"Chanie bisa nggak kamu jangan kaya gini! Terdengar suara Mark meninggi."
Mata Haechan mulai memerah tapi dia berusaha untuk tidak menangis dihadapan Mark saat ini.
"Kamu mulai berubah Mark, raut wajah Haechan terlihat sedih."
"Kamu tau kan aku sibuk, jadwal aku padat. Aku sudah cukup stress Haechan kamu jangan buat aku tambah stress lagi."
"Jadi aku bikin kamu stress! Haechan tertawa. Okayy aku nggak akan ganggu kamu lagi, aku pergi sekarang. Haechan lalu beegegas pergi meninggalkan Mark."
~~~
"Chanie? Kamu nggak papa? Tanya Yelji sedikit khawatir melihat sahabatnya."
Haechan tersenyum palsu. "Yaak! Aku nggak papa kok. Lalu mendorong bahu Yelji.
"Tapi kamu akhir-akhir ini kaya nggak sehat? Aku takut kamu sakit kaya kemaren lagi Chanie."
Selang beberapa menit kemudian Hyungwon datang.
"Maaf aku telat. Hyungwon lalu menarik kursi dan duduk disebelah Haechan."
Haechan menatap Hyungwon heran, kenapa bisa dia ada disini pikirnya. Lalu beralih menatap Yelji, pasti ini perbuatan Yelji batin Haechan. Sahabatnya itu masih belum menyerah untuk menjodohkannya dengan Hyungwon. Andai Yelji tau siapa pacarnya sekarang mungkin dia akan berteriak histeris dan maybe, menangis.
"Muka kamu pucat, kamu sakit? Tanya Hyungwon khawatir."
"Nggak papa kok, aku sehat."
Seperti biasa Yelji akan pamit undur diri, karena ingin Haechan berduaan dengan Hyungwon. Alasaanya bisa ditebak karena sudah terlalu sering didengar.
"Hmm.. Iya nggak papa."
Yelji melakukan flying kiss pada Haechan.
"Byee Chanie sayang, semoga berhasil. Ucapnya berbisik di telinga Haechan lalu kemudian pergi."
Suasana menjadi agak canggung.
"Ahh Mama nanya kamu terus, katanya pengen kamu main kerumah lagi. Suara Hyungwon memecah keheningan."
"Oh ya, udah lama ya aku nggak main kerumah."
"Mau main kerumah? Tawar Hyungwon."
"Mm boleh."
Setelah itu Hyungwon mengajak Haechan menaiki mobilnya, karena ingin mengajaknya berjalan-jalan terlebih dahulu sebelum ke rumanya.
Tiba-tiba ditengah perjalan Haechan meminta Hyungwon untuk memberhentikan mobilnya.
"Kenapa Chan?"
"Aku mual mau muntah Yung-ah."
Hyungwon lalu panik, dan mencari-cari sesuatu. Lalu menemukan sebuah plastik.
"Kalo nggak bisa ditahan muntahnya dalam plastik aja dulu, sebentar aku cari tempat buat parkir."
Hoekkk... Hoekkk.. Hoekk...
Haechan lalu memuntahkan semua makanan yang ada diperutnya. Hyungwon memusut-musut pundah Haechan nampak khawatir.
"Kamu sakit kaya kemaren lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Years Of Love
ФанфикTerima kasih telah berada di sisiku. melaui semua itu, waktu yang kita lalui bersama bukan waktu yang singkat. Aku menghargai semua kenangan yang telah kita bagi, dan aku berharap jalan kita bertemu lagi di masa depan :) ~Dariku Untukmu, orang yang...