"lepasin gue, atau gue bunuh loh"
**********************************
lunaya skyila putri adalah sosok wanita yang kuat secara mental.
Semejak kematian sang kakak membuat sosok wanita ini menjadi bruntal. Egois dan pemarah.
Menjadikannya ketua pemi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di rumah lunaya. Lunaya baru saja pulang dari sekolahan ia segera membaringkan tubuhnya di atas kasur.
Sejenak mata lunaya menutup matanya karena ia merasa capek.
Disaat lunaya memejamkan matanya kejadian dua tahun lalu datang di mimpinya.
"kakak"!!! Teriak Lunaya bangun dari tidurnya.
Nafas lunaya terengah-engah, ia segera bangun dari kasurnya dan mencari obat di laci nya.
Obat yang disebut oleh lunaya adalah obat penenangnya.
Ia mengambil obatnya di laci dan segera menuangkan air minum.
Tiba-tiba gelas yang di pegang lunaya tejatuh dan pecah disebabkan tangan lunaya yang gemetaran.
Lunaya mengambil pecahan gelas di lantai.
"akhhhh...." Pecahan gelas mengenai jari lunaya.
Lunaya melihat tangan yang megeluarkan darah membuat ia mengingat darah yang di keluarkan saudaranya.
Tangan lunaya mengapai pecahan gelas itu dan mengengam pecahan gelas itu di tanganya. Tangan nya langsung mengeluarkan darah segar.
Ibu sarah membuka pintu lunaya dan memanggilnya untuk makan siang bareng. Ia melihat putrinya di samping kasurnya dengan tangan nya yang berdarah.
"lunaya...."? Teriak ibu sarah menghapiri putrinya.
"sayang lepaskan kaca beling itu sayang. Itu sangat menyakitkan kamu, nak."? Ucap pintaan ibu sarah yang tak kuasa lagi, menahan air matanya melihat sang anak yang melukai dirinya sendiri.
Seketika Lunaya sadar. Air matanya langsung membasahi pipinya. Ia melepaskan gengaman pecahan gelas di tanganya, dan segera ia memeluk mamanya.
"ma... Mama enggak kenapa napa kan. Lunaya sakitin mama iya. Hiks"?
"nggak sayang. Kamu enggak sakitin mama" Ucap ibu sarah melepaskan pelukan putrinya, dan mengampus air mata putrinya yang terus menetes di matanya.
"kamu berdiri. Dan duduk dikasur. Mama obatin tangan kamu iya sayang" Ibu sarah segera mengampus air matanya dan segera mengobati tangan putrinya.
Setelah tangan lunaya di obatin. Ibu sarah membereskan pecah gelas di lantai, ia melihat botol obat teletak di lantai.
"sayang. Kamu masih meminum obat ini"? Tanya ibu sarah dengan menujukan botol obat di tanganya.
