Eight

152 43 13
                                    

Pagi ini, saat aku hendak sarapan, ia mendatangi ku dan mengajakku untuk sarapan bersama...

Setelah sarapan kami sudah tertata rapi di atas meja, ia lebih dulu menyumpit potongan daging ke atas sendok berisi nasi lalu menjulurkan nya kepadaku...

"Aa." Ucapnya, memintaku untuk membuka mulut

Aku tersenyum lebar lalu membuka mulutku dan ia pun menyuapiku nasi yang diatasnya sudah ia sisipkan potongan daging...

"Kau suka?" Tanyanya saat aku mengunyah makananku

Aku lantas mengangguk lalu melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan kepadaku...

Selagi makan bersama, kami sedikit bercanda dan tertawa bersama hingga tak lama setelahnya, makanan di atas meja sudah habis.

.

Selepas sarapan bersamanya, ia mengajakku ke taman dekat danau...

Sesampai di sana, aku di buat kagum ketika melihat air yang ada di danaunya sangat jernih...

"Ingin naik itu bersamaku?" Tanyanya, menunjuk perahu kecil yang ada di tepi danau

Aku mengangguk dan setelah itu mulai mengikutinya. Berjalan ke arah perahu kecil yang cukup jauh dari tempat kami tadi...

"Hati-hati." Ucapnya saat ia sudah berada di atas perahu sedangkan aku masih berdiri di tepi danau

Ia lantas mengulurkan tangannya lalu membantuku untuk menaiki perahu dengannya...

Setelah aku berada di atas perahu dan duduk di sana bersama, ia mulai mendayung perahu ke tengah danau...

"Kau tahu, ini kedua kalinya aku mengajakmu kemari." Ucapnya setelah berhenti mendayung

"Benarkah?." Sahutku bingung karena yang bersamanya dulu bukanlah aku

Ia mengangguk lalu menarik kedua tanganku yang ada di pahaku...

"Di tempat ini, aku melamarmu dan di tempat ini pula aku kehilanganmu." Jelasnya yang semakin membuatku bingung

"Apa maksudmu?" Tanyaku sembari menatapnya

Ia tersenyum simpul sembari mengeratkan pegangannya pada tanganku...

"Aku sebenarnya tahu bahwa kau yang sekarang berbeda dengan kau yang dulu. Aku tahu itu tapi aku mengabaikannya karena aku tak ingin kehilangan dirimu lagi." Jelasnya yang entah kenapa membuat air mataku menetes begitu saja

"Jangan menangis." Pintanya, mengulurkan tangannya dan mengusap air mata yang ada di pipiku

"Maaf." Ucapku tapi ia malah menggeleng sembari masih tersenyum simpul

"Tak apa. Ini salahku yang tak bisa menjagamu dengan baik. Tapi walau begitu, kau yang dulu maupun yang sekarang masih sama di hatiku. Masih orang yang berhasil membuat hatiku berdebar..." Terangnya yang berhasil membuat air mataku berhenti menetes dan di ganti dengan senyum bahagia












Tbc




Seperti biasa, like dan komennya gais kalau udah baca cerita ini. Sekali lagi author tegaskan, tolong banget ya, kalian hargai karya author ini walau ceritanya kurang bagus. Makasih 🙂💜

Under RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang