BAB 25 - Rapuh

63 49 17
                                    

“Kehilangan ini membuatku hancur tak terhitung”

🌼🌼🌼

Karena bundanya Shena masih di rumah sakit, jadinya Shena harus bolak balik dari ke sekolah,rumah
hingga ke rumah sakit. Ayahnya pun juga mengambil cuti cukup lama untuk menemani bundanya di rumah sakit. Namun anehnya, Shena menjadi lebih kurus dan bawah matanya menghitam.

🌼🌼🌼

Sampai di kelas, dua sahabatnya langsung menghampiri ke bangkunya. Shena juga sedikit menoleh ke bangku Biyan dan ternyata cowok itu sedang main
game bersama sahabatnya. Shena menghela napas kasar, bukan inginnya seperti ini.

“Shena, bunda lo gimana? “ tanya Kiya membuyarkan lamunan Shena.

“Bunda kemaren habis pasang alat, mungkin nanti cuci darah, “ jawab Shena membuat kedua sahabatnya merasa iba. Memang, semalam mereka video call an dan Shena menceritakan keadaan bundanya.

“Lo tetep jaga kesehatan biar bisa jaga bunda terus. Lo keliatan kurus Shena mata lo juga jadi mata panda. “ air mata Shena luruh, ia teringat bundanya yang harus mengalami gagal ginjal.

“Udah jangan nangis, mendingan lo terus berdoa semoga bunda lo cepet pulih, “ sahut Syifa menenangkan
Shena.

Sebenarnya saat Biyan main game, ia juga melihat Shena yang sedang dikerumuni sahabat-sahabatnya. Biyan sedikit mendengar obrolan mereka dan ia mendengar kalau bundanya Shena cuci darah. Sebenarnya sakit apa pikir Biyan. ia ingin menanyakan pada Kiya tapi cewek itu akan marah padanya soal
masalahnya dengan Shena yang sampai saat ini belum selesai.

“Woy Yan jangan diem aja dong, tembak kiri, “ cerocos Gerald.

Sedangkan Biyan yang tidak fokus
malah mematikan temannya sendiri membuat mereka kalah.

“Ah bang Biyan mah nggak asik kalah nih kita, “ ucap Jordan memelas.

“Masih kepikiran masalah lo? “ tebakan Gerald tepat sasaran membuat Biyan langsung mengangguk.

“Lo masih percaya sama adik kelas itu?”lanjut Gerald.

“Gue nggak tau. “ Biyan mengacak rambutnya frustasi, ia masih bingung percaya dengan Rea atau Shena.

🌼🌼🌼

Saat istirahat, Biyan memilih ke rooftop sekolah meninggalkam dua sahabatnya yang kelaparan di kantin. Ia ingin menyendiri tanpa ada yang ganggu. Namun saat Biyan rebahan seperti ada yang berjalan ke arahnya, Biyan membuka mata dan menoleh ternyata itu Rea.

“Kak Biyan sibuk? “ tanya Rea.

“Kok lo bisa tahu gue disini? “

“Tadi pas di kantin ketemu kak Jordan terus sekalian tanya kok nggak ada lo katanya lo di sini, “ jelas Rea, Biyan manggut-manggut paham.

“Masalah osis? “ tebak Biyan namun dibalas gelengan oleh Rea.

“Kak, gue nggak maksud ngerusak hubungan kalian tapi kemaren gue liat kak Shena ngedate sama kak
Gerald di hartono mall. “ hati Biyan mencelos sakit, bisa-bisanya Shena mengulangi kesalahannya lagi.
Shena memang harus dikasih pelajaran yang lebih sakit.

“Gue mau take foto tapi keburu mereka selesai makan dan gue kehilangan jejak mereka. “ Rea
tersenyum miring melihat respon Biyan yang terlihat marah.

“Makasih infonya, lo bisa keluar gue pengen sendiri. “ Rea kesal, mengapa Biyan malah mengusirnya namun tidak masalah karena setelah ini mungkin hubungan Shena dan Biyan akan kandas.

O'SHEAN (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang