•Author pov
Semua murid hogwarts sedang mengikuti pembelajaran di setiap kelas yang mereka ambil, kecuali dua murid perempuan berbeda asrama ini.
Mereka sedang berada di perpustakaan mengerjakan esai ramalan, dimana merupakan kelas yang mereka lewati kemarin.
Suasana diantara mereka berdua hening sekali, tak ada yang membuka pembicaraan. Satu nya yang fokus mengerjakan dan satu nya yang sangat bosan dan gugup.
"emm...apa kau sudah selesai" tanya perempuan berjubah hijau dan berambut bob.
"belum" jawab perempuan diseberang nya yang begitu fokus.
"ugh...aku minta maaf" kata Pansy.
"for what?" tanya Blair yang masih fokus dengan esai nya.
"karena aku selalu bersama kakak mu dan tak memikir kan perasaan mu, apalagi memberi kalian waktu bersama, jika kau mau aku bisa menjaga jarak dengan Draco untuk sementara" tutur Pansy dengan tulus.
Perkataan Pansy membuat Blair merasa sedikit bersalah tapi juga senang di waktu yang bersamaan. Ia meletak kan pulpen nya dan menatap Pansy yang matanya sudah berair, entah kenapa.
"hei kenapa kau menangis?" tanya Blair santai.
"huh tidak...aku hanya merasa tak enak... gara gara ku kalian jadi tidak dekat, well sebenar nya aku tak mengerti kau memiliki masalah apa, aku hanya ingin berteman dengan mu"
"tak perlu dipikirkan aku baik baik saja, hanya sedikit sensitif, maaf juga aku bersikap buruk padamu" ucap Blair tersenyum saat melihat Pansy menghapus air mata nya dan ikut tersenyum.
Ia senang..... memiliki teman baru dari asrama yang berbeda, karena selama ini teman nya hanya lah Cedric,Susan, dan Hannah.
Singkat waktu mereka berdua menjadi teman. Blair menceritakan banyak hal kepada Pansy begitupun sebalik nya. Mereka juga terkadang sering pergi ke hutan terlarang dan danau hitam untuk bersenang senang, tak lupa juga membolos kelas.
Sedangkan Draco yang melihat kedekatan adik dan gadis nya, merasa senang tapi juga kesal, karena jika ia menghampiri kedua perempuan itu, ia selalu di abaikan.
Pansy juga mulai dekat dengan beberapa murid hufflepuf yang dimana merupakan teman Blair juga. Karena mereka sudah merasa nyaman satu sama lain dan semakin dekat membuat mereka mulai di bicarakan banyak murid.
"𝑎𝑝𝑎𝑘𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑝𝑎𝑐𝑎𝑟𝑎𝑛?"
"𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑔𝑖𝑡𝑢 𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡?"
"𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑛𝑒ℎ!"
"𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑖𝑘 𝑏𝑎𝑖𝑘 𝑠𝑎𝑗𝑎 𝑏𝑎𝑔𝑖 𝑘𝑢"
"𝑑𝑢𝑎 𝑚𝑎𝑙𝑎𝑖𝑘𝑎𝑡!!"
Kurang lebih seperti itulah tanggapan orang orang yang tentu nya di abaikan oleh Blair dan Pansy. Hari demi hari mereka lewati dengan baik. Seperti saat ini.
Di pagi hari yang sejuk mereka sudah berada di danau hitam, ingin menyaksikan matahari terbit.
"udara yang sejuk" kata Blair.
"yup...aku jadi ingin menelusuri hutan dan danau ini lebih dalam lagi" Pansy mencabut satu bunga kuning kecil di sebelah tempat duduk nya dan memberikan nya pada Blair.
"together!" ucap Blair menerima bunga dari Pansy.
"together!" balas Pansy.
Setelah mengatakan itu matahari perlahan muncul Blair dan Pansy masih dalam posisi tatap menatap dengan senyum manis mereka. Seakan akan mereka melakukan telepati.
Pansy memajukan wajah nya dan mencium bibir Blair lembut. Blair bukan lah gadis munafik, ia membalas ciuman Pansy. Walaupun itu ciuman pertama bagi nya, yang merupkan ciuman kasih sayang. Mereka berdua merasa bahwa mereka melakukan nya dengan baik.
Entah lah mereka merasa itu bukan masalah besar. Setelah hubungan pertemanan yang kuat mereka juga merasakan cinta dalam persahabatan yang mereka jalani.
Ciuman diakhiri dengan tawa dari mereka berdua, yang terlihat begitu bahagia. Mungkin orang orang berfikir aneh dan gila. Tapi perlu ditegaskan bahwa mereka tak peduli.
"ayo kita harus mengisi baterai kita, bep...bop...bep" ucap Blair berdiri dari duduk nya sambil memperagakan gaya robot.
"hahaha...baiklah robot yang jelek" ejek Pansy lalu berlari meninggalkan Blair.
"apa kau bilang nona bob?" tanya Blair mengejar Pansy.
🐉🕊️
-be sure to click on likes and comments
-don't copy my story
-sorry for the typo
-hope you all like it
Byeeeee👋💚🧡
