Fell 2

19 1 0
                                    

Mohon di maklumi yah typo
Nya banyak :(
Namanya juga manusia yah
Pastinya banyak salah hhee..
.
.
Selamat membaca
Kaum halu
Salah satunya aku :)

°°°

Akhirnya kami menemukan tempat yang sesuai keinginanku, tempatnya tidak terlalu ramai sehingga aku merasa sedikit nyaman. Setelah selesai makan kami berdua segera beranjak pergi keluar.

Pandanganku teralihkan sesuatu, kulihat seorang pedagang kecil yang menjual berbagai macam aksesoris lucu. Aku berjalan menghampirinya sambil diiringi Mark dari belakang.

"Wahh, ini semuanya lucu-lucu sangat bagus."

"Ini cocok buat kamu, Mark memilih sebuah kalung dengan bandul matahari."

"Wahh iya ini bagus banget, lihat ..lihat ada tulisannya kalo dibuka. Ahh aku mau ini, berapa ini bu harganya? Tanyaku kepada penjualnya."

Saat disebutkan harga, aku sedikit terkejut. "D-duaa ju--taa? Sangat mahal sekali."

Ahaha aku tertawa sambil melihat kalung yang berada di telapak tanganku itu.

Kutaruh kembali kalung itu ketempat asalnya, "Ya sudah bu, nanti aja dulu, permisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kutaruh kembali kalung itu ketempat asalnya, "Ya sudah bu, nanti aja dulu, permisi."

Aku lalu mengajak Mark kembali ke mobil, Kami pun segera pergi menuju villa.

Sesampainya di Villa.

Mark merebahkan tubuhnya di atas sofa, "Chanie kesini, ngapain kamu berdiri terus? Nggak cape." Mmm.. Aku berjalan gontai lalu duduk di sampingnya.

"Kenapa?"

"Nggak papa."

"Nggak papa tapi jawabnya lesu begitu." Coba sini tangannya. Mark mengeluarkan sesuatu dari kantong jaketnya. Sebuah kotak kecil berwarna hijau, ditaruhnya diatas telapak tanganku.

"Apa ini? Tanyaku heran pada Mark."

Mark mengangkat kecil bahu dan tangannya seolah mengisyaratkan bahwa dia juga tidak tahu. "Boleh di buka?" Boleh, buka aja sekarang kata Mark.

Saat membuka kotak hijau kecil yang dililit pita itu, aku sedikit terkejut. "Aahhh.. I-ini kan, M-mark in-i." Mark lalu mengambil kotak itu dari tanganku.

"Sini biar aku bantu pakaikan," Mark lalu memasangkan kalung itu di leherku. "Mark ini harganya mahal kenapa dibeli?"

"Karena kamu suka, makanya aku beli. Sembari tersenyum manis pada pujaan hatinya."

T-taapii ini kan mah-- Jeda sesaat. Mark langsung memelukku. "Nggak masalah sayang, lagian aku juga suka sama kalungnya."

Deg... Deg... Deg...

Aargh, sial. Aku masih belum terbiasa untuk di peluk, jantungku.. Tuhan. Help!!!

°°°

"Aku sayang kamu Channie. Ucapnya sambil mencubit gemas kedua pipi Haechan "

"E--eh hahh, a--paa? Sekali lagi boleh?" Aku ingin memastikan kalau aku tidak salah mendengar.

"Aku sayang Channiee." Dia mengatakan itu sambil menatapku, tatapannya Tuhan. Jantungku tambah berdetak lebih cepat dari sebelumnya gara-gara mendengar apa yang Mark bilang.

Aku menunduk malu, "A-akuu ju..ga sayang kamu." Aaaa... Omaygat wajahku sekarang pasti sedang memerah seperti udang rebus. Memalukan sekali.

°°°

"Kamu nggak papa kalo aku peluk gini?" Tanya Mark. "Mm.. nggak papa, aku suka kok sampai besok pagi begini terus aku juga mau." Haechan langsung menutup mulutnya. Tuhan, mulutku benar-benar suka sekali berkata jujur ucapnya dalam hati. Haishh benar-benar memalukan.

"Memangnya kamu mau aku peluk terus."

Mataku terbelalak lebar bukan karena pertanyaanya, tapi wajah Mark sangat dekat sekali. A-apa Mark mau mencium? Langsung saja aku pejamkan mata sambil memonyongkan bibirku. Ku pikir Mark akan mencium, tapi kenapa tidak terjadi apa-apa.

Terdengar gelak tawa Mark, aku lalu membuka mata. "Kamu kenapa? Kok bibirnya di monyong-monyongin gitu? Mark mentertawakan aku. Ahh sial, aku benar-benar malu sekali. Bisa-bisanya aku mengira dia akan mencium. Rasanya aku ingin lari dan bersembunyi sekarang.

Aku hanya bisa menunduk malu sambil mengumpat kebodohanku sendiri, hhhuu... Aku malu sekali. Tuhan, apa aku tidak bisa memindahkan wajahku ke pantat supaya tidak terlihat? Aaaa.. Mark pasti menganggap aku wanita yang aneh.

"Chanie lihat sini." Panggil Mark, namun aku tidak ingin menatapnya dan tetap menunduk. "Heii.. coba liat aku sebentar, katanya." Mark menempelkan tangannya di kedua pipiku, lalu mendongakan kepalaku. "Nah kalo gini kan kelihatan muka imutnya." Sambil menguyel-nguyel pipiku.

"Kamu cantik Channie. Ccupp, ciuman singkat mendarat dibibirku."

Aku bisa merasakan kalau saat ini wajahku pasti memerah seperti udang rebus. "Mark Lee, kalau seperti ini terus tidak baik untuk kesehatanku." Teriak batin Haechan.

°°°
Miane yorobun baru di Up sore,
Soalnya tadi pagi aku sibuk bikin
laporan penelitian kkn 🙏
.
.
Semoga suka ceritanya
Jangan lupa Vote 💚
°°°

Jangan lupa mampir ya baca cerita baru aku, judulnya: Untuk Kalandra.

Jangan lupa mampir ya baca cerita baru aku, judulnya: Untuk Kalandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


7 Years Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang