BAB 15 - Kado Untuk Kak Mika

96 83 96
                                    

" Sekarang bahagiaku ada di kamu "

🌼🌼🌼

Shena dan Biyan sudah kembali berangkat bersama ke sekolah. Biyan juga sudah kembali ke rutinitasnya menjemput Shena. Kedua remaja yang sedang dilanda asmara terutama Biyan yang baru pertama kali pacaran. Shena juga sudah memantapkan hatinya untuk Biyan. ia sudah melupakan Argan sepenuhnya.

"Dah nyampek. " ujar Biyan membuat Shena langsung turun.

"Aku anter sampek kelas ya. "

"Nggak usah, kelas kita kan nggak searah. "

"Nggak papa, pokoknya aku anter. " Biyan langsung menggandeng tangan Shena. Disini Biyan sudah terlihat sifat keras kepalanya dan tidak bisa
dibantah.

"Dasar pak ketos! " geram Shena membuat Biyan terkekeh.

🌼🌼🌼

Sampai di kelas pun, Shena sudah disuguhi oleh kedua sahabatnya yang sedang asyik sendiri. Syifa dengan handphone nya dan Kiya yang ribet mengerjakan tugas rumah. Shena mendengus geli melihat wajah Kiya
yang kusam padahal masih pagi.

"Serius amat buk," goda Shena saat melewati bangku Kiya.

"Diem deh lo," sungut Kiya tanpa menoleh ke Shena.

"Tuh bocah dari masuk kelas udah heboh nggak ngerjain tugas," sahut Syifa yang masih asik dengan
handphonenya.

"Rasain," ucap Shena menjulurkan lidah ke Kiya.

🌼🌼🌼

Istirahat kali ini, Shena dan kedua sahabatnya kumpul bersama Biyan. Semenjak Biyan pacaran dengan
Shena, mereka berenam menjadi akrab. Iya, ditambah Jordan dan Gerald sahabatnya Biyan. Tak jarang pulang sekolah mereka berenam mampir ke cafe hanya sekedar
untuk ngopi. Seantero sekolah pun sudah tahu kalau mereka berenam menjadi geng baru di sekolah.

"Kamu mau apa, Shen biar aku pesenin," tanya Biyan.

"Soto sama es teh aja," jawab Shena yang diangguki oleh Biyan.

Sedangkan Gerald, Kiya, Jordan
dan Syifa udah ngacir duluan entah ke stand mana. Biyan sudah membawa dua mangkok soto dan
dua gelas es teh dan langsung diserbu Shena. Shena benar-benar seperti tidak makan berbulan-bulan, sangat
lahap. Shena tidak merasa malu dengan Biyan atas tingkahnya, Biyan saja yang melihatnya terkekeh geli.
Biyan juga tidak merasa ilfeel dengan Shena.

"Pelan-pelan, Shen," peringat Biyan.

"Duh dunia serasa milik berdua, yang lain ngontrak," ucap Syifa yang baru datang dengan membawa makanannya.

"Lo emang ngontrak dimana, Sip?" tanya Jordan polos.

"Emak lo dulu ngidam apa sih, Dan sampek nglahirin anak yang gobloknya sampek akar," gemas
Syifa dan yang lain sudah tertawa membuat Jordan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Setelahnya mereka mengobrol banyak hingga menggosipi anak-anak yang tidak ada sangkut pautnya
dengan mereka. Dasar, senang sekali mencari dosa.

"Shen, ntar malem ke Matahari yuk," ajak Biyan saat mereka di jalan menuju pulang.

"Tumben," heran Shena.

"Aku mau beli kado buat kak Nindi, dua hari lagi dia ulang tahun. Aku kan nggak ngerti selera cewek,
makanya aku ajak kamu. " terang Biyan.

"Gimana kalo sore aja, kalo malem ntar pulangnya kemaleman, " tawar Shena dan disetujui Biyan.

"Nanti tak jemput jam 4, siap-siap, " ucap Biyan.

O'SHEAN (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang