Selamat membaca🫶🏻
***
Setelah pagi menjelang, Jaehyun yang sudah terbangun langsung bergegas mandi dan berpakaian santai. Hari ini ia sudah memutuskan akan bekerja dirumah karena ingin melakukan sesuatu yang menyangkut dengan Winter.
Sebelum keluar dari kamar, ia menyempatkan diri untuk menciumi seluruh bagian wajah istrinya yang masih tertidur lelap. Jaehyun menatap Winter lama. Perlakuannya semalam pasti akan menyakiti hati gadis itu.
Namun itu adalah cara ia menegaskan pada Winter jika hukumannya bukanlah main-main. Karena semalam Jaehyun hampir kehilangan gadis itu jika datang terlambat sedikit saja.
Semoga saja istri cantiknya ini dapat mengerti dan memaafkannya perlakuan kasarnya.
Puas menciumi Winter, Jaehyun berdiri dan keluar kamar. Ia melangkah menuju ruang kerja dan mulai menuntaskan pekerjaannya.
Suara ketukan pintu dan dibarengi dengan tubuh Taeyong yang masuk membuat atensi Jaehyun pada laptopnya teralih. Ia menatap kehadiran Taeyong bersama bawahannya yang bernama Shotaro.
"Pagi, Bos," Taeyong menunduk hormat, diikuti Shotaro yang ikut memberikan salam hormat.
"Soal kamera yang akan dipasang di tas milik Nyonya Winter, Shotaro bisa handle itu semua, Bos," Taeyong langsung menjelaskan maksud dan tujuan membawa bawahannya datang menghadap Jaehyun.
Jaehyun tersenyum sumringah. Baru saja semalam ia memberi perintah pada Taeyong untuk mencarikan solusi agar dirinya bisa selalu memantau gerak gerik Winter diluar rumah, pria itu dengan sangat memuaskan langsung memberikan jawaban secepat kilat.
"Jadi kameranya disembunyikan di tas?" Tanya Jaehyun.
Taeyong mengangguk. "Secara logika perempuan pasti selalu bawa tas sewaktu pergi. Jadi, kita bisa memanfaatkan barang itu,"
"Bagus," Puji Jaehyun.
Kemudian Jaehyun mengambil telepon dimeja kerjanya dan menelpon ke ruangan dapur untuk menghubungi Bibi Shien.
"Bi, tolong masuk ke kamar saya dan bawa keluar semua tas milik Winter. Nanti ada Taeyong yang akan kasih perintah lain," Perintah Jaehyun saat sambungan telepon berhasil. "Tolong pelan-pelan dan jangan sampai Winter kebangun."
Saat Bibi Shien mengiyakan perintahnya Jaehyun menutup sambungan telepon. Pandangannya kemudian teralih pada Shotaro yang sejak tadi hanya diam.
"Pasang yang benar. Jangan sampai ketahuan siapapun."
Shotaro yang menyadari jika Jaehyun berbicara padanya langsung menunduk hormat. "Pasti, Tuan," Jawabnya lantang.
Taeyong yang sudah mengerti jika pembicaraan ini sudah selesai langsung mengajak Shotaro berpamitan.
"Kalau begitu kami permisi, Bos."
Di dalam kursi singgasananya, Jaehyun tersenyum puas.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Winter [Jaehyun x Winter]
Hayran KurguWinter ingin diperlakukan seperti putri raja. [18+]