BAB 18 - Sogokan es krim

88 77 71
                                    

“ Melihatmu tersenyum seperti ini membuatku sulit meninggalkanmu “

🌼🌼🌼

Setelah liburan panjang, mereka kembali masuk sekolah namun sudah satu tingkat dari sebelumnya. Ya, mereka sekarang kelas 12 dan lebih
bagusnya lagi Shena dan Biyan menjadi satu kelasditambah teman Biyan dan Shena, lengkap sudah. Biyan yang tahu ia sekelas dengan Shena sudah jingkrakjingkrak di kamar mandi saking senangnya.

“Enak banget yang satu kelas sama yayang beb, “ sindir Jordan yang cemberut.

“Makanya pacar lo putusin aja trus cari disini. “ ucapan Gerald dibalas sentilan kecil oleh Jordan.

“Gue nggak mau putus dari doi tapi pengen punya pacar disini, selingkuh dikit boleh kali ya. “

“Selingkuh ya selingkuh, mana ada selingkuh dikit, “ omel Gerald sedangkan Biyan sudah terkikik geli.

“Udah yuk ke kelas, “ ajak Biyan.

🌼🌼🌼

Shena dan kedua sahabatnya sedang di kantin karena hari ini pertama masuk sekolah jadi banyak jam
yang kosong. Mereka habiskan untuk ngeghibah entah orang yang dikenal atau hanya sekedar kenal.

“Gue nggak nyangka kita satu kelas lagi, “ ujar Kiya.

“Iya dan lebih anehnya lo bisa sekelas sama Biyan sama sahabatnya. “ memang agak aneh ia bisa satu kelas dengan Biyan. namun Shena tidak memikirkan itu, ia justru senang bisa sekelas dengan Biyan.

“Nggak usah dipikirin yang penting kita sekelas lagi, “ ucap Shena dan diangguki yang lain.

BiyanPradipta
Kamu dimana sayang?

Handphone Shena bordering, ia langsung membuka chat dan ternyata Biyan bertanya keberadaannya dan Shena mulai mengetik membalas.

PrisiliaShena
Di kantin Bi

Oke tunggu disana, aku nyusul.

Namun saat Biyan berjalan menuju kantin, Rea memanggil Biyan untuk meminta bantuan. Biyan sebenarnya sudah curiga mengapa akhir-akhir ini Rea selalu meminta bantuan dengannya. Biyan tahu kalau dirinya memang yang memegang kendali jadi ia tahu semuanya kegiatan osis.

“Kak Biyan boleh minta bantuan nggak? “ tanya Shena.

“Minta bantuan apa Re? “

“Kemaren kan gue pakek computer di ruang osis tapi kok dipindah ke flashdisk nggak bisa ya kak?“ memang benar, kemaren Rea tidak bisa memindahkan ke flashdisknya dan itu awal rencana Shena mendekati Biyan.

Sebenarnya Rea tahu kalau Biyan sangat mencintai Shena terlihat dari tatapannya. Namun apa salahnya jika berjuang dulu?

“Mana gue bantuin. “ akhirnya mereka berjalan ke ruang osis.

“Ini kak. “ Biyan memainkan mouse kesana kemari untuk memindahkan filenya. Namun dengan sengaja, Rea berpura-pura menunduk mendekat Biyan dan tangannya menunjuk layar namun tangannya ia alihkan menyentuh jemari Biyan membuat Biyan menoleh ke Rea.

“Maaf kak. “ Biyan mengangguk mengiyakan.

Sedangkan Shena menunggu di kantin lebih dari satu jam. Mengapa Biyan lama sekali. Padahal jarak
kelas ke kantin hanya sepuluh langkah menurutnya. Akhirnya Shena menelfon Biyan.

Halo


Kamu kok lama banget

Iya maaf aku masih di ruang osis, kamu masih di kantin?

Ya

Kamu ke kelas aja, nanti aku nyusul.

Oke

Shena menjadi kesal sendiri dan menyesal karena menolak ajakan sahabatnya untuk ke kelas dan
malah nunggu Biyan yang ternyata sibuk di ruang osis.

Sedangkan di ruang osis, Biyan merasa bersalah karena membiarkan Shena menunggu di kantin. Tak terasa ternyata ia sudah satu jam berada di ruang osis dan berdua dengan Rea. Rea yang sedari tadi mendengar
obrolan Biyan dan Shena pun tersenyum miring, setidaknya rencaan awal yang dadakan ini membuahkan hasil.

“Perfect, “ batin Rea.

🌼🌼🌼

Setelah selesai di ruang osis, Biyan bergegas ke kelas menemui Shena dan ternyata pacarnya sedang
menelungkupkan wajahnya di meja. Biyan mengampiri dan mengelus puncak kepala Shena. Shena yang
terganggu pun mendongakkan kepalanya dan merengut kesal.

“Kenapa kesini? “ sengit Shena tanpa menoleh ke Biyan.

“Pacarnya Biyan ngambek nih, “ goda Biyan.

“ Nggak usah ngelucu nggak lucu, “ sewot Shena.

“Iya-iya maaf sayang, tadi ada yang minta bantuan jadinya aku bantuin.“

“Tapi aku kesel nungguin kamu lama banget. “

“Ya udah sebagai permintaan maaf aku, nanti beli eskrim gimana di kedai? “ tawar Biyan dengan
senyum manisnya. Shena yang melihatnya pun sampai tidak berkedip, Biyan memang tampan. Shena yang rencana awalnya akan mendiamkan Biyan pun tidak bisa
dan akhirnya luluh hanya karena sebuah es krim dan senyuman manis Biyan.

“ Gimana? “

“Iya mau. “ Biyan mengacak puncak kepala Shena dengan gemas. Untung di kelas hanya ada beberapa anak saja. Kiya dan Syifa pun malah tertidur di bangku belakang.

🌼🌼🌼

Bel pulang sekolah berbunyi, Shena yang sudah dikasih janji oleh Biyan untuk membeli es krim pun, ia sudah menggendong tasnya. Ia sangat
bersemangat jika menyangkut es krim. Shena pun juga menolak ajakan Kiya dan Syifa ke mall membeli make up. Memang, Biyan adalah pawangnya Shena.

“Udah nggak marah lagi? “ tanya Biyan yang menyendok es krim vanilla.

“Enggak, kan ada es krim. “ Shena menyengir lebar.

“Dasar bikin tambah sayang. “ ucap Biyan membuat perut Shena seperti ada kupu-kupunya.

🌼🌼🌼

Halo cinta🥰

O'SHEAN update nih❤

Kira-kira Rea mau ngelakuin hal licik apa lagi ya? Author kesel sendiri deh:"

Oiya jangan lupa votment🥰

See u

O'SHEAN (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang