BAB 31 - Terbiasa

60 48 74
                                    

“ Sebagian besar seseorang berteman hanya memanfaatkan bukan sebenar-benarnya teman “

🌼🌼🌼

Sudah seminggu Biyan ke Jerman, Biyan pun juga liburan disana karena juga mengurus berkas pendaftaran di sana. Berbeda dengan Shena yang
liburannya hanya di rumah saja dengan pembantu barunya. Yap, ayah Shena sudah menemukan pembantu yang cocok dan Shena pun juga senang dengan pembantu barunya yang bernama mbak Sri. Mbak Sri
bekerja disini baru dua hari, ia berasal dari kampung.

🌼🌼🌼

Hari ini karena Syifa dan Kiya mengajak Shena sekedar makan di luar. Shena dengan senang hati
menerima ajakan itu. Ia juga sudah bersiap di teras rumah untuk menunggu Kiya karena setelah itu mereka akan menjemput Syifa.

“Mbak, Shena berangkat! “ teriak Shena di gerbang saat Kiya sudah sampai.

“Ati-ati non, “ ujar Siti yang berlari menutup pintu.

“Lo punya pembantu? “ tanya Kiya yang mulai menjalankan mobilnya.

“Iya, baru dua hari ini sih kerja, “ jawab Shena yang diangguki Kiya.

Mereka sampai di rumah Syifa, tanpa turun pun Syifa sudah langsung masuk ke mobil Kiya. Karena Kiya terus merengek meminta ke mall untuk belanja make up akhirnya Shena dan Syifa pun menyetujui.
Padahal rencana awal mereka akan ke restoran yang baru dibuka dan katanya bagus untuk spot foto.

“Makasih ciwi-ciwiku, “ ucap Kiya seperti anak kecil membuat Syifa dan Shena bergidik geli. Setelah mengantar Kiya berbelanja, mereka mampir ke stand dalgona karena haus.

“Setelah ini langsung ke resto? “ tanya Shena sambil meminum dalgonanya.

“Boleh aja, eh selfie dulu dong, “ ajak Kiya heboh. Akhirnya mereka berselfie ria menggunakan
handphonenya Kiya.

Saat di jalan, handphone Shena berdering dan ternyata yang menelpon adalah Biyan. mata Shena
langsung berbinar.

Halo sayang

Halo Bi

Kiya dan Syifa menoleh ke arah Shena dan Kiya mendengus kesal.

Lagi dimana?

Ini di jalan mau ke cari makan.

Sama siapa?

Sama Kiya sama Syifa juga

Oh, kamu nggak kangen aku?

Ih apa sih, tiap hari juga telfonan


Kalo aku yang kangen gimana? Disini nggak ada kamu sepi sayang.

Makanya cepet pulang biar
ketemu aku

Iya, selesai disini aku langsung pulang terus ngelamar kamu

Bercandanya nggak lucu deh

Ya udah sayang, aku mau masuk kelas nih

Iya Bi, daa

“Dasar bucin,“ gumam Kiya yang masih terdengar oleh Shena.

“ Gue denger. “ sahut Shena sedangkan Syifa terkekeh geli melihat Kiya yang iri dengan kebucinan
Shena.

🌼🌼🌼

Shena sudah terbiasa akan tidak adanya Biyan di sampingnya. Setiap hari ia dan Biyan pun juga
berkomunikasi. Shena juga lebih senang karena ayahnya dua minggu sekali pulang ke rumah jadinya ia tidak terlalu kesepian. Sekarang pun ayahnya sedang berada di rumah menonton tv.

“Ayah! “ panggil Shena mendekat ke ayahnya.

“ Sini nak, “ ucap Johan.

“Anak ayah udah besar, masih semester awal kan? “

“Iya yah, temen-temen Shena juga lebih banyak dari SMA. “

“ Walaupun banyak, tetap harus dipilih karena sebagian besar seseorang berteman hanya memanfaatkan, bukan sebenar-benarnya teman. “ Shena tersenyum dan mengangguk mendengarkan nasuhat ayahnya.

“ Iya ayah siap. “ Shena mengangkat tangannya seperti orang hormat.

🌼🌼🌼

Halo cinta😍 O'SHEAN menuju ending nih, siapa yang nggak sabar? 🤗

Ikutin terus ya perjalanannya💖

See u

O'SHEAN (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang