Kekhawatiran menggerogoti perasaan ketiga gadis di luar ruangan ini, dimana didalam sana sang sahabat sedang berjuang mendapatkan perawatan.
Jisoo selagi menjadi yang tertua berusaha menenangkan Jennie dan Rose yang sedari tadi menangis sambil memeluknya erat-erat.
Disisi lain Jisoo juga merasa hancur melihat keadaan Lisa yang sakit berada di dalam. Dia hanya tidak ingin terlihat lemah dihadapan Jennie dan Rose.
Melihat dokter yang habis memeriksa Lisa keluar ruangan ketiganya segera menghampirinya.
"Dok gimana keadaan Lisa di dalam" ujar mereka bersamaan.
"Keadaan pasien baik-baik saja hanya saja masih pingsan tapi akan cepat sadar nanti." jawab dokter tersebut.
"Apakah kita boleh masuk untuk melihatnya"
"Boleh asalkan jangan ramai dan membuat kegaduhan, pasien butuh istirahat yang baik"
Mendengar jawaban pak dokter yang memperbolehkannya masuk, ketiganya segara masuk melihat keadaan Lisa.
Pertama memasuki ruangan bau obat-obatan menyengat menusuk indra penciuman mereka bertiga.
Sedih.. iya sedih'melihat Lisa yang terlihat lemas tak berdaya diatas ranjang rumah sakit dengan selang infus yang tertancap pada pembuluh darah vena-Nya.
"Lisa maaf kita terlambat bantuin lo dari si bitch itu" Rose menangis di samping ranjang sambil memegang tangan Lisa.
Jisoo dan Jennie kaget dan menatap heran pada Rose, bisa-bisanya mengumpat di dalam rumah sakit dan dihadapan sahabatnya yang sedang sakit.
"Rose mulut lo jaga, sadar ini rumah sakit ogeb" tegur Jennie menyenggol bahu Rose.
"Astaga maaf ya Lis mulut gua emang gak bisa terkontrol kalo udah benci sama orang" ucap Rose memukul pelan bibirnya.
"Hust pelan-pelan kalo ngomong takut Lisa terganggu" teguran lagi datang dari sang kakak tertua a.k.a Jisoo eonnie membuat Rose langsung terdiam. Dia sadar jika dia bersuara keras Lisa akan terganggu dan terbangun.
SKIP*
Rasa khawatir seorang ibu memang sangat besar untuk anaknya saat masih bekerja di butiknya, tiba-tiba Irene mendapatkan panggilan telepon dari guru SMA Lisa. Jika putrinya kini sedang dirawat di RS.
Dengan sepatu heels berwarna putih itu Irene berlari kencang untuk menemui Lalisa yang dirawat di sebuah rumah sakit Seola.
Tidak perduli akan tergelincir atau kakinya melecet, dia terus saja berlari dan tak memperdulikan tatapan semua orang yang melihat karena mengenalnya. Yap dia seorang desainer famous.. juga istri dari Bae Suho pemilik perusahaan terbesar.
BRAKK!!
Dorongan Irene pada pintu ruangan Lisa dirawat membuat Jisoo Jennie dan Rose didalam sana kaget. Tambah kagetnya lagi mereka memebelalak saat menemukan sesosok Irene si desainer terkenal di negaranya terlihat di depan mereka.
"Temen Lisa ya?" tanya Irene pada mereka bertiga.
Ketiganya mengangguk bersamaan dan masih tercengang tidak percaya, ada seorang Bae Irene di sini.
Setelah itu Irene langsung menghampiri Lisa yang terbaring di ranjang sana, melihat keadaan Lisa saat ini mampu membuat buliran liquid bening itu jatuh bersamaan pada pelupuk matanya.
Hatinya hancur melihat ini didepannya tak menyangka jika putrinya ini akan sampai masuk rumah sakit karena pembullyan yang terjadi pada Lisa. Sebelum kesini Irene sempat diceritakan secara singkat pada guru yang menelpon tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
change and destiny
FantasySeluruh murid sekolahan HYUNDAI CHUNGHUN HIGH SCHOOL sangat di buat terkejut akan perubahan seorang Bae Lalisa, yang dulu lebih dikenal oleh orang-orang anak yang pendiam dan agak cupu. Berubah sangat drastis 100% dari penampilannya dulu dan sekaran...