_____MAID_____
DUAK
Beberapa manusia yang tengah adu bacot itu refleks berhenti sejenak. Secara bersamaan menoleh, mencari sumber suara kala mendengar benda jatuh merengsek masuk ke dalam indra pendengar.
Pemuda dengan surai ungu tua yang tengah memasang ekspresi jengkel berdiri diambang pintu.
Setelah menendang meja hingga jatuh pemuda tersebut berjalan mendekat dengan langkah santai seakan tak menanggung beban apapun.
"Kalian mau mati rupanya?"
"Nee, [Name]- chan kenapa tidak langsung bunuh saja sih. Mereka kurang ajar tuh." ujarnya.
[Name] tersenyum tipis serat akan makna. "Ya habisnya mereka beraninya bareng bareng sih."
Rindou menatap sengit. Tak beberapa lama mengerenyit heran saat netra menangkap figur yang terasa familiar.
Pemuda Haitani itu lantas tertawa. Ia ingat sekarang.
"Oh wow. Kau Remi kan? Jelang yang dengan nggak tau diri ngejar ngejar Sanzu padahal udah ditolak beberapa kali."
Tunjuknya pada wanita yang [Name] anggap paling waras. Dia kakak cantik yang terlihat sangat kalem. [Name] bahkan sama sekali tidak menyangka bahwa si Remi Remi ini adalah jelang.
"Jangan asal tuduh ya." Remi mengelak. Menepis tangan Rindou yang menunjuk tepat ke arah wajahnya dengan kasar.
"Wah sepertinya kau lupa nona. Lusa kita kan baru bertemu di bar. Aku tak asal tuduh tuh." Rindou terkekeh dengan satu alis terangkat. Ketara sekali sedang mengejek.
Widih apa apaan nih?
Padahal komplotannya nuduh [Name] lonte. Eh rupanya nggak ada bedanya.
[Name] sekarang mengerti alasan tiba tiba ia dilabrak. Rupa rupanya cuma gara gara si Remi tergila gila sama Sanzu toh.
Gadis cantik itu tersenyum miris. Geli sendiri. Namun jika diperhatikan bacotan antara Rindou dan Remi cukup menarik.
Selain karena tidak bisa membalas perlakuan semena-mena mereka sebab tidak bisa bela diri. [Name] justru sekarang tanpa perlu susah-susah melakukan hal hina itu sudah bisa membalasnya. Semua sudah terwakilkan oleh Rindou.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAID || Bonten✖ [✓]
Truyện Ngắn❝ 𝙱𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚋𝚞, 𝚘𝚔𝚎 ❞ Tidak perlu berharap lebih. Pangkatnya saja yang mengatakan sebagai informant bonten. Kenyataannya sih lebih mirip ke babu massal. Lantas, bila sudah begitu jadinya apa yang bisa dilakukan? ━━━━┅━━━┅━━━━━━━━┅━━━┅━━━━...