15

656 80 14
                                    

Happy reading✨

(Name) yang mendengar perkataan sanzu seperti itu juga hampir meneteskan air matanya, entah ini hanya perasaannya atau memang kenyataannya

perkataan sanzu yang seperti itu benar benar menyedihkan bagi (name) dan sanzu pun saat ini terlihat lebih lemah dari biasanya

"Kenapa tiba tiba ngomong ka-kaya begitu?" (Name)

"Emangnya salah yaa kalo aku ngomong aku suka banget sama kamu?" (Sanzu)

"Hemm nggak salah sihh, tapi kenapa kamu kamu tadi ngomongnya sambil kaya mau nangis gitu?" (Name)

"Hemm gak papa sihh" (sanzu)

"Beneran? Jangan bohong lohh, aku gak suka kalo kamu bohong gitu chiyo" (name)

"Ka-kamu tadi panggil aku ap-apa" (sanzu)

"Ehh ng-nggak ngomong ap-apa apa kok" (name) ⸝⸝⸝  ⸝⸝⸝

"Chiyo yaa, bagus juga sihh nama panggilan yang kamu buat" ucap sanzu sambil menyeringai

"Ehh ka-kamu gak marah kalo aku pa-panggil kamu kaya gi-gitu?" (Name)

"Ngapain marah, selagi kamu yang manggil aku kaya gitu aku gak keberatan sama sekali kok" (sanzu)

"Ohh iyaa balik ke topik pembicaraan yang tadi yaa" (name)

"Aku beneran gak suka kalo kamu bohong kaya gitu chiyo, aku mau kamu terbuka sama aku, aku udah berusaha terbuka loh sama kamu" (name)

"Yaudahh okee aku bakalan jujur, aku masih kepikiran kalo aku beneran gak bisa nemenin kamu lebih lama lagi" (sanzu)

"Kenapa kamu tiba tiba gak yakin sama kemampuan diri kamu sendiri gini sihh" (name)

"Kamu pasti bisa pulang kok, kamu kan kuat aku beneran percaya kalo kamu bisa nemenin aku lebih lebih lama lagi chiyo" (name)

(Name) pun terus terusan memberi semangat kepada sanzu dan sesekali (name) bercanda kepada sanzu dan waktu pun terus berjalan

sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 8 malam, yang tadinya (name) sedang tertawa bersama sanzu saat ia melihat jam (name) langsung terdiam

karena tidak lama lagi sanzu akan pergi menjalankan misinya itu,walaupun (name) sedari tadi tertawa jauh di dalam hatinya ia sangat gelisah

Sanzu pun peka kalo (name) itu sebenarnya dari tadi hanya menutupi kegelisahannya dengan cara ia tertawa

"Kemarilah, mendekatlah kepadaku" (sanzu)

"Ehh ad-ada apa chiyo" (name)

"Sudahlah menurut saja" (sanzu)

"Hemm baikl-"

Perkataan (name) terpotong karena ia terkejut dengan perilaku sanzu yang tiba tiba memeluknya dan juga mencium kening dan kedua pipi (name)

"Chi-chiyooo kau ke-kenapa" (name)

"Aku tau kau dari tadi sebenarnya gelisah bukan? Jangan kira kau bisa menutupinya dengan senyum manis milikmu itu" (sanzu)

"Ja-jadi kau sudah menyadarinya dari awal yaa" (name)

"Yaa aku sudah sadar dari awal" (name)

(Name) terkejut ternyata sanzu itu tidak mudah ditipu, karena (name) sudah biasa menyembunyikan kesedihannya itu dengan ia tersenyum

"Jika kau sedang stres ataupun sedang sedih, kau bisa kok melampiaskannya dengan nangis karena tidak semua masalah itu bisa dipendam" (sanzu)

"Jika kau sering memendam masalahmu sendiri lama kelamaan kau akan stres sendiri" (name)

Saat ini posisi (name) masih didalam dekapan sanzu, (name) yang sedari tadi mendengar sanzu berkata seperti itu pun tak bisa menahan air matanya dan akhirnya (name) menangis sampai ia merasa lega.

To be continued

Aduhhhh maaf endingnya ngegantung banget mimin bener bener lagi buntu banget pikirannya, dan aku mau nyampein pesan ke kalian semua

kalo kalian punya masalah sebisa mungkin kalian omongin ke orang yang bisa kalian percaya karena kalo lama lama kalian pendem masalah itu kalian bisa bisa stres, dan kalo kalian gak punya temen cerita kalian bisa kok cerita ke aku, aku orangnya bisa jaga rahasia juga kok dan semoga aku bisa kasih solusi ke kalian, okee ini jadi chapter panjang maaf kalo ada yang typo

✨don't forget to rest and don't stress💗
Okee babay guyss see you next chapter🌼
Cimiww🖤

sanzu haruchiyo x readersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang