BAB 17 - Liburan

92 78 117
                                    

“Masalalu biarlah menjadi kenangan, sekarang kita atur untuk masa depan“

🌼🌼🌼

Hari ini adalah hari terakhir ujian semesteran SMA Nusa Bangsa. Biyan yang notabenenya sudah menjadi bucin pun sangat senang karena bisa ngajak jalan Shena lagi ditambah minggu depan pelepasan jabatan osis. Memang di SMA Nusa Bangsa regenerasi pengurus selalu sebelum liburan kenaikan kelas.

Sabtu nanti mereka berenam juga akan merealisasikan rencana liburan ke Tawangmangu. Nanti sepulang sekolah Biyan akan mengajak Shena mencari kebutuhan untuk sabtu nanti. Namun sepertinya rencananya untuk berdua dengan Shena akan gagal karena Kiya, Syifa, Jordan dan Gerald akan mengikutinya berbelanja.

“Kalian jangan ngikut kita terus dong, “ gemas Biyan yang daritadi terus diikuti para sahabatnya. Yap, sekarang mereka sedang di Hartono Mall.

“Bilang aja lo mau modusin Shena kan? “ tebak Syifa, sedangkan Shena sudah terkikik geli.

“Gue nggak mau modusin, tapi gue risih diikutin kalian berempat, “ elak Biyan.

“Ya udah kita mencar aja, “ putus Shena diangguki yang lain.
Biyan dan Shena langsung mengambil troler dan berbelanja kebutuhan mereka selama di tawangmangu.

“Bi, susu kotaknya udah apa belum? “ tanya Shena pada Biyan.

“Udah tinggal ke stand baju, aku mau nyari celana pendek.“

“Iya bentar aku mau nyari roti tawar dulu. “

Berbeda dengan Kiya, Syifa, Gerald dan Jordan mereka berempat tidak mau berpencar alhasil mereka
mencari kebutuhan bersama. Syifa yang cerewet disandingkan dengan Jordan yang mulutnya lemes membuat suasana menjadi panas karena ulah mereka yang tidak masuk akal. Sedangkan Biyan dan Shena, mereka sekarang berada di stand baju untuk mencari celananya Biyan.

Sepanjang mencari yang diinginkan, Biyan tidak pernah melepas tangan Shena. Perasaan Shena menghangat kala jemarinya digenggam oleh Biyan. ia hanya berharap semoga Biyan menjadi inginnya bukan seperti masa lalunya.


🌼🌼🌼

Yap, hari ini adalah hari dimana mereka berenam berangkat ke tawangmangu. Sebelumnya Gerald sudah memesan villa yang akan mereka tempati. Mereka berangkat pagi menggunakan mobilnya Biyan yang bisa memuat enam orang. Sepanjang jalan mereka bernyanyi
dan bersenda gurau.

“Eh guys, emang destinasi yang mau kita tuju kemana aja sih? “ tanya Syifa.

“Mojosemi Park, Lawu Park sama Sakura Park kalo nggak salah, iya kan Bi? “ Shena bertanya pada Biyan untuk memastikan.

“Iya sayang. “ pipi Shena sudah bersemu merah karena ucapan Biyan. sungguh ia belum pernah dipanggil seperti itu. Sepele namun berefek besar bagi hati Shena.

“Acie cie bang Biyan, “ goda Jordan yang ikut senyum-senyum sendiri.

“Nggak jelas lo, “ sahut Syifa pada Jordan.

“Suka-suka gue lah, lo jomblo ya sewot mulu dah dari kemaren, “ ejek Jordan. Syifa mendengus kesal ia
tidak terima dikatain seperti itu namun jika ia meladeni Jordan maka ia akan darah tinggi.

🌼🌼🌼

Selama menempuh perjalanan dua jam, mereka akhirnya sampai di villa yang kebetulan itu adalah
perumahan villa. Udaranya sangat dingin namun menenangkan. Shena yang memang sudah tidak sabar
langsung turun dan memasuki villa.

O'SHEAN (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang