Kemarin aku pulang dalam keadaan basah kuyup, dan hari ini aku mengalami demam tinggi, pipi yang memerah, badan menggigil dan pusing luar biasa.
Tak selera untuk berangkat sekolah lebih baik aku di rumah.
TOK TOK TOK
"(Name) kenapa kau tak menjawab panggilan ku semalam!"
"(Name) apa kau ada di rumah? Hei!"
Itu suara Hana? Ah ya dia pasti khawatir kenapa aku menghilang kemarin. Ingin turun tapi kepala ku malah semakin sakit jika badan ku bergerak.
"Aku masuk nee!"
"T-tunggu aku Hana"
Saat berdiri rasanya sungguh sakit. Nyeri menyerang begitu parah, pandangan kabur dan hampir menggelap.
'Sialan sakit sekali'
'Oh ayolah'
Masih dalam keadaan berusaha agar bisa berdiri walaupun terhuyung kesana kemari. Berjalan mendekati pintu sambil memegangi tembok agar dapat berdiri tegak.
"(Name)!"
Pintu terbuka menampakkan Hana yang terkejut melihat penampilan ku. Rambut yang acak acakan, wajahnya pucat, dan mata yang sembab.
"Astaga (Name) ada apa denganmu!?, ayo duduk dulu"
Ia membantu ku kembali duduk di sofa, menarik badan ku di sofa.
"Badan mu panas sekali, tunggu akan ku buatkan minuman hangat"
Pergilah dia kearah dapur dan membuat sesuatu untuk ku.
"Ini minumlah"
"Terimakasih"
"Aku akan menemani mu di sini"
"Ha? T-tidak perlu- ugh, aku bisa sendiri. Kau berangkat saja"
"Tidak, tidak."
"Aku tak mungkin membiarkan mu sendiri an di sini apa lagi ibumu juga tak ada di rumah kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐚𝐧𝐝𝐞𝐥𝐢𝐨𝐧𝐬
Teen FictionSTATUS : Hiatus "Maaf aku sudah keterlaluan" "Kau jahat." "Iya aku memang jahat" "AKU JUGA BERHAK BAHAGIA!!" "JANGAN PAKSAKAN DIRIMU!!" "maaf." "Tidak akan ku maafkan" Publish pada tanggal 3 Oktober Selesai pada tanggal (?) Chara milik Ken Wakui...