1

3.5K 185 15
                                    

Sejak kecil Winter selalu suka menonton disney atau hal yang berbau dengan putri kerajaan. Ia suka menjadi yang paling cantik, ia suka menjadi pusat perhatian, ia suka dengan banyaknya limpahan kekayaan jika mejadi putri raja. Karena dengan memiliki banyak uang, ia bisa mendapatkan apapun yang diinginkan. Apapun. Tanpa pengecualian.

Itulah mengapa Winter menjadi pribadi yang boros. Ia suka berbelanja, ia suka menjadi gadis bermasalah untuk mendapat perhatian, ia suka diperlakukan seperti putri.

Tapi walaupun ia diberkahi untuk lahir dari orangtua yang kaya, Winter tidak pernah merasakan nikmatnya menjadi tuan putri.

Karena meskipun papanya memiliki banyak uang, mamanya dengan keras akan menentang hobi belanjanya. Dan Winter tidak suka. Sejak kecil ia di didik untuk menjadi pribadi yang hemat, tapi itu bukan kemauan Winter. Karena baginya untuk apa orangtuanya punya banyak uang jika bukan untuk anaknya sendiri?

Mamanya juga mengajarkannya menjadi gadis mandiri. Terkadang ia diminta untuk naik ojek online ketika ingin pergi dengan alasan mamanya akan menggunakan mobil. Tapi ketika Winter memberontak dengan mengatakan ingin dibelikan mobil agar bisa berpergian tanpa mengganggu siapapun, mamanya justru menyuruhnya untuk membeli sendiri.

Ia benar-benar diperlakukan biasa saja.

Selesai pusing memikirkan nasib hidupnya. Winter ingin pergi dengan Karina, adik kakak iparnya. Mereka seumuran jadi sangat akrab.

Lalu ia mengecek dompet untuk melihat sisa uang jajannya. Sisa uangnya hanya bisa untuk nongkrong hari ini. Winter juga tidak punya kartu kredit. Sebenarnya dulu ia pernah punya namun karena tagihannya selalu membengkak mamanya memblokir tanpa persetujuannya. Maka sejak saat itu Winter selalu di jatah seminggu dengan uang cash.

Sangat menyebalkan.

Namun Winter tidak pernah kehabisan akal. Untuk mamanya memang ia sangat hemat dan cerewet. Berbeda dengan papanya yang sangat royal. Hanya menggunakan air mata, papanya akan memberikannya apapun. Tapi jika mamanya tidak tahu. Ehe

Winter begegas keluar kamar untuk menemui papanya. Biasanya siang hari seperti ini mamanya sedang pergi berbelanja jadi rencananya akan sukses.

"Loh, ini Jaehyun anaknya Suho, kan?"

Langkah kaki Winter terhenti saat mendengar suara mamanya yang berasal dari meja makan. Astaga, kenapa mamanya dirumah? Bahu Winter merosot, ia sudah pesimis tidak akan ada uang jajan tambahan.

"Iya, ya? Wah tambah ganteng aja anak itu. Baru dua tahun jadi CEO udah masuk cover majalah aja," Suara Baekhyun menggema, merespon pertanyaan istrinya.

Taeyeon terkekeh pelan. "Bisa-bisanya dulu kita sepakat jodohin Winter sama Jaehyun waktu kecil. Lucu juga ya,"

"Kita jodohin beneran aja sekarang," Byun Baekhyun dan mulut cabenya.

"Hahaha. Iya ya? Mama pusing anak itu setelah lulus kuliah malah jadi pengangguran. Tapi kerjaannya belanja terus. Udah dibiasain hemat dari kecil tetep aja nggak mempan. Kalau punya suami model Jaehyun yang kaya raya tujuh turunan mah bakal sanggup jajanin Winter,"

"Nanti aku hubungin Suho deh," Cekikik Baekhyun yang setuju dengan ucapan istrinya. Ia juga mau punya besan dan menantu yang kayanya berlipat-lipat dari dirinya.

Dibanding teriak kencang dan merajuk untuk menolak, Winter yang mendengar dirinya jadi bahan perbincangan konyol kedua orangtuanya justru tersenyum penuh arti.

Apa?

Dijodohin?

Sama pria kaya tujuh turunan?

Siapa yang mau nolak?????

***

Winter terduduk dengan wajah sok terpaksa di depan meja riasnya ketika seroang tata rias datang dan masuk bersama mamanya yang sudah heboh berbicara ini dan itu. Ekor matanya melirik sebuah gaun cantik yang berada di genggaman tata rias itu.

Devil Winter [Jaehyun x Winter]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang