Mata [name] berbinar ketika Iwaizumi datang dengan menahan tangan laki-laki itu.

"Jangan kau menyentuhnya." Iwaizumi mengucapkan dengan tegas

Laki-laki itu pun mendengus kesal kemudian pergi dari hadapan mereka berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laki-laki itu pun mendengus kesal kemudian pergi dari hadapan mereka berdua. Teman terdekat Iwaizumi pun melihat mereka berdua kemudian berkomentar.

"Sekarang mah bukan teman lagi." Ledek Matsu dari kejauhan

"Jadi teman hidup hahaha." Oikawa tertawa

"Ngaku juga tuh orang." Ucap Maki

"bucin." Matsu mengatakan fakta

Setelah beberapa menit tim Aoba Johsai selesai berkumpul kemudian mereka akan balik ke rumah masing-masing. Oikawa sudah balik duluan dirinya tidak mau melihat kebucinan mereka berdua.

Sedikit lagi mereka akan sampai dirumah, [name] mendahului Iwaizumi. Laki-laki itu terkekeh melihat [name] tertawa ketika jalan bersamanya. Iwaizumi berlari menggendong [name] dengan mengangkat tinggi-tinggi.

"Hajime-kun turunkan aku!" [Name] sedikit malu karena mereka masih diluar

"Tidak mau haha." Iwaizumi tidak menggubris keluhan [name]

"Oh lihat! Kalian pacaran?!" Ibu [name] yang baru keluar dari rumah dengan terkejut melihatnya

Iwaizumi pun menuruni [name] dengan perlahan, sungguh [name] bingung harus menjawab pertanyaan ibunya dengan bagaimana.

"Iya kita pacaran." Jawab Iwaizumi

"Begitu? Kau juga sudah mencintai anak ku dari dulu kan?" Ibu [name] bertanya dengan Iwaizumi

"Benar."

"Kalau begitu bagus aku merestui, karena [name] juga mencintai dirimu dari dulu."

Mendengar penuturan dari sang ibu membuat [name] menahan malu karena ketahuan bahwa ia mencintainya dari dulu. Walau [name] tidak percaya bahwa ibunya sudah merestui begitu saja tapi dia senang mendengarnya, namun Iwaizumi juga senang bahwa sudah direstui oleh ibu [name].

Close Friend || Iwaizumi Hajime Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang