Pagi yang damai setelah semalam Jaemin menemani Jeno yang menangis, berbeda dengan hari sebelumnya ia terbangun dengan leher dan pinggang yang pegal dan tangannya kebas karena ia menjadikan tangan sebagai bantalan dan tidur dengan posisi duduk di tepi ranjang Jeno
"Hah... aku ketiduran disini ?" Mata Jaemin belum terbuka sempurna tapi ia bisa melihat tidur dimana dia semalam
Jaemin berusaha bangkit untuk meregangkan tubuh, tapu baru saja ia hendak berdiri, namun tidak bisa karena tangannya tertahan
"Kau mau kemana ? Kau sudah berjanji tidak akan meninggalkan ku" Suara parau Jeno membuat Jaemin sadar sepenuhnya, terlebih kini Jeno menggenggam erat tangannya
Jaemin menghela nafas bersyukur karena Jeno hanya mengigau, ia berbicara dalam tidurnya, pria yang malan
"Aku mau ke dapur" ucap Jaemin sambil berusaha melepaskan tangannya
"Kau sudah berjanji tidak akan meninggalkan ku"
Janji ??
Jaemin berharap Jeno tidak mengingat yang ia katakan, karena malam tadi pria itu tengah mabuk, Jaemin yakin Jeno akan lupa keesokan harinya
"Iya aku tidak akan meninggalkanmu, aku berjanji"
Sesaat setelah Jaemin mengatakan itu, Jeno yang berada dipelukannya mulai tenang, tak ada lagi racauan tangis, mungkin Jeno sudah hampir tertidur, ia harus memindahkan Jeno ke kamar, agar pria itu bisa tidur dengan nyaman
Perlahan, langkah demi langkah ia menuntun Jeno menaiki tangga menuju kamarnya, tubuh Jeno yang berat menjadi kesulitan bagi Jaemin, ia harus menahan Jeno dan menjaga keseimbangannya, jika tidak mereka berdua akan jatuh
Jaemin meletakkan Jeno perlahan, merebahkan Jeno pada posisi nyaman, tak lupa ia membuka jaket kulit yang dipakai Jeno dan juga sepatunya agar pria itu tidak merasa gerah, setelah selesai ia menatap lekat Jeno yang terlelap, wajahnya begitu tenang meski sedikit memerah karena alkohol
"Kau punya segalanya, harta dan status, tapi aku melihat luka dalam di hatimu setiap kali kau bicara dan menatapku"
Baru selangkah Jaemin ingin kembali ke kamarnya, namun langkahnya terhenti saat ia melihat Jeno menggenggam ujung bajunya. Perlahan ia lepaskan, namun terhenti ketika Jeno mengigau dengan mengatakan "jangan pergi"
Jaemin tidak pergi, karena rasa simpatinya ia memutuskan untuk tetap berada di kamar Jeno sampai pria itu benar benar lelap dan ia bisa kembali ke kamarnya
◇◇◇
Sup segar dan menghangatkan sedang dimasak Jaemin, agar bisa dimakan Jeno saat ia bangun untuk menghilangkan pengar dan pusingnya karena pengaruh alkohol. Meski Jaemin tau Jeno agak menyebalkan, tapi ia tak sampai hati berlaku dingin pada pria itu setelah ia tau bagaimana seorang Lee Jeno yang sebenarnya. Lee Jeno yang selalu tampil ramah dan memukau didepan kamera
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Nayanika
Fanfiction"𝙱𝚊𝚔 𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝙽𝚊𝚢𝚊𝚗𝚒𝚔𝚊, 𝚔𝚊𝚞 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔𝚒 𝚖𝚊𝚝𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚒𝚗𝚍𝚊𝚑, 𝚜𝚒𝚊𝚙𝚊𝚙𝚞𝚗 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚓𝚊𝚝𝚞𝚑 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚝𝚊𝚝𝚊𝚙𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚝𝚊𝚖𝚞, 𝙰𝚔𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊𝚒𝚖𝚞 𝙽𝚊 𝙹𝚊...