ch. 7

470 61 5
                                    

"Kita pergi dari sini [name]". Iwaizumi menarik tangan [name] hingga pergi dari lapangan

"Iwa kau ingin membawa aku kemana?". Tanya [name] tapi tidak dijawab oleh Iwaizumi yang terus menariknya pergi

Ditengah perjalanan arah pulang [name] melepaskan pegangan Iwaizumi lalu berhenti berjalan, Iwaizumi pun membalikkan tubuhnya kemudian [name] berlari kecil memeluk tubuh Iwaizumi sambil menangis. Ada apa dengan [name]?

"Kau kenapa menangis?".

"Baka! Harusnya aku yang bertanya...". [Name] menangis di pelukan Iwaizumi

"Ada apa denganmu hari ini?". Lanjut [name] sambil menatap wajah Iwaizumi

"Aku... Aku cemburu [name]". Jawab Iwaizumi sambil mengusap air mata yang ada di wajah [name]

"Aku cemburu sejak kau dekat dengan Oikawa sejak SMP hingga sekarang, kau tahu kenapa? Karena aku menyukaimu [name]". Jelas Iwaizumi

"Sejak lama aku menyukaimu [name]". Lanjut Iwaizumi

[Name] terdiam.

"Huft aku sudah menyatakan perasaan ku, kau tidak perlu menjawab nya". Tiba-tiba Iwaizumi tersenyum

"Ayo pulang, toh lagian kau juga menyukai Oik-". Ucapan Iwaizumi terpotong

"Aku tidak menyukai Oikawa dan aku sudah menolak Oikawa". Kali ini [name] berbicara

"Dan... Aku juga menyukaimu Iwa hanya menyukaimu". [Name] menunduk malu

"Sekarang kita... Jadian nih?".

"Eh?". [Name] menatap wajah Iwaizumi lalu mengangguk

"Peluk dong". Pinta Iwaizumi, kemudian [name] memeluknya

"Jangan marah lagi ya".

"Iya ayo kita pulang". Mereka berdua lanjut berjalan pulang

"Lalu bagaimana dengan ekskul Iwa hari ini?".

"Biarkan saja".

"Biarkan saja"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@kwonrugger


"Kalian juga harus berbaikan".

"Sstt jangan bahas ini, kita pulang lalu jalan mau?".

"Mauuu". [Name] dengan cepat menjawabnya, Iwaizumi hanya terkekeh

***

"Mau nonton dulu atau makan?".

"Emm nonton dulu aja abis itu makan gimana?".

"Yaudah ayo ke bioskop".

Tangan yang dipegang oleh Iwaizumi membuat [name] menjadi gugup bahkan jantungnya menjadi deg-degan. Sepertinya nyawa [name] akan melayang.

Mereka berdua menonton film yang sempat di tunda karena [name] sakit waktu itu, akhirnya mereka mengabulkannya hari ini.
Setelah menonton [name] mengajak Iwaizumi makan di sebuah resto yang ada di mall.

"Iwaizumi-kun".

"Kenapa?"..

"Abis makan ke tempat main mau gak?". Tanya [name]

"Habiskan makan mu terlebih dulu, nanti kita akan pergi bermain okey?".

"Em okey".

***

"Main tembak-tembakan aja disana". Tunjuk [name]

"Kalo yang kalah akan mentraktir minuman gimana?". Tantang Iwaizumi

"Tadi kita tidak memakai tantangan".

"Kamu takut kalah ya [name]". senyum ledek yang terbit dari bibir Iwaizumi membuat [name] terpancing

"Ayo siapa takut". [Name] tersenyum yakin bahwa ia akan menang

Beberapa menit kemudian.

"Bagaimana bisa aku kalah". Iwaizumi menatap layar yang menyatakan bahwa ia kalah

"Hahaha kau harus mentraktir aku".

"Baiklah, kau ingin minum apa?".

"Minuman es coklat".

Iwaizumi dan [name] pergi dari sana kemudian mengunjungi tempat minuman yang tidak jauh dari tempat bermain. Iwaizumi memesan minuman es coklat, sedangkan [name] duduk di kursi toko itu.

Iwaizumi menghampiri [name] yang sedang duduk dengan kedua tangannya memegang es coklat.

"Arigatou Iwaizumi-kun". Ucap [name] dengan tersenyum

"Sama-sama [name]-chan".

Iwaizumi yang melontarkan kata 'chan' membuat [name] semakin salah tingkah, Iwaizumi hanya terkekeh melihatnya.

"[Name] nengok 1... 2... 3... Cekrek".

"Ih fotonya dadakan". [Name] hanya mengerucutkan bibirnya

"Cantik kok". Puji Iwaizumi membuat [name] malu-malu

"Sini ponsel mu". [Name] mengambil ponsel Iwaizumi kemudian memasang pose selfie, "1 2 3".

Cekrek.

Cekrek.

"Nah bagus begini". [Name] menatap ponsel melihat foto yang berdua dengan Iwaizumi

Close Friend || Iwaizumi Hajime Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang