26. akan merebut

1.8K 70 0
                                    

Warning⚠️

Jangan bawa bawa tokoh dari cerita lain ke sini!

Vote sebelum membaca lebih baik, jangan pelit buat tekan 'bintang untuk vote ya!💚

Happy reading all!!!

*****

setelah kejadian dimana Vindie berujar akan menikung nya, Kini Ziela berada diapartment pribadi milik nya, apartment mewah itu adalah hadiah ulang tahun dari Nathan-papa nya

setelah kejadian tadi pun ia tak bertemu dengan Gavin, entahlah kemana pria itu pergi dia tidak peduli, dikantin tadi juga tidak ada, mungkin berduaan sama Vindie?

dia tadi keapartment nebeng sama Ratu dan Al, tadi Al juga sudah bilang akan menghajar Gavin jika pemuda itu sewaktu waktu membuat nya menangis, sudah terbukti bahwa Al sangat menyayangi nya

Ziela sedang bersantai diatas ranjang sambil menonton drakor dilaptop nya, tadi ia sudah memasak makan siang untuk seporsi nya, dan kini ia menonton sambil mengemil, bahkan kasur nya sudah dipenuhi oleh sampah plastik bekas chiki nya yang sudah habis

notif yang ramai dihp nya sedari tadi juga ia abaikan, paling itu spam chat dari Gavin, ia masih muak dengan perkataan suami nya itu tadi, bahkan tak ada pembelaan dari mulut Gavin saat Vindie bilang dia akan menikung nya, sungguh ia lelah.

tingtong!

walaupun ia sedang berada dikamar, ia masih bisa mendengar suara bel apartment nya berbunyi, dengan malas ia bangkit dan segera membuka pintu, ia dibuat terkejut saat melihat siapa yang datang.

"menghindar, hm?

perlahan ia melangkah mundur, tangan nya segera mencoba untuk menutup kembali pintu, tapi gerakan nya kalah gesit dengan pemuda dihadapan nya yang sudah menerobos masuk

"keluar!" teriak nya yang tidak diindahkan oleh pemuda itu, dan dengan santai nya pemuda itu duduk disofa apartment nya.

"AKU BILANG KELUAR GAVINDRA!" teriak nya semakin lantang

entah dari mana pemuda itu mengetahui apartment nya, bahkan sahabat nya kecuali Ratu pun tak ada yang tahu

"sayang hey, harus nya aku yang marah, kenapa kamu gak balik kerumah, lupa ada suami yang nungguin? chat sama telpon aku juga sengaja gak kamu balas dan angkat" Gavin berjalan mendekat kearah Ziela, membuat gadis-nya itu terpojok kedinding, mengurung nya dengan kedua lengan kekar nya.

"minggir! pulang sana! aku gak akan mau balik!"

"aku gak akan pulang sebelum kamu juga ikut aku buat pulang Ziela" tekan Gavin, ia mulai geram dengan pemberontakan Ziela

"terserah! sana berduaan aja sama Vindie yang kata nya dulu cuma sahabat kamu itu! aku gak peduli!"

"aku gak berduaan sama dia sayang, maka nya jangan marah marah dulu dong, dengerin aku dulu" Gavin menuntun Ziela dengan perlahan menuju sofa

"cepet, ngantuk nih mau tidur siang" percayalah itu hanya alibi agar ia segera menghindar dari Gavin

menghela nafas sebentar, Gavin mulai bersuara, "tadi setelah kamu pergi duluan aku gak berduaan disana sama dia sayang, ada Elang sama Syahdan juga disana, gak lama setelah kamu pergi aku keruangan aku, jadi jangan marah ya?" bujuk nya

"aku gak marah" tapi aku cemburu, sambung Ziela dalam hati

"beneran? kalau gak marah ayo balik kerumah!!"

"aku mau disini aja, gak mau balik, malem ini aja aku mau disini Gav"

"ih kok gitu? kata nya udah gak marah, kamu bohong? kamu masih marah kan sama aku?" mulai sudah mode anak kecil nya, mata nya bahkan sudah berkaca kaca siap untuk meluncurkan air mata

GAVIELA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang