06.HAMPIR

2 3 1
                                    

Setelah sampai rasi dihalaman
Rumahnya,dia duduk dikursi tempat
Yang sering dia duduki ketika bermain bersama adiknya.tapi
Sebelum dia sampai ditempat tinggalnya itu,dia sempat berpikir dan berjalan dengan pandangan sendu,entah kenapa dia selalu berbohong ketika keadaan hatinya tidak baik,dia akan pergi jika tidak dibutuhkan lagi beribu beribu alasan dia ucapkan,dan kali ini dia berbohong lagi.dengan berkata dia
Harus pulang karena bundanya hanya mengizinkannya untuk sebentar saja bermain bersama rae dan kakaknya rae itu,padahal sebenarnya tidak, bundanya selalu mengizinkan dia bermain untuk berapa lama pun tidak apa,tapi jangan sampai malam hari.dia hanya berpikir bahwa, rasi hanya perlu waktu untuk menenangkan pikirannya dan juga hatinya.entahlah dia juga tidak tahu saat dia ingin bahagia ada sesuatu hal yang menjauhkannya dari hal yang dia sukai,yaitu perasaan gelisah yang menghampirinya tanpa diundang.sampai rasi tidak sadar dia berjalan ditengah jalan ramai dengan mobil maupun motor
Yang berlalu-lalang.dan membuatnya hampir tertabrak sebuah mobil sedan yang berbeda arah dengannya.untung saja ada yang menyelamatkannya dari maut itu, sampai seorang laki-laki berbicara"woyy!!,elo kalo bosan hidup jangan bunuh diri ditempat kaya ginilah, nggak keren banget.masa bunuh diri dijalan raya gini rame banyak orang pasti ada yang nolongin elo,coba ditempat yang sepi dan juga kalo bisa seharusnya dijembatan kek atau digedung tinggi gitu"omelnya sampai rasi berhenti dari lamunannya"e-ehhh,siapa yang bunuh diri?"tanyanya rasi terkejut.

"Bukannya elo tadi nyebrang jalan nggak lihat-lihat depan,sampai mobil sedan mau nabrak elo.untung aja ada gue, klo nggak elo bisa mati konyol disini"ucapnya malas.

"Nggak kok,mungkin aku aja yang nggak fokus nyebrang jalannya tadi"jawab rasi dengan jantung yang tidak berhenti berdebar kencang.

"Terserah elo aja,dan elo berhutang nyawa sama gue.ohh iya elo jangan lupa bilang makasih kegue"ucapnya sombong.

"I-iya makasih banyak yah,k-kalo gitu aku pamit dulu"ucap rasi tergesa-gesa,belum sempat dia melangkahkan kakinya,orang yang menyelamatkannya itu memanggilnya"wooyy,langsung main pamit aja Lo, nggak punya sopan santun banget jadi orang.sini elo gue belum selesai ngomong"ucapnya kesal.

Rasi pun tidak bisa menolaknya,saat itu juga dia berbalik arah dan kembali ketempatnya tadi"a-da apa lagi yah"tanya rasi ragu.

"Gue mau kenalan sama elo aja kok,dan juga jangan gugup gitulah mentang mentang elo belom kenal sama gue"ucapnya.
"K-kenalan yah,o-oke nama aku ra-rasi Adena aynandya"ucap rasi terbata-bata.laki-laki yang didepannya itu pun dengan senang menjabat tangannya"orang mau kenalan gitu harus dijabat tangannya jangan ngomong doang,dan nama gue El Tama savior,dan gue mau ngasih tahu tentang sesuatu hal ke-elo,karena Lo udah buat gue nolong nyawa Lo itu,jadi elo harus dengerin curhatan gue" ucapnya serius sambil menatap mata bening rasi,membuat rasi semakin terdiam
"A-apa i-itu penting bu-buat aku"tanya rasi gugup.

"Mungkin ini menurut elo nggak penting,tapi ini penting buat gue"jawabnya.
"Jadi sebaiknya kita cari tempat yang enak buat curhatan gue"sambungnya.

Saat itu juga El menarik tangan rasi untuk berjalan beriringan menuju tempat duduk mereka berdua"kayaknya disini aja,sini si duduk disebelah gue"perintahnya.
"Iya,tam"jawab rasi.saat rasi memanggilnya dengan sebutan tam,membuat El menatapnya lekat,dan lagi-lagi membuat rasi merasa canggung"ke-kenapa kamu natap aku gitu"tanyanya.

"Udah lama gue nggak denger ada yang manggil gue dengan sebutan tam,dan orang itu elo"jawabnya sambil mengalihkan pandangan sayunya itu."emangnya panggilan kamu biasanya, nggak gitu"tanya rasi lagi."nggak,itu panggilan lama gue dan sekarang gue rindu sama orang yang pertama kalinya manggil tam sama gue"ucapnya.

"Emangnya dimana orang yang manggil tam sama kamu"tanya rasi sambil menatap serius orang yang disebelahnya itu.

"Dia udah beda dunia sama gue si,dan sekarang dia mungkin nggak ngerasain sakit lagi"ucapnya Eltama
Sambil menahan rasa sakit di dadanya setiap kali dia mengingat momen itu.

BintangRasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang