12 - L'ultimo colpevole

1K 117 38
                                    

༒︎︎─ 𝐌 𝐀 𝐅 𝐈 𝐀 ☠︎︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

༒︎︎─ 𝐌 𝐀 𝐅 𝐈 𝐀 ☠︎︎

Pelaku terakhir

.
.
.
.
.

Kim Doyeon tengah membersihkan diri. Di malam yang sunyi seperti ini, lebih baik ia menghibur diri dengan air hangat di kamar mandinya. Sembari memikirkan sahabat-sahabatnya yang mati mengenaskan, dan Irene yang juga menghilang entah kemana.

Jujur saja, ia merasa takut. Takut akan kematian yang bisa saja menghampirinya tiba-tiba. Ayolah, dia masih muda. Dia tidak ingin mati secepat itu. Apalagi dengan keadaan yang mengenaskan seperti Taeyong dan Kai.

Ia kembali berpikir. Kematian Taeyong dan Kai berdekatan, bersamaan dengan hilangnya Irene juga. Ini seperti telah direncanakan oleh seseorang. Namun apa motifnya? Kenapa seseorang itu merencanakan ini semua? Meneror mereka tanpa henti dan melenyapkan mereka satu persatu.

"Aku yakin, ada dalang dibalik semua ini."

Doyeon mematikan shower yang menyala. Kemudian ia mengeringkan rambutnya dengan handuk dan memakai bathrobe miliknya. Namun, suara gaduh yang terdengar membuatnya terdiam selama beberapa detik. Mungkinkah ada orang jahat didalam apartemennya? Tapi bukankah keamanan di apartemen ini sangat terjamin?

Tapi tentu tak menutup kemungkinan ada orang yang berniat jahat bukan? Mereka bisa melakukan apa saja.

Doyeon mengambil benda apapun yang bisa ia gunakan untuk berjaga-jaga. Iya menggunakan besi untuk menggantungkan pakaian. Ia membawanya di tangannya, sebelum akhirnya membuka pintu dan mencari asal suara.

Matanya melihat kesana kemari dengan waspada. Ia membuka lemari, tak ada apa-apa. Dengan segera ia menutup pintu lemarinya, membuat cermin besar lemarinya memantulkan pemandangan dirinya yang tengah bersiap memukul jika saja ada orang jahat.

Tiba-tiba saja, bayangan seseorang dari belakang membuatnya terkejut bukan main. Ia seorang lelaki tinggi yang memakai pakaian serba hitam. Celana jeans hitam dan hoodie berwarna hitam pula, dan tak lupa memakai masker.

Doyeon hendak memukulnya, jika saja lelaki itu tak membuka maskernya.

"Jungkook?.. bagaimana bisa kau masuk kesini?" Tanya Doyeon yang kini terlihat panik dan sedikit bingung. Bagaimana ia bisa lupa dengan wajah pria tampan yang sempat mengobrol dengannya di kampus.

"Aku akan menjawab pertanyaanmu setelah aku membawamu." Jungkook tersenyum, kemudian menempelkan alat kejut listrik pada punggung Doyeon. Sampai akhirnya wanita itu pingsan dan terjatuh tepat dibawah kakinya.

"Maaf ya, Doyeon. Aku sengaja melakukannya."

.
.
.
.
.

Sehun berjalan di tepi jalan. Ia menatap sekeliling. "Ini aneh, kemana semua orang? Kenapa malam ini sepi sekali?" Gumamnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

M A F I ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang