Setelah kejadian paling buruk dalam hidupku, keluarga ku yang tersisa hanya mama dan aku.
Semenjak kehilangan papa ia mulai jarang tersenyum, selalu pulang larut dan alasannya adalah bekerja, jarang memperdulikan ku dan dingin dalam berbicara. Tak seramah dulu. Sungguh aku merindukan keharmonisan keluarga ku yang dulu.
Tapi bagiku tak berguna berharap seperti itu karena yang ada hanya luka dan akan tetap menjadi luka.
Tentang pulang larut malam itu aku tak tau entah benar-benar karena bekerja atau bukan.
Satu tahun pun berlalu kini usiaku sudah bertambah satu namun ulang tahun kemarin tidak ada kebahagiaan sama sekali hanya ada kekosongan walaupun itu hari kebahagiaan ku.
Hari-hari berlalu, aku pun mulai terbiasa untuk tersenyum karena tak ingin membuat luka nya semakin dalam beruntung nya aku di pertemukan dengan orang sebaik shin-chan dan kau.
Waktu itu aku menaiki sepeda ingin pulang sehabis sekolah. Karena mama yang sibuk akan urusan pribadi lebih baik aku tidak semakin merepotkanya dan belajar mandiri.
Saat berada di jembatan tiba tiba aku terjatuh karena tak memperhatikan jalan. Ternyata ada batu besar yang membuat ku jatuh.
Perih. Saat ku cek ternyata lutut ku terluka, Tiba-tiba aku mendengar suara motor seseorang yang mendekat kearahku.
"Sshhh ittai"
"Kau tak apa?"
"Huh?"
Sebuah tangan besar terulur di depan ku karena rasa penasaran kini aku mendongak untuk mengetahui siapa dia.
"Eh? Lututmu terluka ya?"
Aku terdiam.
Terlihat pria yang memiliki rambut pendek yang tidak terawat mirip dengan warna mata hitamnya yang kusam, dan memiliki wajah berbentuk hati.Bisa di bilang paras yang sempurna. Dan juga errrr suara yang lembut begitu memenangkan hati.
"E-em ya... T-tadi aku tak fokus melihat jalan"
"Mari, aku akan mengobati lututmu"
Setelah menimbang jawaban aku pun menerima uluran tangan pria tersebut.
Dia membawa ku ke sebuah taman dan berakhir duduk di sebuah bangku.
"Tunggu sebentar ya aku akan membeli obat terlebih dahulu"
"Un"
Setelah mendengar jawaban ku dia pun langsung melesat ke apotek terdekat untuk membeli plaster luka.
Ia kembali dengan kantong plastik yang bisa di bilang isinya adalah obat luka.
"Aku tau ini sakit tapi aku yakin kau bisa menahannya"
"Ah! Ittai! P-pelan-pelan dong! "
"E-eeh aduh! Gomen-gomen, jangan menjambak rambutku hei!"
"Makanya pelan-pelan!"
"Iya iya duh, jambakan mu sakit juga ternyata kepalaku sampai nyeri"
"Hmp!"
"Nah sudah selesai, lain kali hati-hati tak usah buru-buru"
"Eum arigatou, ettoo- siapa nama kakak?"
"Sano Shinichiro"
"Eum gomen sano-san aku tadi keterlaluan"
"Hahaha tak apa, siapa namamu?"
"Nakano (Name)"
"Ah ya (Name) kalau begitu panggil shin saja jangan terlalu formal"
"E-eh? B-baiklah"
"Kalau di pikir-pikir kau seumuran dengan adiku sepertinya"
"Eh Shin-chan memiliki adik?"
"Ya"
"Siapa?"
"Sano Manjiro, mau berkenalan denganya?"
"M-memangnya tak apa?"
"Hahah tentu saja, kau sungguh lucu"
"Besok aku akan membawamu ke rumahku, untuk sekarang aku akan mengantarkan mu pulang, ayo""L-lalu sepeda ku bagaimana?"
"Sehabis mengantarkan mu aku akan menjemput sepedamu dan memperbaiki nya"
"Eh? Tak usah! Aku sudah terlalu merepotkan Shin-chan!"
"Hmmm~ tak apa, karena kau gadis baik aku tak akan merasa di repotkan"
"K-kalau begitu T-terima kasih banyak!"
"Haha baiklah mari"
Begitulah aku dapat mengenal seseorang yang bisa menggantikan kasih sayang keluarga ku walaupun aku hanya di pungut dan tak memiliki hubungan apapun dengan keluarga nya.
TBC
Aku lupa klo blm end 🗿
Tugas sya lgi nempel sumpah jdi sya manjain dlu 😎Sad end
Or
Happy end?
Btw keiko matiin engg y 🗿
Awowkwok 🗿Makin kesini makin garing jinc
Smpe jumpa lain chTypo? Maklum in ya shay...
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐚𝐧𝐝𝐞𝐥𝐢𝐨𝐧𝐬
Teen FictionSTATUS : Hiatus "Maaf aku sudah keterlaluan" "Kau jahat." "Iya aku memang jahat" "AKU JUGA BERHAK BAHAGIA!!" "JANGAN PAKSAKAN DIRIMU!!" "maaf." "Tidak akan ku maafkan" Publish pada tanggal 3 Oktober Selesai pada tanggal (?) Chara milik Ken Wakui...