08 - È arrivato un piantagrane

823 120 6
                                    

༒︎─ 𝐌 𝐀 𝐅 𝐈 𝐀 ☠︎︎Datangnya seorang pengacau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

༒︎─ 𝐌 𝐀 𝐅 𝐈 𝐀 ☠︎︎
Datangnya seorang pengacau

.
.
.
.
.

Jeongguk sedang menikmati makan malamnya. Makan malam yang begitu menyenangkan disaat kedua bola mata Kai menjadi pelengkapnya. Ya, Jeongguk mengambil kedua bola mata Kai lalu menjadikannya lauk makan malamnya kali ini. Dia mengunyah bola mata itu dengan perlahan, menikmati setiap inci bola mata itu. Dia memakannya, mentah. Tanpa campuran apapun, gula ataupun garam.

"Original taste, ini lezat." Ucapnya sambil tersenyum sarkas.

Dan apakah kalian tahu? Jeongguk mengirimkan kepala Kai yang masih penuh dengan darah itu ke rumah Sehun. Sedangkan sisa tubuh Kai dia bakar di belakang rumahnya.

Jeongguk menoleh pada Mingyu yang berdiri di belakangnya. "Apa Sehun sudah menerima paketnya? Aku tidak sabar melihat ekspresi ketakutannya."

"Tentu, dia pasti sudah mendapatkan paketnya sekarang. Aku juga memasang sebuah kamera di depan pintu rumahnya, kau bisa melihat ekspresinya secara langsung."

Mingyu memberikan ponselnya pada Jeongguk. Memperlihatkan sebuah kotak paket yang berada di depan pintu rumah. Rumah Oh Sehun. Pemuda itu membuka pintu, sepertinya dia hendak pergi keluar.

Sehun melihat sebuah kotak di depan pintu, dia nampak kebingungan. Dia tidak memesan paket sama sekali, apakah itu tersesat? Sejak kapan paket itu ada di depan pintu rumahnya? Tapi dia melihat dengan jelas kalau paket itu ditujukan untuk Oh Sehun, dirinya sendiri. Sehun yang penasaran pun membuka kotak itu, ada sebuah kain putih yang membungkus sesuatu dan kain itu berlumuran cairan berwarna merah. Entah apa cairan itu. Kotak itu juga mengeluarkan bau anyir, seperti darah. Ketika Sehun membuka ikatan kain itu, matanya membulat sempurna.

"S-sialan! Siapa yang mengirimkan paket ini padaku!" Dia berteriak histeris, mengetahui isi paket itu adalah kepala manusia tanpa dua bola mata. Wajahnya hampir tidak bisa dikenali, wajahnya hancur tak berbentuk. Sehun juga bisa menebak, tulang tengkoraknya banyak yang telah retak atau bahkan rusak. Sehun berlari kedalam rumah dengan keringat yang bercucuran membasahi dahinya.

Jeongguk tertawa puas, benar-benar lucu sekali ekspresi Oh Sehun itu. "Dia tidak tahu saja dia akan lebih buruk dari itu."

.
.
.
.
.

"Kita kedatangan mahasiswi baru dari Italia." Seorang Dosen didepan sana tersenyum ke arah pintu, hendak menyambut seorang mahasiswi baru dari Italia itu.

Jungkook dan Mingyu saling berpandangan, memberikan tatapan penuh tanda tanya satu sama lain. Italia? Siapa?

Tak lama, seorang gadis masuk. Gadis cantik, bahkan sangat cantik. Membuat mata para mahasiswa tertuju padanya tanpa berkedip sekalipun. Tak terkecuali Mingyu dan Jungkook. Bukan karena terpesona, tapi mereka terkejut dengan keberadaannya. Apa tujuannya kemari? Sial, rencana Jungkook bisa hancur kalau saja gadis itu ada disini.

M A F I ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang