Gimana Bab 1 nya? Gak seru ya:/
Eitss...jangan gitu dong mikirnya,
di bab selanjunya kamu bakal di buat penasaran, jangan sampai ketinggalan ceritanya ya.Cape juga ngetiknya, oh iya autor mengucapkan selamat membaca, jangan lupa tinggalkan jejak biar ceritanya lanjut 👌👌
[ Selama kamu bisa jangan pernah menyerah 😊 ]
Sempat berdebat seperti anak kecil dengan Asisten barunya, Jeon pulang ke rumah untuk mendapat kejelasan dari papanya karna Jeon tau ini semua adalah perbuatan papanya.
Jeon membuka pintu dengan sangat kasar hingga pintunya terbanting membuat orang yang didalam rumah terkejut.
"Papa apa-apaan sih?!" Teriak Jeon
"Jeon kamu masuk rumah bukannya ucap salam malah banting-banting pintu" tegur mamanya.
"Jeon gak perduli! Jeon mau minta kejelasan sama papa" Papanya yang melihat ulah Jeon hanya menatapnya datar, sangat datar.Bina berteriak entah dari mana dirinya muncul. Bina adalah adik perempuan Jeon dengan nama asli Nabina Lawyes Baron.
"Wahh...abang aku pulang-pulang kok mukanya masem gitu sih" Bina menggoda abangnya, dia duduk diatas sofa sambil menopang wajahnya.
"Kak Aletanya cantikkan? Sayang tau kalo dibiarin ntar ada yang ambil" Bina kembali menggoda abangnya membuat wajah Jeon tambah kesal.
"Bina! Abangmu ini masih waras ya kalau mau milih cewek, dan abang gak bakalan tertarik dengan dia"
"Tu! Itu yang Jeon maksud pa. Untuk apa papa ngirim wanita gila jadi Sekretaris jeon?"
"Jeon jaga bicara kamu" papa Jeon angkat bicara "Dia itu bukan wanita gila, dia baik, pintar dia tetap jadi sekretaris kamu walau baru lulus kuliah" perjelas papanya."Tap..."
"Papa udah kasih kamu waktu 3 hari untuk mencari Asisten tapi apa? Sampai sekarang tidak ada juga, dan malah papa dapat info kalau setiap yang datang melamar selalu menangis setiap keluar ruangan kamu, kamu apain mereka Jeon! " Papa Jeon berdiri dan berkacak pinggang.Jeon menelan selavinanya dengan kasar.Sebenarnya dihari kelulusan Aleta papanya Aleta menelepon seseorang dan itu adalah papanya Jeon mereka bersahabatan.
Papa Aleta menelepon sahabatnya itu dan menanyakan perjanjian yang pernah dibuat papa Jeon.
"Oke, saya tepatin asal anak kamu jadi jaminannya" ujarnya dari kejauhan"Gak masalah, setuju!" Ucap papa Aleta, "gak sia-sia aku mengekang anak ini, impianku akan jadi kenyataan" ucap batinnya.
Bertepatan saat itu perusaan yang dijalankan Jeon sedang mencari seorang sekretaris pribadi jadi untuk menutupi dan merahasikan niat kedua orang tua itu sebelum saatnya tiba papa Jeon menetapkan Aleta menjadi sekretaris pribadi Jeon.
"Paa...Jeon bisa cari sendiri. Namanya juga Direktur baru ya walaupun di Amrik udah penah tapikan ini pertama Jeon jadi direktur di perusahaan sendiri"
Selama 3 Tahun setelah tamat SMA papa Jeon memutuskan Jeon tinggal di Amrik untuk bekerja di perusahaan Adiknya, itu semua terjadi Karena Jeon tidak ingin kulian.
Jeon merengek agar papanya membatalkan pekerjaan Asisten barunya itu namun nihil papanya tidak akan memecat Aleta.
"Kamu gak usah merengek kaya anak kecil, mending sekarang kamu balik ke kentor selesaikan masalah yang ada papa serahkan seutuhnya perusahaan sama kamu karna kamu sudah besar dan anak sulung di keluarga ini dan, Aleta tetap jadi Asisten kamu seterusnya!" setelah berucap papa jeon pergi melaluinya.
Jeon diantar mamanya keluar rumah sebelum berangkat kekantor mamanya menasehatinnya.
setelah mamanya pergi Bina datang sambil berteriak.
"Woi bang..." panggilnya
Jeon hanya menatapnya datar sambil menantikan ucapan lanjutan adiknya.
"Mintol dong, Nanti habis pulang kerja beli in pembalut untuk bina ya?" Perkataan Bina membuat mata jeon membulat dan alisnya terangkat satu.
"Dasar adik laknat" geramnya
"gila lu ya nyuruh gue beli gituan, ogah beli sendiri" ucap Jeon masuk kedalam mobil dan langsung tancap gas.
"Dasar abang gak gunaa..." Teriak Bina di sertai kesalnya yang membara, pasalnya setiap Bina meminta tolong pada abangnya permintaannya tak pernah terwujud.
"Gue sumpahin lu sama Aleta bakal jadian, mampus lu" umpat Bina berlalu masuk kerumahnya kembali.
Saat memasuki kantor jeon mengeluarkan hpnya dan memutarnya membentuk persegi panjang ke samping, yap dia akan mulai bermain game sambil berjalan.
Siapa sangka sebuah hal dramatis terjadi, entah dari mana kedatangannya seorang Aleta Duke dan dengan sigap ia merebut Hp yang menjadi pusat perhatian Jeon saat berjalan.
"Woi any***" umpat Jeon berteriak seketika saat hpnya di rebut, membuat mereka menjadi pusat perhatian.
Semua orang memperhatikannya dan ada sebagian yang membentuk mulutnya seperti O dan ada juga yang menutup malutnya dengan tangan disertai mata yang dibulatkan.
Mereka terkejut dengan keberanian Aleta dirinya tak sadar kalau dia sedang membangunkan singa yang sedang tertidur.
THANK YOU YANG SUDAH MEMBACA
DAN
JANGAN LUPA UNTUK TINGGALKAN
VOTE, KOMEN DAN DUKUNGANNYAJANGAN LUPA UNTUK BACA BAB 3 NYA
"LANGKAH YANG MENDEKAT"Ig: @emeliaslbn_14
I love you yg dah baca❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh! My Boss
RomancePerjalanan cinta seorang sekretaris yang selalu bersama dengan bosnya yang berubah menjadi sosok yang sangat dingin karena kepergian mamanya. "Jangan menyerah aku bersama kamu" "Dasar bos sialan." "What? Tunangan sama dia? Simanusia kaku, yang ada a...