Happy Reading all🦋
•
•
•
•
•
Tiba-tiba ada seseorang datang dan...Brakk!
Itu adalah Nanang, si laki-laki lekong yang selalu membantu Mak Wawat di kantin. Dia memukul meja kantin dengan senjatanya nampan berwarna pink.
"Berisikkkk anjing!" Teriaknya dengan suara seperti perempuan.
"Jangan ribut di sini, atau nanang cium kalian berdua." Tunjuknya kepada Karista dan Seline.
Semua mata tersorot kepada Nanang, dan bergelidik ngeri melihat nanang seperti titisan setan.
"Apa lo liat-liat! Mau gue tampol tuh mata lo." Bentak Nanang.
"BUBAARRR ANJING BUBARRR!" Kali ini Nanang mengeluarkan suara badotnya.
Nanang ngamuk dan siap-siap memukul mereka semua yang menonton perdebatan itu dengan nampan warna pink yang selalu ia bawa.
Semua murid yang menonton perdebatan antara Karista dan Seline pun akhirnya bubar, karena mereka takut melihat nanang seperti titisan setan.
Setelah kejadian di kantin tadi yang cukup mengerikan, jam pelajaran setelah istirahat pun dilanjut dengan mata pelajaran B. Indonesia.
Bunyi suara yang di tunggu-tunggu oleh semua murid SMA Merpati itu akhirnya berbunyi juga, suara itu adalah suara bell pulang.
Sudah 10 menit yang lalu Karista menunggu supirnya untuk menjemput nya di depan gerbang sekolah SMA Merpati. Namun supirnya tak kunjung datang, Karista sudah menelpon supirnya berkali-kali namun tidak kunjung di angkat.
"Pak Somat kemana si lama banget." Karista melihat kanan kiri berharap Pak Somat datang.
"Gue pulang sama siapa dong." Gumam Karista.
Ketika Karista kebingungan harus pulang naik apa dan bersama siapa, tiba-tiba Reynand keluar bersama motor ninja nya berwarna hitam.
"Loh Rey, ko lo baru keluar?" Tanya Karista.
"Bukan urusan lo." Rey menjawab dengan ketus.
"Dih galak banget masnya, btw lo pulang sendiri kan?" Tanya Karista.
"Hmm." Reynand hanya menjawab dengan deheman saja.
"Boleh ga gue minta tolong dikit aja."
"Apa?" Jawab singkatnya.
"Anterin gue pulang, supir gue gatau nyangkut dimana, udah 10 menit yang lalu ga dateng-dateng, gue belum tau Jakarta Rey." Karista memasang muka melas berharap Rey mau mengantarkan nya pulang.
"...." Rey tidak menjawab.
"Please mau ya? Kali ini aja Rey." Karista menyatukan kedua tangan nya seperti sedang memohon.
"Rey?" Panggil Karista karena Rey tidak kunjung menjawab.
"Naik." Jawab Rey sangat singkat.
Sungguh jika ini tidak darurat Karista tidak ingin memohon-mohon seperti itu kepada Rey.
Tiba lah didepan rumah Karista. Ketika Karista akan turun dari motornya Rey, ia sangat kesusahan karena motor Rey cukup tinggi.
Karista Refleks melompat dari motornya rey, hingga membuat Rey kaget.
"Kar, bisa ga pelan-pelan?" Seperti biasa Rey memasang muka cueknya.
"Hehe maaf, abisnya motor lo ketinggian si, gue susah turun nya." Jawab Karista sambil cengengesan.
"Btw, thanks ya lo udah mau nganterin gue."
"Ya." Jawab Rey yang siap-siap mengendarai motornya.
Karista terus memandang punggung milik Reynand yang semakin jauh semakin mengecil.
"Sifat lo yang cuek, membuat gue penasaran tentang lo Rey." Ucapnya sambil tersenyum.
Dia memikirkan apa yang barusan iya katakan, dan...
"Iiihh apaan si Karista, lo kan gasuka sama cowok cuek kaya Rey. Jangan bilang lo mulai suka sama dia."
Ucapnya kepada dirinya sendiri sambil memukul pelan kepalanya. Setelah itu ia memasuki rumahnya.
"Assalamualaikum Bundaaa, karista pulang," Teriaknya sambil mencari keberadaan bundanya.
Ini sudah menjadi kebiasaannya sejak ia sekolah SD, teriak-teriak saat sudah sampai dirumahnya.
"Waalaikumsalam cantiknya bunda." Ucap bundanya Karista.
"Pa Somat kemana bun? Karista tadi nelpon Pak Somat buat jemput di sekolah ga di angkat, aku tungguin tapi ga dateng-dateng."
"Ga bareng Pak Somat kamu pulang nya?" Tanya Tania, bundanya Karista.
"Ngga bun, untung tadi Rey belum pulang."
"Pulang bareng Rey? Temen baru kamu?" Tanya bundanya Karista.
"Iya Rey. Reynand Bagaskara si cowok cuek se SMA Merpati, di kelas dia duduk sama aku bun, dia gapernah ngomong 10 kata pun, aku duduk sama dia kaya lagi duduk sama orang bisu."
Karista menceritakan semua tentang Rey kepada bundanya, begitu pun dengan hari pertama ia sekolah di SMA Merpati.
Lain halnya dengan Karista, malam itu Reynand sudah menyelesaikan semua tugasnya, dan dia sedang mengingat-ingat masalalu nya yang begitu indah, keluarga yang harmonis, dan berharap adik kesayangannya kembali kepadanya.
Reynand tinggal di rumah nya sendirian, rumah yang begitu besar dihiasi dengan warna cet abu putih. Namun hanya di tinggali oleh Reynand saja dan 1 ibu rumah tangga yaitu bibi Idah. Ayah dan Ibunya pergi ke luar kuota untuk berbisnis, mereka jarang pulang, dan jarang sekali untuk menanyakan bagaimana keadaan anaknya itu.
Ketika Rey rindu kepada orang tuanya ia menghubungi orang tuanya namun tidak pernah di angkat, sekalinya di angkat mereka hanya menjawab "Mamah lagi sibuk nak, jangan telpon terus." Sungguh Reynand merasa sendirian di dunia yang luas ini.
Reynand benci keluarga nya sendiri, Reynand sangat benci kepada dirinya sendiri mengapa dia sangat tidak beruntung seperti orang-orang yang selalu bahagia bersama keluarganya.
"Araa, kaka kangen, kaka sendirian disini. Kaka mohon pulang temenin kaka disini, Ara pernah janji kan? Gabakal biarin Kaka sendirian? Ayo tepatin janji Ara."
Reynand menatap foto seorang perempuan yang sangat ia sayangi, dia berharap akan kembalinya perempuan yang ada di dalam foto itu.
Ara, adik perempuan satu-satunya yang ia sangat sayangi. Sudah 1 tahun Ara meninggalkan Reynand di dunia ini. Ara meninggalkan kenangannya dan membiarkan kaka nya sendirian.
Haii semua...
Kalian mau tau ga penyebab nya Ara meninggal?
Vote dulu ya biar aku cepet-cepet kasih tau penyebabnya Ara meninggalkan Reynand.Gimana part kali ini? Seneng akan timbulnya rasa Karista? Atau sedih karena Reynand yang begitu kurang beruntung tentang keluarga nya?
share this story with all your friends🦋
Thanks and see you all❤️❤️See you guyss
KAMU SEDANG MEMBACA
KARISTA BAGASKARA
Teen FictionKarista Arabela adalah gadis yang selalu ceria, pintar, cantik, dan dia didefinisikan perempuan perfect, dia tidak menyukai laki-laki cuek dan laki-laki dingin. Inilah awal cerita dia bertemu dengan seorang laki-laki dingin yang akan menjadi seseora...