Nine

149 41 1
                                    

Seperti kata pepatah, setelah kebahagiaan akan ada kesedihan dan begitu pun sebaliknya...

Aku mengatakan ini bukan tanpa alasan, itu karena ia harus pergi meninggalkan ku dan berjuang di medan perang...

Jujur, aku tak ingin melepaskan...

Aku ingin menahannya agar ia tak pergi ketempat dimana nyawanya bisa saja terenggut begitu saja...

Aku tak ingin hal buruk itu benar-benar terjadi...

Benar-benar tak ingin...

"Apa kau serius akan pergi ke tempat itu?" Tanyaku saat ia tengah memakai baju sirah dengan di bantu para dayang

Ia mengangguk sembari tersenyum simpul padaku, dan aku yang melihat senyum itu, entah kenapa malah meneteskan air mataku tanpa sadar...

"Jangan menangis." Ucapnya sembari mendekatiku dan mengusap air mataku

"Bagaimana aku tak menangis?. Kau akan pergi ke tempat dimana dirimu bisa saja meninggalkan ku untuk selamanya. Aku- aku tak ingin kau pergi ke tempat itu. Sungguh." Balasku, terisak dihadapannya

"Maaf tapi ini adalah tugasku sebagai seorang raja." Sahutnya sedih

"Dan ini tugasku sebagai salah satu istrimu untuk menahanmu agar tak pergi ke sana." Balasku lagi

.

Sekeras apapun aku menahannya untuk tak pergi, ia tetap pergi...

Dan kini, aku tengah berdiri di depan gerbang istana, melihat kepergiannya dengan kuda yang ia tunggangi...

.

Sehari telah berlalu dan siang ini aku mendapat kabar bahwa ia terkena anak panah dari perajurit musuh...

Sontak saja, aku langsung meminta beberapa prajurit yang berjaga di istana untuk menemaniku ke medan perang, karena ku dengar ia tengah sekarat menahan sakit...

Walau butuh perjalanan yang panjang dan lama, aku tak pantang untuk menemuinya...

Karena mungkin saja, kemarin akan menjadi terakhir kalinya aku melihatnya...

Di dalam tandu, aku melihat dari balik jendela kecil di sampingku, langit tengah mendung dan mungkin saja akan turun hujan nantinya...

Seketika itu aku langsung khawatir, karena selama berada di sini, ini pertama kalinya aku melihat langit mendung dan jika hujan benar-benar turun lalu reda sebelum aku menemuinya, aku bisa saja akan menghilang dari sini...

"Hujan... Bisa kau menahan dirimu untuk tak turun ke bumi?. Aku harus menemuinya terlebih dulu, jadi ku mohon, dengarkan permintaan ku ini." Batinku, sedih











Tbc

Seperti biasa, kalau kalian udah baca ceritanya, jangan lupa like dan komen ya, karena like dan komen kalian sangat berharga untuk author, sebagai penyemangat author di kala ngelanjutin cerita ini. Kalian juga gak mau kan kalau cerita nya berakhir sad ending?. Jadi like dan komen sebanyak-banyaknya ya 🙂💜💜💜💜💜💜💜

Under RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang