BAB 3 - Api Cemburu

247 243 183
                                    

“ Ternyata orang baru semenarik ini “

🌼🌼🌼

Cahaya matahari menyeruak masuk ke kamar gadis yang sedang bergelung selimut. Memang jam masih menunjukan jam setengah enam dan hari ini sekolah. Merasa silau, Shena mengucek matanya dan
melihat jam di nakas. Shena juga langsung membuka handphonenya
dan ternyata Argan tidak bisa
menjemputnya hari ini dan malah berangkat bersama Gea. Argan hutang penjelasan sama Shena.

Mengingat pulang sekolah nanti ada rapat osis, Shena berniat menghubungi Biyan dan meminta
tebengan. Toh, Argan juga berangkat bareng Gea dan mungkin pulangnya pun juga bersama. Namun sebelumnya ia bersiap mandi dan turun untuk sarapan. Karena jam sudah menunjukkan pukul enam. Apalagi ia juga belum menghubungi Biyan.

“Pagi bunda!“ sapa Shena pada Bundanya yang sedang menyiapkan sarapan.

“Pagi sayang, sarapan dulu,“ ajak Bundanya Shena yang bernama Ana.

“Bentar bun mau telfon Biyan dulu soalnya Argan gak bisa jemput.“

Halo Na kenapa sih lo telfon, gue mau berangkat nih!

Eumm… kemaren kan lo dah batalin janji gue sama Argan


Gak usah basa basi, kenapa sih?


Gue nebeng lo dong,
rumah kita kan searah

Emang pacar yang lo banggain itu kemana?

Udah deh gak usah banyak ngomong, buruan jemput gue sepuluh menit harus sampai sini!

Iya iya, untung gue baik!

Sambil menunggu Biyan yang dengan setengah hati mau memberikan tumpangan ke sekolah, Shena
sarapan bersama bundanya. Ayah Shena bekerja di bidang perhutani sehingga sering berada di luar kota.
Sedangkan bundanya Shena adalah seorang ibu rumah tangga. Saat sedang meminum susu, suara ketukan pintu depan terdengar mungkin itu Biyan.

“Bunda, aku berangkat dulu Biyan udah nunggu di depan,“ pamit Shena.

“Loh kamu ga berangkat bareng Argan?“ tanya Ani.

“ Enggak bun, Argan ada perlu dulu katanya,“ elak Shena.

“ Ya udah hati-hati,“ Shena mencium tangan bundanya dan bergegas menemui Biyan sebelum si cowok itu ngomel seperti ibu kos nagih uang.

Benar saja saat Shena sudah di depan gerbang, wajah Biyan terlihat sangat kesal karena kelakuan Shena yang seenak jidatnya. Namun, salah Biyan juga garagara kemarin Biyan ngajak rapat dan Shena berakhir tidak jadi kencan dengan Argan. Toh, Shena juga tidak pernah meminta tolong pada Biyan.

“Lemot amat sih lo,“ Biyan mendumel sambil memberikan helm ke Shena.
“Yaelah, gue juga nebeng sama lo baru sekalilagian kemaren juga salah lo.“ wajah Shena yang cemberut membuat jantung Biyan berdetak cepat, Biyan baru tahu Shena segemas ini jika sedang marah. Lama Biyan menatap Shena hingga disadarkan oleh pukulan di lengan Biyan.

“Woy, jadi berangkat ga sih?“

“Iya-iya cepetan naik!“

Berbeda dengan Argan dan Gea, jam 6 pagi Argan sudah di depan rumah minimalis milik Gea. Gea yang diperlakukan seperti itu menjadi terbang ke awan. Walaupun berawal dari ketidaksengajaan namun semuanya berjalan lancar.

O'SHEAN (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang