MAID || Bonten✖ [✓]

Taiyaki✖

_____MAID_____

"[Name]- cchi!"

Mendengar seruan khas dari seseorang. Gadis yang baru saja hendak mendudukkan diri itu refleks kembali menenggakan tubuhnya.

Sekon setelahnya, [Name] menoleh. Mendapati sosok Manjiro yang perlahan berjalan mendekat.

"Ji- sama."

"Membutuhkan sesuatu?" tanyanya, kemudian disusul dengan seulas senyum manis yang timbul di ke-dua celah bibir.

Manjiro nampak mengangguk sekilas. "Belikan aku taiyaki sana!"

"Duitnya [Name] minta saja sama Koko. Kalau protes, tinggal serahin sama si Sanzu biar ditebas."

Waduh?!

Baru dateng kok main suruh suruh seenaknya.

"Apapun untuk Ji- sama."

Masih dengan senyum yang tertahan. [Name] mengiyakan saja perintah semena mena dari rajanya. Sangat menyebalkan memang, namun [Name] bisa apa?

Menolak? Oh, tentu saja tidak bisa kawan. Sebab, nyawa yang menjadi taruhannya. Bisa bisa katana Haruchiyo beralih fungsi membelah tubuhnya menjadi dua nanti.

Meskipun begitu. Meski wajah [Name] saat ini amat sangat terlihat ramah. Manjiro tidak tahu saja bahwa jauh di lubuk hati terdalam gadis itu tengah sibuk mengumpati segala tingkah lakunya. Mengabsen tiap nama nama hewan yang ada di kebun bintang.

Ya bayangkan saja. Sehabis begadang semalaman mengerjakan misi yang tidak jelas petunjuk nya. Manjiro malah seenaknya kembali memberikan tugas sebelum [Name] sempat mengistirahatkan diri.

"Sabar, ya sabar." batin [Name] pelan sambil mengelus-elus dada mencoba agar tetap tegar walau jiwanya terbantai.

°°°

Menghela nafas berat tatkala tak mendapati sosok yang dicarinya. Mengikuti arahan otaknya, [Name] lalu memutuskan untuk menghampiri pemuda berambut merah muda dengan potongan mullet yang tertangkap mata tengah berbaring diatas sofa.