Epilog

643 52 7
                                    

Mikasa membuka matanya perlahan, ia mengedarkan pandangannya ke segala arah dan merasa bingung dimana dirinya berada.

Mikasa mendudukan tubuhnya dan hendak turun dari ranjang yang ada disana, namun gerakannya terhenti saat farlan membuka pintu ruangan dimana mikasa berada.

"eh... Kau sudah bangun?" tanya farlan

"ini dimana?" tanya balik mikasa

"salah satu ruangan yang ada di markas militer, komandan kenny menyuruhku membawamu kemari saat dirimu pingsan." jelas farlan

"apa levi benar-benar telah mati?" tanya mikasa dengan air mata yang mulai membasahi pipinya

Farlan tak menjawab pertanyaan dari mikasa, ia hanya melangkahkan kakinya mendekati ranjang dimana mikasa berada. Farlan menarik salah satu kursi yang ada disana lalu mendudukinya.

"aku harap kau bisa menerima kenyataan ini...... levi telah gugur di medan perang, aku baru saja menghadiri pemakamannya bersama yang lain.... Jika aku ingin pergi menemuinya, aku akan mengantarmu."

Tubuh mikasa bergetar, air matanya semakin membasahi pipi putihnya. Farlan hendak mengangkat tangannya untuk menenangkan mikasa namun niatnya itu ia urungkan.

"maafkan aku, mikasa" ucap farlan dalam hatinya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mikasa tengah berdiri di hadapan sebuah makam bertuliskan "Levi Ackerman" pada nisan makam tersebut, ia berusaha menahan tangisnya untuk tidak tumpah di hadapan orang yang sangat ia sayangi.

"hey, kita bertemu lagi. Aku... Aku menunggu kepulanganmu, bisakah kita bertemu untuk yang terakhir kalinya? Hiks... Aku benar...benar merindukanmu levi hiks.."

Mikasa tak bisa menahan tangisnya lagi, air mata yang tadi ia bendung sekuat tenaga kembali membasahi pipinya. Dirinya belum siap untuk ditinggalkan oleh levi untuk selamanya.

"kau lelaki sialan, levi" ucap batin farlan yang tak tega melihat mikasa terus menangis

"mikasa, ayo kita pulang. Sebentar lagi akan hujan kita akan kemari lagi suatu saat nanti."

"pergi saja lebih dulu, aku ingin tetap disini"

"levi tidak akan senang jika kau tetap disini dan terus menangisi kepergiannya"

Mikasa terdiam sejenak, ia berjongkok sebentar untuk mengelus nisan milik levi.

"aku akan kemari lagi nanti hiks... sampai jumpa, Sayang..."

Mikasa pun berjalan pergi meninggalkan makam milik levi diikuti oleh farlan dibelakangnya, eren bersama yang lain pun yang sedari tadi menunggu di mobil bersiap untuk pulang.

Farlan membukakan pintu mikasa, setelah mikasa masuk farlan pun berjalan memutar menuju kursi kemudi dan langsung pergi menuju kediaman kiyomi.

Malam telah tiba, farlan mendudukan dirinya di kursi taman. Ia menatap langit yang tak menampakan satu bintang pun diatas sana, seorang datang menghampiri farlan dan ikut duduk disampingnya.

"kopi?" tanya orang itu seraya memberikan segelas kopi kepada farlan

"terima kasih, apa dia sudah mau keluar dari kamarnya, eren?" tanya farlan seraya menerima kopi itu

The ProtectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang