sudah terbiasa

2K 250 21
                                    

"Jaemin" sahut Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jaemin" sahut Jeno

Tak banyak anggur yang diminum Jeno, duduk berdua dengan Jaemin di lantai ruangan wine miliknya, juga satu botol anggur di tangannya, ia hanya merasa tak begitu ingin minum dan ingin lebih banyak bercerita pada "partner gay" nya itu.

"Aku tidak menyangka kau akan melakukan itu tadi" celetuk Jeno

Jaemin masih diam mendengarkan, pikirannya bingung ntah dia mencoba melupakan atau mengabaikan atas apa yang telah dilakukan, karena sungguh ! Dia melakukannya (mencium Jeno) dengan sadar tanpa pengaruh alkohol.

"Maksud ku, kau mencium ku, aku pikir kau akan merasa jijik dengan itu, kenapa tidak ? Kau pasti merasa jijik mencium pria" lanjut Jeno tertunduk, namun  Jaemin tetap diam dengan tatapan datar.

"Lalu kau ? Apa kau tidak merasa jijik ?" Tanya Jaemin setelah diam beberapa saat.

Pertanyaan Jaemin ditujukan karena ia mengingat Jeno adalah pria staright yang menyukai wanita.
Tapi Jeno tidak merasa seperti itu, justru ia senang karena Jaemin menciumnya secara sadar meski ia sedikit kesal karena Jaemin melakukan itu demi maksud tertentu.

"Kau tidak merasa jijik karena itu ?" Tanya Jaemin lagi karena Jeno yang diam tak menjawabnya

"Tidak" jawab Jeno spontan.

Sontak jawaban Jeno membuat Jaemin sedikit tertegun, terlebih Jeno yang menatapnya lekat.

"Aku tidak merasa jijik sedikit pun karena itu kau" lanjut Jeno

Jaemin mulai bingung sekarang, ia berpikir ada kemungkinan kalau Jeno menyukainya, hingga ia menggeser dirinya sedikit menjauh dari Jeno, namun si pria Lee yang melihat itu hanya terkikik kecil.

"Aku tidak ingin menyimpan ini lebih lama, jika kau ingin pergi aku tidak akan melarang mu, jika kau ingin mengakhiri perjanjian kita, aku akan setujui jadi tidak ada pemutusan sepihak, dan kau bisa melanjutkan hidupmu dengan "normal" " sarkas Jeno di akhir kata.

"Kau mengusir ku ?" Tanya Jaemin serius

"Agak jahat jika kau menggunakan kata 'usir', lupakan, aku hanya tidak ingin kau merasa tidak nyaman" lanjut Jeno dan Jaemin hanya menatap datar


◇◇◇


"Lalu bagaimana dengan gadis mu, dia menjadi kekasih mu kan ?" Jeno sedikit memancing Jaemin mengenai kebenaran tentang Jaemin dan gadis yang dikabarkan sudah bertunangan itu.

"Tadinya aku berharap begitu, tapi dia sudah bertunangan dan pergi ke Rusia" jawab Jaemin tanpa menatap Jeno

"Memang apa yang kita harapkan tak selalu terwujud" sahut Jeno

"Meski aku ingin salah satu keinginan ku terwujud" lanjutnya.

Malam semakin larut ditandai dengan detingan jam besar milik Jeno yang berada di ruang tengah, mengalihkan pembicaraan Jeno dan Jaemin.

Perlahan Jeno melirik mata indah Jaemin yang terpejam, terlihat bulu mata lentik itu basah, Jeno mengira bahwa Jaemin tengah bersedih sebab gadis itu meninggalkannya. Dan sejenak ia berpikir, apakah itu waktu yang tepat untuk mengisi kekosongan hati si Nayanika ? Tentu Jeno ingin, tapi mungkin ia bisa mencoba perlahan menyentuh hati pemuda manis itu.

"Kau terlihat lelah, pergilah tidur, kau akan menghadapi hari yang berat besok, karna kau masih bersama ku" celetuk Jeno berhasil membuka mata Jaemin yang terpejam dan menatap kearahnya.

"Dan meninggalkanmu disini ? Kau mungkin akan mabuk berat dan sulit ke kamar, tentu kemudian kau akan sakit dan itu sangat menyusahkan ku" ucap Jaemin membuat Jeno terkekeh

"Kau lupa bahwa aku menjalani kehidupan ku sendirian ? Kau lupa, aku tinggal sendirian disini sebelum ada kau, jadi sakit dalam kesendirian adalah hal biasa bagiku, aku bersyukur setidaknya aku tidak mati dan membusuk disini" ucap Jeno

"Kau begitu menyedihkan, itu sebabnya aku tidak akan meninggalkan mu" sahut Jaemin dengan seringai kecil

"Karena kau merasa kasihan padaku, aku sudah terbiasa dengan itu" Jeno tersenyum kecut

"Bukan itu, dasar bodoh" Jaemin sedikit mendekat























"Lalu ?"




















































"Karena aku menyukaimu Jeno"












🇧 🇪 🇷 🇸 🇦 🇲 🇧 🇺 🇳 🇬

Dear NayanikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang