Prolog

6.1K 565 40
                                    

Jaemin masih merenungi secarik kertas di tangannya yang berisikan hasil tes miliknya kemarin dan mencoba menerima kenyataan itu. Hasil yang mengatakan bahwa ia salah satu lelaki yang bisa hamil, aneh memang, namun ia tidak bisa menampik takdir kalau kondisinya saat ini sudah ia alami sejak lahir,  tak ada tanda tanda seperti mengalami haid layaknya kebanyakan wanita yang memiliki sel telur. Tapi Ah sudah lah mau bagaimana pun ia mengacuhkan kenyataan itu tetap saja tidak bisa dirubah, dan jika memang itu kenyataannya, Jaemin tidak bisa melakukan apapun.

Lebih baik ia pergi bekerja dari pada merenungi hal seperti itu. Atau Jaemin bisa mengambil sisi positifnya, ia bisa memiliki anak dari perutnya sendiri.



#kemarin#

3 jam menunggu, menunggu secarik kertas yang berisi hasil pemeriksaan anak tersebut, ntah kenapa mendadak ia menjadi gugup sementara sebelumnya ia yakin bahwa hasil tesnya akan sesuai dengan apa yang dia harapkan, ia laki laki yang tidak bisa hamil

"Pasien Na Jaemin ?"

Ini dia, saat namanya dipanggil dan detik detik yang membuatnya semakin gugup

"Menurut hasil tes kami, Na Jaemin harus tetap dalam pengawasan anda Tuan, karena Na Jaemin adalah salah satu manusia terpilih dengan kelebihan istimewah---













--- Na Jaemin memiliki sel telur, dan dapat dipastikan ia bisa hamil layaknya wanita pada umumnya"

Jaemin terpaku dalam diam, mencoba mencerna perkataan sang dokter, bahwa ia bisa hamil ?, tapi Jaemim adalah laki laki.

"Kenapa anda mengatakan itu adalah kelebihan ? Itu adalah kelainan. Jika memang aku punya sel telur, aku ingin melenyapkan itu sekarang juga"

"Tidak semudah itu, jika sel telur mu diangkat, akan menyebabkan infeksi yang kemudian bisa menjadi penyakit seperti kanker atau tumor, yang bisa membunuhmu kapan saja, lagipula kau tidak bisa menghamili wanita, karena testis mu yang berukuran berbeda dari kebanyakan laki laki, kau dipastikan memiliki sel sperma yang lemah, yang akan mati bahkan sebelum menyentuh ovium wanita"

Wajah Jaemin memerah, bagaimana bisa dokter itu mengatakan hal memalukan seperti itu

"Nana, sudahlah nak"

Jaemin terdiam, ia tidak mungkin harus mengangkat sel telurnya, dan menderita kanker lalu kemudian akan merepotkan ayahnya yang merupakan seorang pekerja biasa, karena pengobatan penyakit ganas seperti itu pasti sangat mahal.

◇◇◇

Dengan handuk putih bertengger di pundaknya, ia pergi bersiap, mandi, dan memakai pakaian kerjanya, yah perkerjaan sebagai bartender sudah ia lakukan selama satu tahun demi membantu keuangan ia dan ayahnya terlebih sang ayah yang kini menderita kanker paru-paru stadium 3, tentu Jaemin membutuhkan uang lebih untuk pengobatan sang ayah. Sedangkan Ibunya sudah meninggal akibat sakit Leukimia dan lambatnya pengobatan karena keterbatasan biaya,

"Ayah, Kenapa harus uang yang bisa menyelamatkan bunda" jerit tangis Jaemin didepan pusara sang bunda 2 tahun lalu

Hal itu membuat Jaemin sangat terpukul, namun dunianya kembali hancur sejak sang ayah divonis menderita kanker, ia tidak ingin hal yang sama terjadi, bagaimana pun ia harus mendapatkan uang demi pengobatan ayahnya, ntah pekerjaan apapun itu, asal ia mendapatkan uang lebih, tak peduli siang dan malam, yang diinginkannya hanya kesembuhan sang ayah

Satu bulan pertama ia hanya mendapat upah yang hanya cukup untuk kebutuhan sehari hari, hingga salah satu temannya menawarkan ia sebuah pekerjaan dengan bayaran lumayan. Yah bekerja sebagai bartender di Diamond Bar.

Dear NayanikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang