Di suatu pagi yang cerah, tepatnya di sebuah sudut di jalan itu, terlihat seorang pemuda pirang yang berlari menembus lautan manusia, dia menabrak beberapa orang di jalannya hingga membuatnya harus berucap maaf kepada orang-orang yang telah ditabraknya.
Bugh!
"Maaf"
Suara tubrukan dan kata itu berulang kali terdengar dari bibir pemuda pirang yang saat ini masih berlari, terlihat peluh di wajahnya dan rambutnya yang tadinya tersusun rapi sekarang menjadi berantakan.
'Dasar jam alarm sialan, karenanya aku terlambat naik bis dan harus rela berlari dari apartemen ku menuju kantor yang jaraknya lumayan jauh.' Umpat pemuda itu sembari terus berlari menembus keramaian.
Setelah cukup lama dirinya berlari, akhirnya dia telah sampai di depan kantor tempatnya bekerja, pemuda pirang itu langsung masuk dan pergi ke kamar mandi untuk sekedar membersihkan keringatnya dan merapikan kembali penampilannya yang sempat berantakan.
"Untung masih belum terlambat, sebaiknya aku sedikit merapikan penampilanku, dan kembali ke mejaku." Ucap pemuda pirang itu di depan cermin sembari merapikan rambutnya dan tidak lupa untuk memasang tanda pengenal di dadanya.
'Uzumaki Naruto'
"Oke, rambut sudah rapi, tanda pengenal sudah terpasang, sekarang waktunya kembali bekerja, semoga semuanya dapat berjalan dengan lancar hari ini." Naruto sedikit berdoa sebelum dia benar-benar kembali ke mejanya.
Di sepanjang jalan menuju ke mejanya, Naruto disapa oleh beberapa pegawai wajar saja karena Naruto memiliki kepribadian yang baik dan sopan, meskipun jarang tersenyum namun dia sering membantu rekan kerja lainnya saat sedang mengalami kesusahan.
Yah pada intinya, Naruto merupakan orang yang baik dan suka menolong, setidaknya itulah yang dilihat oleh para pegawai di kantor itu.
"Selamat pagi Naruto, tumben sekali kau datang jam segini ke kantor, apakah ada sesuatu yang menghambatmu di jalan?" Ucap teman Naruto yang bernama Takiya.
"Kau benar Takiya, pagi tadi jam alarmku tiba-tiba saja rusak, setelah aku terbangun dengan sendirinya aku hanya memiliki waktu selama 30 menit sebelum jam kerja kantor dimulai." Naruto menceritakan apa yang terjadi pagi ini kepada Takiya.
Mereka berdua sudah kenal sejak lama, tepatnya sejak Naruto baru masuk di kantor ini, Takiya adalah orang yang pertama kali mengajak bicara Naruto saat Naruto menjadi pegawai baru di kantor ini.
"Jam alarm yang tiba-tiba rusak memang merepotkan, tapi sisi baiknya kau akan mendapat jam alarm baru nantinya."
"Apakah kau akan membelikanku jam alarm baru, Takiya?"
"Tidak, lebih baik kau sendiri yang mencarinya, karena aku tidak terlalu tau tentang seleramu tentang jam alarm, mungkin saja nanti kau tidak suka akan modelnya." Takiya mengucapkannya disertai dengan senyuman.
"Aku seharusnya tau kau tidak akan membelikanku jam alarm, baiklah mungkin aku akan pergi membeli yang baru di perjalanan pulang nanti." Ucap Naruto sedikit lesu, karena rasa lelahnya setelah berlari tadi belum juga hilang.
Naruto kembali memfokuskan pandangannya ke layar komputer di depannya, dan mulai bekerja. Takiya juga sudah kembali ke mejanya sendiri yang terletak di samping kiri Naruto, sedangkan di samping kanannya...
'Tunggu dulu, kemana perginya dia pagi ini? Jarang sekali dia datang terlambat ke kantor, malah dia tidak pernah terlambat sebelumnya.' Batin Naruto, setelah melihat meja di samping kanannya masih kosong.
Berusaha menghiraukan salah satu rekan kerjanya yang belum datang, Naruto kembali dengan pekerjaannya sendiri, dia ingin cepat-cepat mengerjakannya agar tidak lembur, karena dia ingin membeli jam alarm baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto & Dragon Maid Life
Fiksi PenggemarNaruto seorang pekerja kantoran, suatu hari dia memutuskan untuk mencari seorang teman hidup yang dapat menemaninya saat dia sedang merasa kesepian. Hingga suatu malam, dia mendapati kejadian aneh yang dapat merubah kehidupannya selama ini. Kejad...