[33] Zhafran Kembali

1.6K 177 37
                                    


"Cewek tadi, kek pernah liat, ga asing lagi gitu, cuman matanya aja sih," ucap Zhafran sambil nyetir.

"Cewe yang mana sih Zhaf?"

"Itu yang gendong anak."

"Oh, gue gak tapi fokus liatin sih, gue sibuk liat-liat penumpang kali aja ada yang mau naik," ucap Rafi santai.

"Penasaran gue, itu cewek yang milik pasantren kayaknya."

"Wih seorang Ning dong?"

"He'em."

***

"Daffa, lo bisa ke Jogja sekarang gak? gue ketemu sama Aa', dia masih hidup," ucap Syahra dibalik telpon.

"Iya gue ke sana sekarang, gue sama umi dan abi ke sana ya."

"Iya Daf." Syahra mematikan teleponnya, lalu mengompresin kening anaknya yang masih panas.

Syahra sangat yakin itu adalah suaminya, selain suaranya yang mirip, tatapan matanya juga, tapi kalau iya itu suaminya, kenapa Zhafran tidak mengenalinya?

Tapi kalau suaminya masih hidup, siapa yang di makamkan, apa ada dua nama Zhafran di bus itu dulu.

***

Rey menuju Jogja dan menjenguk ayahnya yang berada di tahanan, ia memohon kepada para polisi untuk membebaskan ayahnya, dengan janji bahwa mereka tidak melakukan hal keji lagi pada keluarga Daffa, tetapi polisi tidak begitu percaya, polisi tidak membiarkan Rey yang ingin membebaskan ayahnya.

"Ayah kenapa bisa sih ditangkap?"

"Ayah ga tau mereka masang CCTV, mereka langsung ngejar ayah, belum sempat ayah membakar pondok itu."

"Ayah kenapa gangguin cabang sih, yang tanah kakek itu di Bandung bukan di Jogja!"

"Ya ayah ga mau mereka bahagia dan bisa membangun cabang, sedangkan ayah tidak dapat apa-apa dari tanah di Bandung."

"Aku capek yah, terserah ayah aja."

"Bebasin ayah!"

"Ga bisa kata polisi."

"Rey!" teriak ayahnya melihat Rey sudah menjauh dari hadapannya, ia kesal anaknya kini tidak membebaskan dia.

***

Daffa pergi bersama umi dan abi, mereka sampai hari itu juga, namun pagi nanti mereka akan mencari tahu apakah lelaki itu benar-benar Zhafran atau tidak.

Pagi harinya mereka langsung menuju pasar, Rizhan di titipkan bersama umi, umi lah yang menjaga Rizhan, di tengah perjalanan Syahra melihat angkot yang sedang mogok, Daffa dan Syahra turun dari mobil, Syahra lupa nomor kendaraan nya berapa, tapi yang pasti Syahra cuman ingat warna angkotnya berwarna biru.

Mereka turun dari mobil dan melihat lelaki yang berdiri yang sedang memperbaiki angkot, ada dua laki-laki di sana, kebetulan sekali mereka tidak memakai masker, hanyalah topi yang melindungi kepala mereka dari sinar matahari.

"Aa?" Syahra kaget dan berhasil meneteskan air matanya.

"Siapa ya?" ucap Zhafran menatap dengan wajah cemongnya bekas oli.

"Abang?" Daffa juga sangat kaget melihat wajah itu benar-benar abangnya.

"Eh bentar, mbak ini kan yang kemarin gendong anak? anaknya gimana mbak sehat?"

Syahra hanya diam, dan terus menerus meneteskan air mata, ia tak menyangka dugaannya selama ini benar, tentang Zhafran masih hidup, kemarin juga ia berarti tak salah orang, bahwa pria dibalik masker itu adalah suaminya.

BERJODOH✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang