16

606 73 11
                                    

Happy reading✨

Tanpa (name) dan sanzu sadari jam sudah menunjukkan pukul 11 malam yang dimana tandanya sanzu harus pergi menjalankan misinya itu

"(Name), sudah waktunya aku pergi" (sanzu)

"Huhu, jaga dirimu baik baik kau harus janji padaku saat pulang nanti pokoknya tidak boleh ada yang terluka parah hiks" (name)

"Baiklahh aku janji, kau juga jaga dirimu baik baik yaa cantik" (sanzu)

Cup.. sanzu pun mengecup bibir (name) singkat, sekalian ia pergi meninggalkan (name) dirumahnya itu

Sanzu pun akhirnya memasuki sebuah mobil yang sudah menunggu didepan rumahnya sedari tadi, yapp orang yang menunggu sanzu didalam mobil adalah ran dan rindou

"Cihh, lama sekali bangsat" (rindou)

"Sudahlahh tak apa, apakah kau sudah siap untuk membunuh sampahnya bonten sanzu?" Tanya ran sembari menyeringai ke arah sanzu

"Aku sangat sangat siap, bahkan aku sudah ada rencana untuk membunuhnya dengan cara apa" jawab sanzu

"Hehh, sadis seperti biasanya" (rindou)

Dan setelah pembicaraan mereka terputus mobil itu melaju sangat kencang, dan situasi di mobil itu sangat hening tak ada satu pun diantara mereka yang membuka pembicaraan

setelah itu pun mobil itu terhenti yapp betul mereka sudah sampai ditujuan mereka dan tujuan mereka bukanlah hotel melainkan gang sempit dan gelap lah tujuan mereka

karena anggota bonten berusaha melacak tempat tinggal penghianat ini, dan ternyata dia sembunyi di suatu rumah kecil dekat gang mereka bertiga pun langsung menuju rumah kecil itu

dan benar ada satu orang yang sedang duduk dan dialah orang yang dicari oleh bonten tanpa basa basi rindou langsung mendekati penghianat itu

"Rindouu jangan gegabah dan ikuti rencana awal, jangan merusak rencana yang sudah ada brengsek" (sanzu)

Tapi entah kenapa rindou tidak mendengarkan perkataan sanzu dan tetap mendekati penghianat itu

"Biarkanlah dia, dia juga sudah membawa senjata" (ran)

Sedangkan sanzu dan ran masih berfikir keras bagaimana seorang buronan bonten sangat santai dan tenang saat ia ingin ditangkap dan dibawa ke markas bonten, kurang lebih itu lah pikiran yang mengganggu sanzu dan ran

Saat rindou ingin mendekat dan menangkap buronan itu ada seseorang yang datang dengan membawa pipa besi dan hendak memukul kepala rindou, tapi orang itu langsung ditembak oleh sanzu

"Hati hati bodohh" (sanzu)

Dan seketika perasaan sanzu tidak enak, perasaannya mengatakan bahwa disini ada sangat banyak orang dengan membawa senjata dan ia pun menyadari bahwa mereka bertiga telah masuk perangkap penghianat itu

"Sial kita masuk perangkapnya" (sanzu)

"Ran, rindou keluar sekarang juga selagi pintu keluarnya belum tertutup dan mintalah bantuan kepada kakucho dan anak buah yang lainnya, kita bertiga tidak akan sanggup melawannya" (sanzu)

"Bodohh, bagaimana denganmu?" (Rindou)

"Tenang saja, aku akan mengulur waktu sebisaku" ucap sanzu sembari tersenyum datar kepada ran dan rindou

To be continued

Wahhh pada kepo gak sihh sama endingnya wkwkw, maaf banget aku kedepannya gak bisa update setiap hari huhuuಥ_ಥ maaf yaa kalo ada yang typo

✨have a nice dream💗
Okee babay guyss see you next chapter 🌼
Cimiww🖤

sanzu haruchiyo x readersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang